Judul : Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
link : Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO
LIFO, yang berakronim Last In First Out, adalah barang yang terakhir masuk, akan dijual paling awal (lebih dahulu). aneh? bisa dibilang iya, karena dengan metode ini akan membuat HPP akan menjadi tidak realistis. Coba dipikirkan, biaya yang dibebankan mempergunakan cost dari pembelian yang terakhir dan tidak memperhitungkan bahwa ada kemungkinan barang dagang yang dijual bercampur antara persediaan barang yang menggunakan harga yang lama dengan persediaan barang baru dengan harga yang berbeda (harga baru). di Amerika, metode LIFO ini tidak dianjurkan untuk diimplementasikan dan dianggap sebuah praktek yang ilegal, pun bila ada yang menggunakan metode LIFO akan diawasi dengan sangat ketat oleh pemerintah disana.
Baiklah, mari kita mencoba hitung Harga Pokok Penjualan atau HPP dengan metode LIFO ini. saya akan tulis kembali soal yang sama seperti pada metode rata rata dan metode FIFO.
UD Albirin Asri yang merupakan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000. tampak beberapa transaksi yang terlihad pada buku catatan UD Albirin Asri seperti berikut:
Date | Transaksi | Kuantitas | Unit Price | Jumlah | |
01-Apr | Penjualan | 40 | 4.500 | 180.000 | |
10-Apr | pembelian | 30 | 3.100 | 93.000 | |
10-Apr | Penjualan | 66 | 4.650 | 302.000 | |
20-Apr | pembelian | 25 | 3.200 | 80.000 | |
30-Apr | pembelian | 40 | 3.250 | 130.000 | |
30-Apr | Penjualan | 25 | 4.875 | 121.875 |
dan inilah rangkumannya
Rangkuman | ||||
Total Pembelian | 95 | 303.000 | ||
Total Penjualan | 130 | 604.000 |
Transaksi pada 1 April:
Kita bisa mengetahui hasilkan akan sama dengan metode metode sebelumnya, jadi kita lewati saja
Transaksi 10 April 2015:
Opening Balance (saldo awal) 60 kg dengan unit cost Rp 3.000
Purchase (pembelian) 30 kg dengan harga Rp 3.100 per kg, jadi total pembelian sebesar Rp 93.000
yang berhasil dijual sebanyak 65 kg, unit cost mana yang digunakan?
Kita bisa mengetahui hasilkan akan sama dengan metode metode sebelumnya, jadi kita lewati saja
Transaksi 10 April 2015:
Opening Balance (saldo awal) 60 kg dengan unit cost Rp 3.000
Purchase (pembelian) 30 kg dengan harga Rp 3.100 per kg, jadi total pembelian sebesar Rp 93.000
yang berhasil dijual sebanyak 65 kg, unit cost mana yang digunakan?
dengan konsep LIFO, maka :
30 kg x Rp 3.100 = Rp 93.000
35 kg x Rp 3.000 = Rp 105.000
--------------- (+)
Total COGS = Rp 198.000
dan bila dibuatkan tabel, akan nampak seperti dibawah ini:
LIFO METHOD | |||||||
Date/Acc | 01-Apr | 10-Apr | 10-Apr | 20-Apr | 30-Apr | Total | |
Opening Balance | Qty | 100 | 60 | 60 | 25 | 50 | 50 |
Rp | 300.000 | 180.000 | 180.000 | 77.500 | 155.000 | 155.000 | |
Purchase | Qty | 30 | 25 | 40 | 95 | ||
U/Prx | 3.100 | 3.200 | 3.250 | ||||
Rp | 93.000 | 80.000 | 130.000 | 303.000 | |||
Sold (COGS) | Qty | 40 | 30 | 35 | 25 | 130 | |
U/Prx | 3.000 | 3.100 | 3.000 | 3.200 | |||
Rp | 120.000 | 93.000 | 105.000 | 80.000 | 398.000 | ||
Closing Balance | Qty | 60 | 60 | 50 | 50 | 65 | 65 |
Rp | 180.000 | 180.000 | 155.000 | 157.500 | 205.000 | 205.000 |
Summary | : | ||
Opening Balance | 100 | 300.000 | |
Purchase | 95 | 303.000 | |
Sold (COGS) | 130 | 398.000 | |
Closing Balance | 65 | 205.000 |
Notes: Jangan Lupa perhatikan summarynya juga
Kesimpulan:
Dengan Mempergunakan tiap masing masing metode, baik metode rata rata, metode FIFO, Metode LIFO pada postingan sebelumnya, dengan soal yang sama, hasilnya:
summary-nya saya pindahkan kesini, coba perhatikan pada summary-nya masing masing
Summary | Average Method | FIFO Method | LIFO Method | ||||
Qty | Value | Qty | Value | Qty | Value | ||
Opening Balance | 100 | 300.000 | 100 | 300.000 | 100 | 300.000 | |
Purchase | 96 | 303.000 | 96 | 303.000 | 96 | 303.000 | |
Sold (COGS) | 130 | 396.565 | 130 | 393.000 | 130 | 398.000 | |
Closing Balance | 65 | 206.435 | 65 | 210.000 | 65 | 205.000 |
Opening Balance (Saldo Awal) tetap sama:
Qty = 100 kg - Rp 300.000
Purchase (Pembelian) tetap sama:
Qty = 95 kg - Rp 303.000
Kuantitas HPP sama yakni 135 kg, tetapi value (nilainya) berbeda:
Average : 396.565
FIFO : 393.000
LIFO : 398.000
Closing Balance (Saldo Akhir) Qty sama, yakni 65 kg namun nilainya berbeda - beda:
Average : 206.435
FIFO : 210.000
LIFO : 205.000
Kajian Perpajakan
Akuntansi Perpajakan bisa memainkan HPP, Harga Pokok Penjualan (COGS) bersifat sangat vital pengaruhnya dalam besaran perhitungan pajak. nilai besar kecilnya PPh yang akan di tanggung nantinya sangat dipengaruhii oleh besaran HPP.
Dengan angka penjualan yang sama, makin besar harga HPP nya, maka laba yang diperoleh semakin kecil, dan sudah barang tentu pajak yang harus ditanggung akan makin kecil juga.
Berikut beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan:
Berikut beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan:
- Freight, elemen pembentuk HPP, pengakuan biaya ini harus sesuai
- Discount dan Retur Pembelian:
Discount atau potongan harga haruslah dihitung dengan semestinya, apabila lupa dalam menghitung potongan harga, maka akibatnya pembebanan HPP akan jadi lebih tinggi dari yang semestinya. HPP yang lebih tinggi akan mengakibatkan pajak yang dibayarkan tentu lebih rendah, dan apabila ditjend pajak tidak mengetahui hal ini, ya bersukurlah, namun apabila ketahuan,makan hal ini menjadi koreksi ketika pemeriksaan.
Apabila diperhatikan dari kesimpulan tadi, bisa dilihat dengan jelas bahwa metode LIFO adalah metode yang menghasilkan HPP yang paling tinggi, ini karena harga pembelian trendnya kan akan terus meningkat. perlu diingat, dalam konsep LIFO, biaya unit yang digunakan sebagai dasar perhitungan HPP merupakan harga pembelian yang palint terkini (most recent). kita semua juga tahu, dinegara ini tingkat inflasi terus cenderung menigkat dari waktu ke waktu. jarang sekali ada kejadian sebuah harga mengalami penurunan. dengan demikian, metode LIFO adalah metode yang akan memghasilkan PPh yang paling kecil.!
HPP yang paling tinggi berikutnya ialah Metode Rata Rata (Average Method), hampir mendekati metode LIFO, hanya saja, nilai yang diambil adalah nilai tengahnya
Metode dalam Penentuan Harga Pokok Penjualan dan Penilaian Persediaan
Apabila diperhatikan dari kesimpulan tadi, bisa dilihat dengan jelas bahwa metode LIFO adalah metode yang menghasilkan HPP yang paling tinggi, ini karena harga pembelian trendnya kan akan terus meningkat. perlu diingat, dalam konsep LIFO, biaya unit yang digunakan sebagai dasar perhitungan HPP merupakan harga pembelian yang palint terkini (most recent). kita semua juga tahu, dinegara ini tingkat inflasi terus cenderung menigkat dari waktu ke waktu. jarang sekali ada kejadian sebuah harga mengalami penurunan. dengan demikian, metode LIFO adalah metode yang akan memghasilkan PPh yang paling kecil.!
HPP yang paling tinggi berikutnya ialah Metode Rata Rata (Average Method), hampir mendekati metode LIFO, hanya saja, nilai yang diambil adalah nilai tengahnya
Metode FIFO merupakan penggunaan metode yang paling kecil HPP-nya dan juga sekaligus paling realistis.
Metode apa yang akan anda gunakan? beralih ke metode LIFO?
Apapun metode yang digunakan, ntah itu LIFO, FIFO, Average terserah saja, sepanjang metode itu diterapkan dengan konsisten
Metode apa yang akan anda gunakan? beralih ke metode LIFO?
Apapun metode yang digunakan, ntah itu LIFO, FIFO, Average terserah saja, sepanjang metode itu diterapkan dengan konsisten
Demikianlah Artikel Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
Sekianlah artikel
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2015/02/harga-pokok-penjualan-metode-lifo-dan.html
0 Response to " Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan "
Posting Komentar