Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). | Magister Akuntansi

Labels

PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI).

PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ekonomi , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI).
link : PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI).

Baca juga


PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI).

Oleh : Purwanto Mardisewojo
Sari

Keadaan ekonomi dunia mengalami perubahan yang cukup drastis dengan adanya perkembangan dari teknologi, politik  dan sosial, seperti; teknologi komputern internet dan komunikasi, perang dingin jilid 2, kesadaran terhadap lingkungan dan pertambahan penduduk. Perubahan ini membawa dampak yang besar terhadap tatanan ekonomi dunia seperti timbulnya kelompok kelompok ekonomi, proteksionisme (brexit) kebijakan american firstnya Donald Trump, perubahan arus investasi, aturan aturan baru dan pembatasan produksi komoditi komoditi tertentu. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pola distribusi dan produksi dari sumber daya alam seperti; minyak bumi, gas alam , batubara dan sumber sumber energi lainnya. 


Pendahuluan
Kemajuan yang pesat dalam teknologi komunikasi seperti internet, komputer, satelit dan sebagainya menghilangkan pengaruh jarak sehingga hubungan antar manusia dapat dilaksanakan dengan sangat efisien. Penggunaan bahan bakar untuk transportasi berkurang, penggunaan bahan bahan seperti tembaga, timah juga menurun. Keadaan pasar dapat diketahui secara instant. Hal ini akan merobah pola penggunaan dan distribusi dari komoditi komoditi tersebut.

Zona ekonomi pada dasarnya adalah proteksionisme secara agak luas, ada positifnya dan negatifnya. Positifnya adalah bahwa hasil basil dari zona tersebut dapat dimanfaatkan lebih dulu dengan sebaik-baiknya di dalam zona itu sendiri. Segi negatifnya adalah bahwa produk yang sama tidak dapat atau dibatasi masuknya kedalam zona ekonomi tersebut.

Dalam bidang politik dengan perang dingin jilid II antara barat dan Rusia dampaknya memang cukup besar. Sebagian dari pesahan soviet telah masuk orbit barat, sebagian lagi masih dalam pengaruh great russian. Pasar ke bekas negara negara dalam kelompok USSR yang masuk orbit barat semakin terbuka, sehingga arus ekonomi akan mengalami pergeseran dan perubahan. Hal ini  juga akan mempengaruhi rencana anggaran belanja dunia barat dan industrinya.

Hasil KTT Rio De Janairo yang lampau telah membawa dampak yang meskipun tidak besar terhadap perekonomian. Industri dengan teknologi penyebab kerusakan lingkungan telah dirobah dengan teknologi yang baru. Sumber daya alam dengan "big poluter", yaitu bahan bahan bakar yang banyak memproduksi CO2 penyebab rumah kaca atau naiknya temperatur bumi, telah dibatasi atau tidak boleh digunakan. Penebangan hutan tropis sebagai paru paru dunia (pengisap CO2) telah diatur, dan sebagainya. 

Kita juga telah menyaksikan perkembangan ini peranan dari sumber daya alam seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara , nuclear, geothermal , air, matahari dan angin telah mengalami berubahan.


Peranan Sumber Daya Alam
Sumber alam yang sekarang kita gunakan sebagai sumber energi adalah minyak bumi, gas alam, batubara, air, geothermal, mineral radio aktif, geothermal, matahari dan angin. Kalau kita lihat penggunaan bahan bahan tersebut didunia, kita ambil kasus untuk Amerika Serikat , minyak bumi menempati posisi paling atas dengan 43 prosen disusul oleh gas bumi dengan 21 prosen  ,batubara 23 prosen kemudian nuclear 8 prosen , air 4 prosen geothermal , matahari , angin dan lain—lain 1 prosen.

Sampai saat ini minyak bumi merupakan bahan energi primadona, energi kontennya tinggi ( kurang lebih 23000 BTU/lb), mudah dipindahkan dari satu tempat ketempat yang lain baik melalui darat, laut maupun udara. Gas alam sebagai sumber energi mempunyai energi konten yang tinggi seperti minyak, kesulitannya adalah untuk sarana transportasinya dan penyimpanannya perlu sarana yang khusus. Batubara mempunyai energi content yang cukup tinggi (15000 BTU/lb), namun untuk transportasinya tidak semudah minyak dan mengandung zat polutan yang tinggi ;sulfur, CO2 dan debu. Nuclear jika dapat mengendalikan radiasinya dengan baik merupakan sumber energi yang bersih meskipun untuk pengembangannya diperlukan investasi yang tinggi.

Tenaga air merupakan sumber energi yang bersih dan aman, namun jumlahnya terbatas dan tidak bisa diexport demikian pula geothermal, keduanya memerlukan investasi yang besar. Tenaga matahari dan angin merupakan sumber energi yang tak habis-habisnya namun teknologi untuk merubah menjadi tenaga listrik masih perlu penelitian lebih lanjut.

Sumber daya minyak dan gas sampai waktu ini dan dua dekade mendatang kiranya masih merupakan primadona dengan risiko apapun (polusi udara), kecuali kalau dalam waktu dekat dapat diketemukan metode untuk mengembangkan alternatif energi yang lain.

Dunia saat ini memerlukan minyak kurang lebih sebesar 58 juta bbl setiap hari dan akan meningkat terus rata2 1.1 prosen setiap tahunnya yang diakibatkan oleh modernisasi dan pertambahan penduduk. Kalau cadangan minyak dunia saat ini adalah satu trilliun bbl,jika kebutuhan (konsumsi)
minyak adalah 60 juta bbl setiap hari, maka sebelum tahun 2020 dunia harus mencari alternatif sumber enersi yang lain.

Sedangkan saat ini bagi Indonesia dengan cadangan terbukti sebesar 9.5 billion bbl dengan tingkat produksinya saat ini 800 ribu bbl setiap hari, sejak tahun 2005 telah menjadi negara pengimpor minyak dan bukan pengexpor minyak lagi.

Indonesia perlu berjuang untuk meningkat produksi migasnya lagi. Dengan cara explorasi ladang ladang minyak baru dan dengan melakukan peningkatan faktor recovery dengan teknik eksploitasi canggih yaitu yang disebut EOR (Enhance Oil Recovery).

Peningkatan ini masih mungkin dapat dilakukan karea minyak yang tertinggal dari teknik eksploitasi primer dan sekunder masih sekitar 60 prosen. Eksplorasi sumber baru masih juga dimungkinkan karena jumlah cekungan (basin) minyak baru 30 prosen yang diproduksi, 20 dari 60 cekungan. Kedua usaha ini memerlukan investasi yang tinggi. Yang pertama untuk EOR selain teknologi juga diperlukan material lain yang harganya cukup mahal untuk diinjeksikan kedalam reservoir, yang kedua biaya eksplorasi makin meningkat karena daerah yang diteliti makin sulit ;daerah laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter. Dengan paket kontrak bagi hasil yang lama, kotraktor harus berfikir dua Kali untuk melaksanakannya .

Untuk itu pemerintah mengeluarkan paket kontrak baru yang lebih. menarik, yaitu. dengan memberikan insentif bagi usaha usaha tersebut. Kalau hal ini berhasil maka Indonesai bisa menjadi negara exportir lagi. Sebetulnya Indonesia tidak perlu khawatir akan kekurangan sumber energi, karena cadangan batubara Indonesia cukup besar kurang lebih 32 milliard ton dan tidak akan habis dalam waktu 100 tahun sebagai pengganti minyak bumi. Faktor hambatannya adalah kadar pencemaran lingkungannya. Tambang terbuka membuat terganggunya ekosistem didaerah tersebut dan pembakaran batubara menghasilkan pencemaran terhadap udara ; CO2, acid rain dan debu. Faktor ini perlu diatasi terlebih dahulu sebelum kita memutuskan bahwa batubara sebagai pengganti minyak bumi.

Gas alam di Indonesia cukup banyak dan cadangannya bertambah terus karena hasil penemuan penemuan baru pada umumnya adalah gas. Pada suatu saat akan mungkin dapat dipakai sebagai pengganti minyak bumi sebagai penghasil devisa. Gas lebih baik dari pada batubara dalam hal dampaknya terhadap lingkungan, namun gas alam Indonesia punya persoaalan juga. Penemuan cadangan gas di Indonesia  kebanyakan mengandung kadar CO2 yang tinggi, Karena letaknya di jalur gunung api. Kadar CO2 ini disuatu tempat sampai mencapai 70 prosen . Pembuangan gas CO2 begitu saja keudara akan menambah "green house effect" dan juga mengganggu lingkungan. Cadangan gas didunia cukup besar dan dapat menggantikan minyak bumi dalam jangka waktu 20 sampai 30 tahun. Cadangan ini terletak di Rusia, Algeria, Iran dan Indonesia. Di Indonesia sendiri jumlah cadangan gas telah melampaui cadangan minyak bumi dan penggunaannya telah mencapai 22 prosen sebagai sumber energi di dalam negeri.

Faktor penghambat lain dari gas adalah diperlukannya fasilitas pencairan dan alat penyimpan dan transport yang khusus yang mampu menahan tekanan tinggi sehingga diperlukan investasi tambahan yang mahal. Sumber panas bumi porsi penggunaannya masih kecil dan hanya negara negara tertentu saja yang bisa memfaatkannya seperti Italia, Amerika serikat, Selandia Baru, Filipina dan Indonesia. Sumber energi ini baik sekali, ada polutan tetapi tidak besar dan bisa dikatakan renewable. Sumber panas dari dalam bumi bisa dikatakan tak terbatas dalam kurun kehidupan manusia, sedangkan media pembawanya yaitu air yang dirubah menjadi uap dapat disupply dari permukaan. Keterbatasan dari energi ini adalah lokasinya yang tertentu dan hanya dapat dialirkan pada jarak yang terbatas yang relatif pendek. Dengan demikian ditempat -tersebut energi ini harus dirubah dahulu menjadi energi listrik barn digunakan, sehingga fungsinya seperti tenaga air atau hydropower.

Hydropower adalah sumber energi yang paling bersih dan renewable kalau dipelihara terus sumber airnya,yaitu dengan melestarikan daerah penyerapan air dihulu dari sungai sungai pembangkit energi tersebut. 

Seperti juga halnya geothermal, potensi dari hydropower sangat terbatas karena  adanya syarat2 ketinggian dan debit air tertentu. Sumber energi berpotensi tinggi yang lain adalah nuclear. Penggunaan sumber daya alam ini mengalami kemunduran karen faktor risiko kebocoran radiasi yang sangan menakutkan, sehingga diperlukan waktu lagi untuk menyakinkan masyarakat dan pengembangan teknologi terhadap keamanannya. Dinegara negara maju sumber energi ini telah digunakan secara intensif karena pilihan lain tidak ada.

Sumber energi matahari dan angin merupakan sumber energi yang ideal karena terdapat dimana—mana. terutama didaerah tropis seperti Indonesia. Energi ini telah digunakan sejak lama dalam skala kecil. Untuk skala besar belum diketemukan teknologinya. Persoalan utamanya adalah bagaimana menyimpan energi tersebut sehingga dapat digunakan pada waktu sumber tenaga tersebut outputnya rendah, misalnya pada waktu malam hari atau pada waktu tidak ada angin. 

Sumber energi lain yang belum disebut dan mempunyai potensi adalah kayu, petir dan gasbio. Kedua yang terakhir masih terbatas dilaboratorium dan belum dapat dimanfaatkan dalam skala industri, sedangkan kayu telah digunakan sejak lama untuk dapur' dan skala industri kecil seperti pembakaran batu bata, pembakaran genteng , pembakaran keramik dan batu kapur.

Bahasan
Kalau kita simak dari bahasan diatas terlihat bahwa untuk jangka waktu sepuluh tahun mendatang baik Indonesia maupun dunia masih dapat mengandalkan sumber minyak bumi sebagai sumber utama energi. Indonesia dengan cadangan terbukti minyak sebesar 9.5 trilliun bbl masih mampu bertahan dengan produksi sebesar 800 ribu bbl perhari sampai tahun 2025 dengan catatan tidak ada penambahan cadangan baru dari eksplorasi, untuk selanjutnya harus mencari alternatif lain. 

Sedangkan untuk dunia, komoditi ini masih dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama, 20 sampai 30 tahun. Kalau kita ambil optimisnya saja maka setelah masa ini gas alam akan berperan karena dengan harga minyak yang tinggi gas akan mulai bisa bersaing secara lebih menguntungkan.

Cadangan gas didunia cukup besar‘ dan diperkirakan dapat mensuplay energi dunia selama beberapa dekade ,mungkin 50 tahun. Negara yang akan berperan dalam hal ini adalah Rusia, Algeria, Iran dan Indonesia. Kalau harga minyak telah mencapai diatas US$ 50, batubara dan shale oil bisa mulai juga berperan sebagai sumber energi dunia dengan menggunakan proses untuk merubah menjadi bahan bakar cair seperti minyak bumi. Sumber energi lain tidak dapat berperan secara global karena kondisinya yang khusus.

Berakhirnya perang dingin, negara~ negara yang tadinya tertutup membuka diri untuk investasi asing. Negara—negara bekas Rusia mempunyai potensi yang besar terhadap sumber migas dan batubara. Terbukanya negara2 ini akan mengalihkan pandangan investasi negara Eropa barat dan Amerika kenegara2 tersebut, karena untuk migas biaya eksplorasi dinegara2 tersebut akan jauh lebih murah dari pada di Indonesia misalnya. Lahan eksplorasi migas di Indonesia adalah lautan dan hutan yang berawa. Negara—negara ini juga merupakan pasar baru untuk komoditi hasil industri lain dari negara negara maju dan juga bagi Indonesia. Suatu hal yang tidak menguntungkan bagi negara industri barat dengan usainya perang dingin adalah bagaimana menghidupi industri perangnya, karena sejarah memperlihatkan bahwa Amerika terutama menjadi kaya raya karena industri tersebut.

Perkembangan politik akhir2 ini adalah timbulnya kelompok2 negara pasar bersama dan proteksionisme karena menurunnya perekonomian dari negara negara tersebut. Keduanya akan berdampak kurang menguntungkan terhadap negara negara eksportir produk industri. Untuk komoditi energi tidak akan banyak pengaruhnya, Karena mereka tetap memerlukan komoditi tersebut. Pengaruh utamanya adalah terhadap harga, harga akan dapat ditekan turun selama mereka masih mempunyai persediaan, karena negara negara tersebut akan menggunakan produk dari dalam negerinya sendiri atau negara negara yang tergabung terlebih dahulu. Tetapi dengan berpegang pada
hukum "supply and demand" kiranya pada saatnya nanti harga minyak akan naik. Kebutuhan energi perkapita menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Kalau saat ini kebutuhan dunia akan minyak adalah kurang lebih 60 juta pehari, dengan kenaikan 1.1 prosen pertahun maka dalam tahun 2025
kebutuhan tersebut telah meningkat menjadi 65 juta bbl perhari.

Kemajuan teknologi terutama dalam bidang komunikasi dan komputasi berdampak sangat hebat dalam tatanan ekonomi dunia. Karena komunikasi yang hampir tanpa hambatan maka kondisi pasar didunia dapat secara serentak dan cepat dapat diketahui. Hal ini akan dimanfaatkan betul oleh negara negara maju untuk melempar barang2 produksi industrinya dengan cepat ,begitu pula untuk dengan cepat mendapatkan bahan bahan yang diperlukan. Dampaknya adalah harga dapat ditekan lebih rendah. Tentu hal ini akan berakibat kurang menguntungkan bagi negara—negara berkembang yang belum memanfaatkan teknologi tersebut. Dampak yang lain dari teknologi tersebut adalah terhadap jumlah konsumsi dari bahan bahan baku seperti 7 timah, tembaga, dan lain lain dan juga bahan bakar sendiri, secara relatif menurun. Tetapi kalau dilihat efisiensi terhadap penggunaan bahan2 tersebut meningkat dengan tajam.

Contoh yang paling sederhana adalah dengan adanya internet, bahan bakar atau biaya transpor bolak balik yang sebelumnya harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut harus dikeluarkan, tidak lagi, juga penghematan waktu sangat besar. 

Kesadaran terhadap bahaya yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan pada dekade ini makin menggema dengan ditanda tanganinya ikrar "selamatkan bumi" pada KTT Rio beberapa dekade yang lalu. Sadar lingkungan ini dampaknya akan sangat besar terhadap penggunaan sumber energi yang berasal dari fosil (fosil fuel).Komisi negara Eropa mengusulkan pajak penggunaan dari fosil fuel karena emisi CO2 nya sebesar US$ 3, sampai USS 10, untuk setiap bblnya. Hal ini ditentang oleh OPEC dengan berbugai alasannya, yang utama adalah income dari kebanyakan negara negara yang bergabung dalam OPEC adalah dari minyak bumi dan yang kedua bahwa persoalan global tidak dapat diselesaikan secara sepihak hanya oleh beberapa negara. "Clean Air Act" yang dikeluarkan di Amerika memaksa industri untuk meredesain mesin mesin pembangkit yang mengqunakan fosil fuel seperti power plants, mesin mobil dan sebagainya. Industri minyak di Amerika banyak mengalihkan operasinya keluar negeri, Karena terlalu mahal melakukan operasi di nerinya sendiri dan ijinnya pun sulit. Soal gerakan yang baik tetapi kurang menguntungkan terhadap negara negara yang pendapatan
utamanya dari fosil fuel seperti Rusia, venezuela dll

Dengan kebijaksanaan menggalakkan export non migas sungguh suatu langkah yang sargat tepat. Hal ini akan mendorong tumbuhnya industri industri baru yang menyerap tenaga kerja dan melepaskan ketergantungan sumber devisa negara hanya dari minyak dan gas bumi.

Suatu pendapat yang menjegarkan pernah dilontarkan beberapa waktu yang lalu yang mengatakan bahwa sebetulnya bumi ini bernafas dan berevolusi. Secara global pencemaran oleh industri sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan pencemaran pencemaran yang ditimbulkan oleh bumi sendiri seperti letusan gunung api dan sebagainya. Letusan gunung api nengaruhnya global sedangkan industri adalah lokal dan pencemaran oleh bumi sendiri ini telah berjalan sejak berjuta juta tahun yang lalu. Pendapat ini tentu harus dikaji lebih lanjut.

Penutup
Globalisasi dan kesadaran lingkungan akan merubah peranan dari sumber daya alan terutama minyak bumi, gas dan batubara. Dengan pertambahan penduduk dunia yang tak terkendali dan modernisasi mengakibatkan bahwa konsumsi energi perkapita selalu naik maka dengan menurunnya peran minyak bumi pada kira kira tahun 2025 nanti perlu teknologi baru untuk dapat melanfutkan kenaikan taraf hidup manusia yang akan datang ; alternatif energi yang bersih, safe nuclear powerplant, coal liguifaction, solar dan sebagainya.

Dalam rangka export non migas kiranya tepat kalau Indonesia mendorong tumbuhnya wiraswastawan wiraswastawan baru ; pencipta komoditi export dan pencipta lapangan kerja. Dalam rangka memperingati hari PBB ini kiranya tepat kalau diingatkan bahwa PBB harus bijaksana dan dapat memberikan pengayoman kesemua anggotanya, sehingga tidak hanya sebagian negara2 saja yang diuntungkan atau dirugikan seperti halnya pajak penggunaan fosil fuel ,kemudian Clean Air Act. Kompensasi harus diberikan kepada negara negara yang dirugikan dalam hal ini, karena pencemaran yang telah terjadi adalah sebagai akibat dari negara—negara maju dan bukan oleh negara berkembang.











Demikianlah Artikel PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI).

Sekianlah artikel PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2017/03/peranan-sumber-daya-alam-dalam-tatanan.html

0 Response to " PERANAN SUMBER DAYA ALAM DALAM TATANAN EKONOMI BARU (GLOBALISASI). "