Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL | Magister Akuntansi

Labels

SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ekonomi , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
link : SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

Baca juga


SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL



Definisi dan Deskripsi Sistem Biaya Standar

Rangkuman
Sistem biaya standar merupakan proses untuk menentukan biaya di muka yang mencerminkan biaya yang seharusnya untuk mengolah produk atau jasa, mengumpulkan biaya sesungguhnya, menghitung dan menganalisis selisih, serta perlakuan selisih biaya yang timbul.
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemakaian sistem biaya standar antara lain untuk:
1. perencanaan kegiatan;
2. koordinasi kegiatan antar bagian;
3. pengambilan keputusan;
4. pengendalian biaya;
5. memungkinkan penerapan prinsip pengecualian;
6. penentuan insentif para personal, serta
7. mengurangi biaya administrasi.



Prosedur Akuntansi Biaya Standar, Analisis Selisih Komposisi dan Selisih Hasil
Rangkuman


Ada dua prosedur akuntansi biaya standar yakni pertama, metode rancangan tunggal (single plan) dan kedua, metode rancangan berat sebelah atau metode rancangan parsial (partial plan).
Apabila menggunakan metode single plan maka ketentuannya adalah sebagai berikut:

  1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar standarnya;
  2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barang dalam proses sebesar standarnya, sehingga selisih biaya harus dihitung dan dianalisis terlebih dahulu;
  3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk selesai sebesar standarnya, serta
  4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk dalam proses sebesar standarnya.
Sedangkan apabila digunakan metode partial plan maka ketentuannya adalah sebagai berikut
  1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar standarnya;
  2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barang dalam proses sebesar biaya sesungguhnya;
  3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk selesai sebesar standarnya;
  4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dari rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk dalam proses sebesar standarnya; serta
  5. selisih biaya harus dihitung dan dianalisis pada akhir periode dari perbedaan sebelah debet dengan sebelah kredit rekening barang dalam proses.
Perbedaan Harga Pokok Penuh dan Harga Pokok Variabel
Rangkuman


Penentuan harga pokok variabel bermanfaat untuk pengendalian manajemen dalam jangka pendek, khusuanya untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian. Metode harga pokok penuh memasukan semua elemen biaya produksi, baik tetap maupun variabel, ke dalam harga pokok produk. Metode harga pokok variabel hanya memasukan elemen biaya produksi variabel ke dalam harga pokok produk. Terdapat perbedaan antara metode harga pokok penuh dan harga pokok variabel. Parbedaan tersebut dapat ditinjau dari segi elemen harga pokok, besarnya harga pokok persediaan, susunan laporan laba-rugi, besarnya laba-rugi.

Penerapan Metode Penentuan Harga Pokok dan Kelemahan Harga Pokok Variabel
Rangkuman

Kegiatan Belajar 4 ini lebih menegaskan bahwa perbedaan laba antara metode harga pokok penuh dan metode harga pokok variabe1 dipengaruhi oleh perbedaan volume produksi dengan volume penjualan atau perbedaan parsediaan akhir dengan persediaan awal. Perbedaan tersebut besarnya ditentukan oleh biaya produksi tetap satuan. Harga pokok persediaan pada metode harga pokok penuh selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pada metode harga pokok variabel. Metode harga pokok variabel mengandung beberapa kelemahan yaitu untuk pelaporan pihak luar, pemisahan biaya tetap dan variabel, dan penyimpangan asas pemanfaatan fasilitas.


PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Biaya Bersama 

Rangkuman

Untuk kepentingan penentuan penghasilan dan perhitungan harga pokok persediaan, biaya bersama perlu dialokasikan kepada produk bersama. Empat, metode alokasi biaya bersama kepada produk bersama adalah: metode nilai jual relatif, metode satuan fisik, metode rata-rata biaya per satuan, dan metode rata-rata tertimbang. Karena produk sampingan merupakan produk yang mempunyai nilai jual relatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk utamanya, maka ada dua kelompok metode perlakuan terhadap produk sampingan. Kelompok metode yang pertama tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk sampingan, karena rendahnya nilai jual produk sampingan tersebut, sedangkan kelompok metode kedua berusaha mengalokasikan biaya bersama kepada produk sampingan.




Demikianlah Artikel SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

Sekianlah artikel SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/07/sistem-biaya-standar-dan-penentuan.html

0 Response to " SISTEM BIAYA STANDAR DAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL "