Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN | Magister Akuntansi

Labels

ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tesis , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
link : ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN

Baca juga


ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN

Hasil gambar untuk ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode Konvergensi IFRS 2012-2015)

Wahyuni Aulia Rokhma
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia

auliarochma@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Rasio Lancar (Current Ratio / CR), Perputaran Aset (Total Asset Turn Over / TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari 56 perusahaan, telah didapatkan 28 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analilis data menggunakan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 22.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial hanya variabel rasio lancar (CR) dan net profit margin (NPM) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap price to book value (PBV). Sedangkan  variabel perputaran aset (TATO) dan debt to equity ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap price to book value (PBV). Secara simultan rasio lancar (current ratio / CR), perputaran aset (total asset turn over / TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) terhadap price to book value (PBV).


Kata Kunci: Rasio Lancar, Perputaran Aset, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Price to Book Value.



Abstract

This study aims to determine how the influence of variables Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) on Price to Book Value (PBV) either partially and simultaneously at property & real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the periode 2012 - 2015. The population in this study are property & real estate companies listed in Indonesia Stock Exchange the period 2012 - 2015. The samples in this study are determined by purposive sampling of the 56 companies, has acquired 28 companies that meet the criteria for the research sample. The data used in this study is secondary data. Analysis of data using multiple linear regression analysis using SPSS 22.0. These results indicate that in partially only the variable current ratio (CR) and net profit margin (NPM) are not significantly affect on the price to book value (PBV). On the contrary, total asset turn over (TATO) and debt to equity ratio (DER) are significantly affect on the price to book value (PBV) . In simultaneously, current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt to equity ratio (DER), and net profit margin (NPM) on price to book value (PBV).


Key words : Current Ratio, Total Asset Turn Over, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, and Price to Book Value.






PENDAHULUAN
Menurut theory of the firm, tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Pelaksanaan fungsi manajemen keuangan menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan nilai perusahaan dalam tujuan akhirnya memakmurkan pemegang saham. Nilai perusahaan selalu dikaitkan dengan harga saham, sehingga apabila nilai perusahaan semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan dan juga sebaliknya. Konvergensi IFRS di Indonesia sudah diterapkan mulai tahun 2012 dengan perubahan-perubahan item-item laporan keuangan. Konvergensi IFRS ini diharapkan mengungkapkan dan menyajikan laporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya sehingga investor yang ada maupun investor potential, pemberi pinjaman dan masyarakat lainnya dapat lebih memahami laporan keuangan dan dapat mempermudah dalam mengambil keputusan. Dalam melakukan keputusan investasi, investor memerlukan informasi tentang penilaian saham. Menurut Jogiyanto (2008:117) terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic value). Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah dengan price to book value (PBV). PBV atau rasio harga per nilai buku merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham (Jones, 200;274). PBV merupakan salah satu indikator penilaian mengenai kondisi perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia, termasuk pula pada perusahaan-perusahaan Property & Real Estate. Berdasarkan data dari tahun 2012 - 2015, PBV rata-rata perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tampak pada Gambar 1 dibawah ini.


Gambar 1. Price to Book Value (PBV) rata-rata
Perusahaan  Property & Real Estate Tahun 2012 - 2015

Berdasarkan gambar 1 diatas tampak bahwa Price to Book Value (PBV) rata-rata perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar berturut-turut di BEI selama tahun 2012 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, dimata PBV rata-rata mengalami penurunan cukup signifikan dari 32.09 pada tahun 2012 menjadi 25.70 di tahun 2013 dengan penurunan 20%. Tetapi pada tahun 2014, PBV mengalami kenaikan yang juga cukup signifikan sebesar 24% dari 25.70 menjadi 31.91. Tetapi pada tahun selanjutnya 2015, PBV kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 23.31 atau penurunan 27%. Penurunan nilai perusahaan selama periode penelitian mencerminkan manajer tidak mampu memaksimalkan nilai perusahaan dan memenuhi harapan investor dalam memberikan deviden dan capital gain. Ini sangat bertentangan dengan harapan investor untuk berinvestasi dalam saham perusahan Property & Real Estate. Peneliti tertarik untuk meneliti PBV sebagai variabel dependen karena fenomena gap atas gambar 1 dengan menggunakan current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) sebagai variabel independen.

Tabel 1
Price to Book Value, Current Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turn Over, dan Debt Equity to Ratio rata-rata Perusahaan Property & Real Estate Tahun 2012 – 2015

Variabel

Tahun (%)


2012
%
2013
%
2014
%
2015
Dependen








PBV
y
        32.1
-20%
        25.7
24%
        31.9
-27%
        23.3









Independen








CR
x
        52.9
6.27%
        56.2
16.23%
        65.4
6.80%
        69.8
TATO
x
          5.8
-1.61%
          5.7
0.49%
          5.8
-7.30%
          5.4
DER
x
        16.6
10.35%
        18.3
2.15%
        18.7
3.64%
        19.4
NPM
x
          2.3
81.95%
          4.2
64.66%
          7.0
-41.51%
          4.1
Sumber : Diolah dari data sekunder www.idx.co.id


Berdasarkan Tabel 1 yang merupakan data sektor property & real estate dari Bursa Efek Indonesia (BEI), hampir seluruh variabel mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dalam kurun waktu tahun 2012 sampai tahun 2015.
Dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Price to Book Value berbeda-beda dan beberapa hasilnya masih belum konklusif sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitan lebih lanjut dengan variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar (current ratio / CR), Perputaran Aset (total asset turn over / TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM). Berdasarkan uraian diatas baik dari fenomena maupun research gap, maka penelitian ini berjudul “ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN PADA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE KONVERGENSI IFRS 2012 - 2015”.
Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat ditarik rumusan masalah dengan pertanyaan “Bagaimana pengaruh Rasio Lancar (CR), Perputaran Aset (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) secara parsial maupun secara simultan?”
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menguji, membuktikan dan menganalisis bahwa Rasio Lancar (CR), Perputaran Aset (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial maupun silmultan berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV).
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung. Secara praktis diharapkan penelitian ini bisa memberikan wawasan pengetahuan tentang segala aspek keuangan dan akuntansi perusahaan agar dapat lebih mudah membuat strategi-strategi perusahaan khususnya di bidang akuntansi dan keuangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan & penelitian di  bidang akuntansi & keuangan dan sebagai referensi bagi penelitian sejenis yang meneliti lebih mendalam di bidang akuntansi & keuangan.

TELAAH TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Agensi (Agency theory)
Jensen dan Meckling (1976) pertama kali menemukan teori keagenan (agency theory), yang menjelaskan bahwa antara pemilik dan manajemen mempunyai kepentingan yang berbeda. Teori ini menyatakan adanya hubungan antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal), yaitu pemilik dengan pihak yang menerima wewenang (agent), dikenal sebagai manajer. Asumsi  dasar  teori  agensi  adalah  setiap individu  baik prinsipal maupun agent berusaha  untuk  melakukan  segala  sesuatu  secara  maksimal  untuk mengoptimalkan  kepentingannya  sendiri-sendiri.  Pihak prinsipal termotivasi untuk pengembalian sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang telah dilakukannya melalui kinerja keuangan perusahaan yang pada umumnya diharapkan selalu meningkat.
Teori Signaling
Teori signal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan yang memiliki informasi perusahaan yang lebih daripada berbagai pihak luar. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Wolk et al, 2000).
Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Market Hypothesis)
Pasar modal efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Pasar dikatakan efisien bilamana harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada. Dalam pasar modal efisien, sulit bagi para pemodal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal secara konsisten apabila melakukan transaksi perdagangan di bursa efek (Ziobrowski et al, 2011).

Tabel 2
Penelitian Terdahulu

Peneliti
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan
Kesamaan
Ekawati, Diana (2015)
Y1 : PBV
X1 : CR
X2 : TATO
X3 : DAR
X4 : ROE

Secara parsial,  CR, TATO, dan DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV sedangkan ROE berpengaruh signifikan terhadap PBV. Secara simultan keempat variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap PBV
Periode :
2008 s.d 2012

Obyek :
Perusahaan Food and Beverage di BEI

Variabel :
DAR dan ROE

Model :
Regresi linear berganda

Variabel :
Menguji variabel yang mempengaruhi PBV yaitu TATO dan CR.

Apsari, Idha Ayu, dkk (2015)
Y1 : PBV
X1 : ROE
X2 : NPM
X3 : DER
X4 : LDER

Secara parsial,  ROE dan NPM berpengaruh signifikan
terhadap PBV sedangkan DER dan LDER tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV.
Periode :
2010 s.d 2013

Obyek :
Perusahaan Makanan dan Minuman

Variabel :
ROE, LDER
Model :
Regresi linear berganda

Variabel :
Menguji variabel yang mempengaruhi PBV yaitu NPM, DER
Sudiani, Laela (2015)    
Y1 : PBV
X1 : ROE
X2 : DER
X3 : CR

ROE berpengaruh positif signifikan, CR positif tidak signifikan, dan DER yang tidak berpengaruh terhadap PBV
Periode :
2010 s.d 2013

Obyek :
Perusahaan LQ45

Variabel :
ROE
Model :
Regresi linear berganda

Variabel :
Menguji variabel yang mempengaruhi PBV yaitu DER dan CR.
Abdurrakhman (2015)
Y1 : PBV
X1 : CR
X2 : ROE
X3 : TATO
X4 : Size

Secara parsial CR dan TATO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PBV sedangkan ROE dan Size berpengaruh signifikan terhadap PBV
Periode :
2006 s.d 2011

Obyek :
Perusahaan Consumer Good
yang terdaftar di BEI

Variabel :
Size, ROE
Model :
Regresi linear berganda

Variabel :
Menguji variabel yang mempengaruhi PBV yaitu TATO dan CR.


Pengaruh Rasio Lancar (Current Ratio / CR) terhadap Price to Book Value
Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran umum yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban utang yang akan jatuh tempo. Semakin besar perbandingan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar maka semakin likuid (kemampuan) perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga apabila perusahaan ini memiliki current ratio yang tinggi yang tentunya akan direspon positif oleh sebagian investor yang menginginkan keamanan pada dana yang diinvestasikannya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1 : Rasio Lancar (Current ratio / CR) berpengaruh terhadap Price to Book Value

Pengaruh Perputaran Aset (Total Asset Turn Over / TATO) terhadap Price to Book Value
TATO merupakan salah satu rasio aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan penjualan. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai rasio TATO yang tinggi maka semakin efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiikinya dan menunjukkan semakin besar penjualan yang dihasilkan. Nilai TATO yang tinggi akan mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Perputaran aset (Total Asset Turn Over / TATO) berpengaruh terhadap Price to Book Value

Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Price to Book Value
Hanafi dan Halim (2000) menjelaskan pengertian rasio solvabilitas (leverage) yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan harga saham cenderung menurun karena financial distress ini. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Price to Book Value

Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Price to Book Value
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan (Raharjaputra, 2009:195), dimana hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Menurut Munawir (2007:105) net profit margin adalah besarnya laba bersih perusahaan atau earing after tax dibanding dengan penjualan bersih. NPM yang tinggi memberikan sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam memberikan pengembalian kepada pemilik saham. NPM yang tinggi akan menyebabkan investor memburu suatu saham perusahaan akibatnya nilai perusahaan tersebut akan meningkat pula. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H4 : Net Profit Margin berpengaruh terhadap Price to Book Value
H: Rasio Lancar (CR), Perputaran Aset (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV)

Dari keseluruhan teori tentang pengaruh rasio lancar (CR), perputaran aset (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) terhadap price to book value (PBV) yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2
Kerangka Pemikiran
          
                    
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif yang mana data kuantitatif tersebut adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa data  laporan keuangan auditan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan idx.co.id.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan sektor property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai 2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini mengunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria tertentu sebagai berikut :





Tabel 3
Seleksi Sampel

No.
Kriteria
Jumlah
1
Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 - 2015
56
2
Perusahaan Property & Real Estate yang delisting dari tahun 2012 – 2015
(2)

3
Perusahaan yang tidak berturut-turut berada sector Property & Real Estate selama tahun 2012 – 2015
(5)

4
Perusahaan Property & Real Estate yang tidak memberikan laporan keuangan secara lengkap dan konsisten dengan periode berakhir per 31 Desember, secara terus menerus sejak tahun 2012 – 2015
(10)
5
Perusahaan yang secara konsisten masuk ke dalam penelitian selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2012 – 2015
37
6
Jumlah outlier
(9)

Total sampel yang dipakai
28

Total sampel selama 4 tahun
112


Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari berbagai dokumen atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Setelah dokumentasi, dikumpulkan, diseleksi, dan kemudian diolah.
Definisi Operasional Variabel
1.        Variabel Dependen
Yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PBV (Price to Book Value), yang dinotasikan dengan Y. PBV merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham.
2.        Variabel Independen
Rasio Lancar (X1)
Rasio lancar merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan aktiva lancar perusahaan.
Perputaran Aset (X2)
Perputaran aset adalah rasio yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut dengan menunjukkan semakin besar penjualan yang dihasilkan.


Debt Equity to Ratio (X3)
Rasio leverage ini digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aset yang didanai dari kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas). Variabel leverage ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
Net Profit Margin (X4)
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan penjualan bersih. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif dan efisiensi penjualan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
Tabel 4
Variabel Penelitian

          Variabel
Indikator
Definisi
Skala
Instrumen
Variable Independen (X)




Tingkat Likuiditas- Current Ratio (X1)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang yang segera jatuh tempo
Ratio
Laporan Keuangan
Tingkat ActivitiesTotal Asset Turnover (X2)
Rasio untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari aktiva dalan suatu periode
Ratio

Laporan Keuangan
Tingkat Leverage – Debt to Equity Ratio (X3)
Rasio untuk mengukur kewajiban yang dimiliki terhadap ekuitas perusahaan
Ratio

Laporan Keuangan
Tingkat Profitabilitas- Net Profit Margin (X4)
Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan penjualan
Ratio
Laporan Keuangan
Variabel Dependen (Y)




Price Book Value (PBV)
Rasio untuk mengukur nilai perusahaan
Ratio

Laporan Keuangan


Metode Analisis
Metode analisis terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen pada variabel dependen dan bertujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Teknik analisis ini menggunakan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2013).
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan analisis linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5 + ε
Keterangan:
Y          = Price to Book Value (PBV)
a           = kostanta
b1-b5     = koefisien regresi variabel independen
X1        = Current Ratio
X2        = Total Asset Turnover
X3        = Debt to Equity Ratio
X4        = Net Profit Margin Ratio
ε           = error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Statistik
Berdasarkan hasil perhitungan selama tahun pengamatan pada periode 2012-2015 pada sektor perusahaan property & real estate, maka dapat diketahui deskripsi statistik current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) bahwa mengalami pergerakan yang berfluktuatif. Nilai minimum PBV sebesar 12.24 dan nilai maksimum sebesar 290. Rasio lancar (current ratio / CR) memiliki nilai minimum sebesar 14.76 dan nilai maksimum sebesar 1898. Perputaran aset (total asset turn over / TATO) memiliki nilai minimum sebesar 1.23 dan  nilai maksimum yaitu sebesar 47.52. Debt to equity ratio memiliki nilai minimum yaitu sebesar 0.83 dan nilai maksimum sebesar 217. Net profit margin memiliki nilai minimum sebesar -519.44 dan nilai maksimum sebesar 184.14.
Pengaruh Rasio Lancar, Perputaran Aset, Debt To EquityRatio, dan Net Profit Margin Terhadap Price to Book Value Secara Parsial dan Simultan
            Pengaruh rasio lancar, perputaran aset, debt to equity ratio, dan net profit margin terhadap price to book value diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Pada tabel 5 disajikan summary hasil analisis regresi linear berganda.

Tabel 5
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Hasil Uji t

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
33.322
15.986

2.084
.039


CR
.029
.022
.120
1.322
.189
.882
1.134
TATO
1.720
.598
.265
2.875
.005
.853
1.172
DER
.466
.121
.352
3.865
.000
.877
1.140
NPM
-.024
.074
-.029
-.321
.749
.902
1.109
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: Hasil output SPSS  ver 22
Berdasarkan tabel diatas, persamaan model regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
PBV = 33,322 + 0,029 CR+ 1,720 TATO + 0,466 DER – 0,24 NPM+ ε
a = nilai konstan apabila tanpa adanya pengaruh dari semua variabel independen bernilai nol (0) maka  PBV akan bertambah sebesar 33,322.
β1 = berarti apabila nilai koefisien regresi variabel independen  lainnya  bernilai nol (0) atau tidak berubah,  maka perubahan 1 (satu) satuan CR akan menaikkan PBV sebesar 0,029 satuan.
β2 = berarti apabila nilai koefisien regresi variabel independen lainnya bernilai nol (0) atau tidak berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan TATO akan menaikkan PBV sebesar 1,720 satuan.
β3 = berarti apabila nilai koefisien regresi variabel independen lainnya bernilai nol (0) atau tidak berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan DER akan menaikkan PBV sebesar 0,466 satuan.
β4 = berarti apabila nilai koefisien regresi variabel independen lainnya tetap bernilai nol (0) atau tidak berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan NPM akan menurunkan PBV sebesar 0,24 satuan.
Berdasarkan Tabel 5 diatas, maka dapat mengetahui hasil uji parsial (uji t) yang menunjukkan bahwa :
1.   Rasio Lancar (Current Ratio / CR)
Hipotesis alternatif pertama menyatakan bahwa rasio lancar (current ratio / CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar 1,322 < T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%. Selain itu nilai signifikansi CR 0,189 lebih besar dari 0,05  (0,189 > 0,05). Maka keputusan hipotesis yang dapat diambil adalah menerima H0 dan menolak H1 yang menyatakan bahwa CR berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
2.   Perputaran Aset (Total Assets Turn Over / TATO)
Hipotesis alternatif kedua menyatakan bahwa perputaran aset (Total Assets Turn Over / TATO) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar 2,875 > T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%.. Selain itu nilai signifikansi TATO 0,005 lebih kecil dari 0,05  (0,005 < 0,05). Maka keputusan hipotesis yang dapat diambil adalah menolak H0 dan menerima H2 yang menyatakan bahwa TATO berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
3.   Debt To Equity Ratio (DER)
Hipotesis alternatif ketiga menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar 3,865 > T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%. Selain itu nilai signifikansi DER 0,00 lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05). Maka keputusan hipotesis yang dapat diambil adalah menolak H0 dan menerima H3 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
4. Net Profit Margin (NPM)
Hipotesis alternatif keempat menyatakan bahwa net profit margin (NPM) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar -0,321 < T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%. Selain itu nilai signifikansi NPM 0,749 lebih besar dari 0,05 (0,749 > 0,005). Maka keputusan hipotesis yang dapat diambil adalah menerima H0 dan menolak H3 yang menyatakan bahwa NPM berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).








Tabel 6
Hasil Uji F

Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
95323.750
4
23830.937
7.711
.000b
Residual
330683.208
107
3090.497


Total
426006.958
111



a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR, TATO


Diketahui jumlah sampel (n) = 112 dan jumlah variabel independen (k) = 4, maka diperoleh df = 107 (df = n-k-1) yang menunjukkan nilai F-tabel sebesar 2,46. Hipotesis simultan menyatakan bahwa Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Tabel 6 diatas menunjukkan hasil uji simultan sebesar F-hitung (7,711) > F tabel (2,4), dengan signifikansi yaitu p-value (0,000) < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi layak dan dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen (CR, TATO, DER, dan NPM) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (PBV) pada periode konvergensi IFRS yaitu 2012 - 2015.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil penelitian ini, variabel Current Ratio (CR) perusahaan property & real estate pada periode konvergensi IFRS 2012-2015 menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan terhadap PBV. Current ratio (CR) merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas ratio, semakin baik pula kemampuan jangka pendek perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang ditanggung perusahaan juga semakin kecil. (Ang, 1997). Dengan semakin kecilnya resiko yang ditanggung perusahaan maka diharapkan akan meningkatkan minat para investor untuk menananamkan dananya dalam perusahaan tersebut, sehingga investor lebih menyukai CR yang tinggi dibandingkan CR yang rendah.
Tidak terbukti hipotesis ini kemungkinan disebabkan bahwa investor tidak menjadikan faktor likuiditas CR sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga apakah perusahaan memiliki likuiditas CR tinggi atau rendah tidak mempengaruhi PBV, maka PBV akan ditentukan oleh faktor lain selain CR. Hal ini dibuktikan oleh faktor total asset turn over (TATO) dan debt to equity ratio (DER), sebagaimana akan dijelaskan di pembahasan hipotesis kedua dan ketiga. Selain itu, ada anggapan dari peneliti terdahulu Erawati (2015) bahwa nilai rasio lancar ini terlalu tinggi juga tidak baik, karena hal ini menunjukkan bahwa investasi pada aset lancar adalah berlebihan (overinvestment) dibandingkan dengan nilai liabilitas lancar yang dimiliki perusahaan. Maka dapat disimpulkan bawah hasil penelitian ini sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Abdurrakhman (2015), Nigrum (2010), Stiyarini (2016) dan Erawati (2015) yaitu CR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil penelitian ini, variabel total asset turn over (TATO) perusahaan property & real estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap PBV. Total assets turnover (TATO) adalah salah satu rasio aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut. Total assets turnover (TATO) digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan penjualan (Robert Ang, 1997). Hal ini berarti semakin tinggi rasio TATO maka semakin efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Analisis terkait penyebab total assets turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap price to book value (PBV) dikarenakan peranan penting total asset dan total pendapatan dalam perusahaan property & real estate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor menjadikan faktor aktivitas TATO sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga perusahaan memiliki TATO tinggi atau rendah akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya PBV. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan Erawati (2015), Siswoyo (2012), Stiyarini (2016) dan Abdurrakhman (2015) yaitu TATO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil penelitian ini, variabel debt to equity ratio (DER) perusahaan property & real estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap PBV. Investor menganggap perusahaan yang mempunyai banyak hutang akan mempunyai kesempatan dalam menggunakan modalnya untuk ekspansi atau pengembangan, dengan harapan semakin berkembangnya perusahaan maka keuntungan bagi perusahaan dan investor juga akan semakin naik sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan (Kusnaeni, 2012). Sehingga kenaikan permintaan saham perusahaan akan menyebabkan naiknya harga saham. Semakin naik harga saham berarti nilai perusahaan juga meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor menjadikan faktor leverage DER sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga perusahaan memiliki DER tinggi atau rendah akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya PBV. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin banyaknya hutang, juga dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang jika dibandingkan dengan laba dan penjualan yang cenderung tidak stabil. Maka dapat disimpulkan bawah hasil penelitian ini sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh peneliti Hermuningsih (2013), Stiyarini (2016), Eka,dkk (2014) dan Iriyanti dan Tumbel (2014) yaitu DER memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil penelitian ini, variabel net profit margin (NPM) perusahaan property & real estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan terhadap PBV. Net profit margin (NPM) yang tinggi memberikan sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam mengemban misi dari pemiliknya. Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan atau semakin baik kinerja perusahaan akan mempengaruhi investor maupun calon investor untuk melakukan investasi kembali dan nilai perusahaan semakin membaik dengan pendapatan laba dari penanaman modal dari investor. Tetapi apabila laba dan penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan yang cenderung tidak stabil menyebabkan investor berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor tidak menjadikan faktor profitabilitas NPM sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga apakah perusahaan memiliki NPM tinggi atau rendah tidak mempengaruhi PBV, maka PBV akan ditentukan oleh faktor lain selain NPM. Hal ini dibuktikan oleh faktor total asset turn over (TATO) dan debt to equity ratio (DER), sebagaimana yang telah dijelaskan di pembahasan hipotesis kedua dan ketiga. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peneliti Iriyanti dan Tumbel (2014) dan Apsari, dkk (2015) yaitu NPM secara parsial memiliki pengaruh signifikan nilai perusahaan.
Pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asset turn over (TATO), debt to equity ratio (DER), current ratio (CR) dan net profit margin (NPM) berpengaruh secara simultan terhadap price to book value (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor fundamental yang berasal dari laporan keuangan perusahaan dan dipresentasikan oleh current ratio (CR), total asset turnover (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) secara bersama-sama memberikan sinyal yang positif bagi investor untuk memprediksi kinerja perusahaan dan menjadi informasi yang cukup penting bagi investor dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut akan mempengaruhi investor dalam melakukan investasi sehingga meningkatkan permintaan yang berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian rasio lancar (current ratio / CR), Perputaran Aset (total asset turn over / TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2015, maka dapat disimpulkan bahwa variabel secara parsial hanya variabel rasio lancar (CR) dan net profit margin (NPM) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap price to book value (PBV). Sedangkan  variabel perputaran aset (TATO) dan debt to equity ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap price to book value (PBV). Secara simultan rasio lancar (current ratio / CR), perputaran aset (total asset turn over / TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) terhadap price to book value (PBV).
Saran yang dapat digunakan bagi pihak yang ingin melanjutkan penelitian ini adalah bagi regulator tentunya agar dapat menentukan segala kebijakan yang terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang lain selain variabel dalam penelitian ini dengan tujuan dapat mempermudah aspek-aspek penelitian sehingga penelitian selanjutnya dapat memperkecil gap. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor akuntansi lainnya seperti account receivable turnover, ukuran (firm size), karateristik Industri, serta faktor non-akuntansi lainnya seperti tingkat suku bunga, dan kurs, jumlah sampel yang diambil lebih banyak dan luas dengan menambahkan jenis-jenis perusahaan go public yang lain dengan periode pengamatan yang lebih lama. Bagi akademisi tentunya dapat mengembangkan dan merumuskan teori dengan mempertimbangkan beberapa hasil penelitian yang telah ada sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih terarah lagi. Dan bagi pelaku usaha dapat menentukan keputusan serta strategi-strategi yang diperlukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya serta selain mempertimbangkan aspek fundamental, sebaiknya mempertimbangkan juga aspek-aspek lain.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi :
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia.
Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory. Bursa Efek Indonesia. Jakarta.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Maduh M dan Abdul Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan. UPPAMP. YKPN.
Jogiyanto, 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.
Jones C.P. 2000. Investment: Analysis and Management (7th ed). New York: John Wiley & Sons.
Munawir S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta.
Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta.
Wolk et. al. 2000. Accounting Theory : A conceptual Institusional Approach. Edisi Kelima. South-Western College Publishing.

Jurnal Referensi :
Abdurrakhman. 2015. Determinan Price to Book Value Perusahaan Manufaktur. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan (JRAP). Vol. 2, No. 2, Desember 2015, hal 139- 152. ISSN 2339 – 1545.
Apsari, Idha Ayu, dkk. 2015. Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, dan Longterm Debt To Equity Ratio terhadap Price Book Value. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 27 No. 2 Oktober 2015.
Budi, Eka Sapram & Rachmawati, Eka Nuraini. 2014. Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Growth, dan Firm Size Terhadap Price To Book Value pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I. Vol. 22 No. 1 Juni 2014.
Erawati, Diana. 2015. Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset, Manajemen Liabilitas, dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Pasar/Buku pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2012. E-Jurnal Ilmu Manajemen MAGISTRA. Vol. 1 No.1 Februari 2015. E-ISSN : 2442-4315.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sruktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Iriyanti, Desi & Altje L Tumbel. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Makanan dan Minuman Di BEI. Jurnal EMBA. Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1473-1482. ISSN : 2303-1174.
Kusnaeni, D. 2012. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta.
Siswoyo, Eko. 2012. Analisis Rasio Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan yang diukur dengan Metode Tobin’s pada Perusahaan Kertas yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 1 No. 9.
Stiyarini & Bambang Hadi Santoso. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume 5, Nomor 2, Februari 2016. ISSN : 2461-0593.
Sudiani, Laela. 2015. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental terhadap Kinerja Perusahaan LQ 45. E-Jurnal Apresiasi Ekonomi. Volume 3, Nomor 2, Mei 2015 : 107 – 115. ISSN : 2337 – 3997.
Ziobrowski, Alan J. James W. Boyd. Ping Cheng and Brigitte J. Ziobrowski. 2011. Abnormal Returns From the Common Stock Investments of Members of the U.S. House of Representatives. Business and Politics. Vol. 13 Issue 1




Demikianlah Artikel ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN

Sekianlah artikel ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/10/analisis-determinan-nilai-perusahaan.html

0 Response to " ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN "