Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets | Magister Akuntansi

Labels

Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aktiva , Artikel Aktiva Tidak Berwujud , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets
link : Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

Baca juga


Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

Pengertian Aktiva Tak Berwujud


Setelah posting tentang Aktiva Lancar (current assets) dan Aset Tetap (fixed assets), kali ini saya akan posting mengenai jenis aset yang lainnya, aset tak berwujud atau menurut bahasa maduranya intangible assets. PSAK mendefinisikan:
Aktiva Tak Berwujud merupakan aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak memiliki wujud fisik secara yata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan ataupun hanya bertujuan administrasi.
aset tak berwujud
aktiva tidak berwujud
Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila:
  • Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dari aset tersebut
  • Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal
Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan. kemudian pada periode selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya. dalam menentukan besaran harga perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya. apabila diperoleh dengan membeli atau transaksi yang menggunakan kas atau setara kas lainnya maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang yang dikeluarkan/akan dibayarkan. jika diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva yang lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian dari aktiva yang ditukar.

Contoh Aktiva Tak Berwujud


[1] Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa diperoleh dari tansaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo kurun waktu tertentu. misalnya sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
  • Memberikan kontribusi bagi entitas bisnis dimasa mendatang
  • Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh Hak Sewa 
  1. PT Tiban Jaya Rotan menyewa gedung untuk showroom-nya Rp 100.000.000 selama 10 tahun
  2. PT Tiban Jaya Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untuk kliennya yang berkunjung.
Pencatatan :
Sewa Gedung 100.000.000
kas 100.000.000
Biaya Sewa 200.000
Kas 200.000
Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda
  1. Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa hak sewa bangunan karena nilainya yang material dan manfaatnya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan
  2. Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikelaurkan dicatat sebagai biaya, karena nilai nominalnya tidak terlalu material dan manfaatnya hanya satu hari atau kurang dari satu tahun buku.
    [2] Hak Patent
    Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau rekayasa.
    [3] Trade Mark (Merek Dagang) 
    Merupakan hak yang didapat dari suatu merk komersil terntentu. contoh logo, tulisan, symbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.
    [4] Organization Cost
    Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum berusahaan beraktifitas operasi. misal biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang selama entitas masih beroperasi.
    [5] Copyright (Hak Pengadaan)
    Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, ntah itu puisi, novel, karya ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak Pengadaan (copyright) bisa meliputi hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut
    [6] Perijinan (Licences)
    Hak yang didapat dari pemerintahan utuk bisa melakukan aktifitas yang terkait dengan bidang usaha perusahaan. Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya ijin seperti ini mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
    [7] Franchise
    Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya. yang semuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba
    [8] Goodwill
    Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas, diakui apabila terjadi transaksi pada perushaan yang dinilai lebih oleh entitas lain. transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan. contohnya keistimewaan perusahaan karena mempunyai reputasi yang sangat bagus, mempuyai produk yang tak dimiliki oleh para pesain maupun letak perusahaan yang strategis.

    Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud


    Dalam Akuntansi intangible Asset, sebenarnya hampir sama permasalahannya dengan aktiva berwujud
    1. Perolehan Aset Tak Berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapatkan aset/haknya (sama seperti tangibel asset)
    2. Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aset tak berwujud (expenditure) biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke periode berjalan, sama seperti tangible asset
    3. Amortisasi Aset Tak Berwujud, seperti halnya penyusutan pada aktiva tetap, dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). pencatatan maupun penghitungan amortisasi sama caranya dengan penghitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap.
    • Kecuali trade mark (merk dagang) yang dikelompokan kedalam HPP, mayoritas Amortisasi merupakan biaya usaha
    • Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dalam Amortisasi, karena aset tak berwujud pada dasarnya tak berhubungan dengan produk/output yang dihasilkan entitas bisnis.

    Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)


    Yang dilaporkan Aktiva Tak Berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) setelah dikurangi oleh akmmulasi amortisasi. akumulasi amortisasi ini tidak disajikan dalam neraca

    Khusus mengenai Perlakuan Goodwill, lebih jauh dan lebih detail lagi, saya akan posting di lain waktu. Semoga artikel mengenai Pengertian Aset Tak Berwujud ini memberikan manfaat.




    Demikianlah Artikel Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets

    Sekianlah artikel Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2014/10/pengertian-aktiva-tidak-berwujud.html

    0 Response to " Pengertian Aktiva Tidak Berwujud | Intangible Assets "