Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) | Magister Akuntansi

Labels

Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan)

Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Keuangan , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan)
link : Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan)

Baca juga


Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan)



Memposting  depresiasi (penyusutan) berarti  memperhitungkan depresiasi (penyusutan)
menggunakan  jurnal entri yang tepat. Menurut aturan perusahaan harus mendepresiasi (menyusutkan) aset mereka setiap tahunnya. Mendepresiasi (menyusutkan) aset akan menandingkan biaya ketika perusahaan membeli aset dan mencatat beban saat perusahaan menggunakan asset tersebut. Dua akun utama yang terlibat adalah "Akumulasi Depresiasi," yang dinamakan sebagai akun contra aset dan "Beban Penyusutan (Depresiasi).""Akumulasi Depresiasi" akan mengurangi nilai aset pada Neraca, hal inilah mengapa dinamakan sebagai contra akun. "Beban penyusutan (depresiasi)" akan mencatat beban penggunaan aset pada laporan Laba Rugi.


Langkah 1
Menentukan jumlah penyusutan yang akan diperhitungkan. Sebagai contoh, firma A menggunakan depresiasi metode garis lurus. Perusahaan ingin mendepresiasi aset senilai Rp15.000.000 dengan perkiraan nilai sisa atau residu Rp.3.000.000. Dimana aset ini diperkirakan  memiliki umur penggunaan  tiga tahun. Jadi Rp.15.000.000 minus Rp.3.000.000 sama dengan Rp12.000.000. Kemudian Rp.12.000.000 dibagi dengan 3 tahun sama dengan Rp.4.000.000. Maka beban depresiasinya adalah Rp.4.000.000 per tahun.

Langkah 2
Catat di akun debit "beban penyusutan" senilai penyusutan tahunan dan catat kredit "Akumulasi Depresiasi" senilai depresiasi tahunan. Lakukan ini setiap tahun selama usia pakai aset. Dalam contoh, debit "beban penyusutan" Rp.4.000.000 dan kredit "akumulasi depresiasi" Rp.4.000.000.

Langkah 3
Bila ada perubahan perkiraan depresiasi  lakukan secara prospektif. Ini berarti tidak melakukan penyesuaian dari awal lagi. Sebagai contoh, setelah tahun 2, firma A memutuskan bahwa aset masih memiliki dua tahun lagi masa manfaat dengan nilai sisa Rp1.000.000. Lakukan penghitungan ulang depresiasi mulai periode ini. Sejak dua tahun telah berlalu, sejumlah Rp.8.000.000 nilai depresiasi sudah diperhitungkan, jadi sisa nilai aset tersisa Rp.7.000.000. Kemudian Rp.7.000.000 minus Rp1.000.000 sama dengan Rp6.000.000. Selanjutnya, Rp.6.000.000 ini dibagi dua tahun sama dengan Rp.3.000.000

Langkah 4
Catat depresiasi dengan cara yang sama seperti dalam langkah 2, tetapi menggunakan nilai yang baru. Dalam contoh, debit "biaya penyusutan"  Rp3.000.000 dan kredit "akumulasi depresiasi" Rp3.000.000.



Demikianlah Artikel Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan)

Sekianlah artikel Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/10/prosedur-akuntansi-untuk-depresiasi.html

0 Response to " Prosedur Akuntansi Untuk Depresiasi (Penyusutan) "