Judul : Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi
link : Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi
Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi
Semua orang membuat kesalahan, termasuk akuntan. Karena akun akun akuntansi saling terkait, kesalahan dalam catatan keuangan menyebabkan efek riak gelombang. Entri pendapatan yang tidak perlu akan melebih-lebihkan (overstated) pendapatan bersih dan laba ditahan, sementara entri biaya yang tidak perlu, bisa mengecilkan (understated) pendapatan bersih dan laba ditahan. Namun akuntan dapat memposting entri jurnal untuk memperbaiki kesalahan dalam laporan keuangan.
Kesalahan di Akun Beban
Aturan umumnya adalah, overstated akun beban akan menyebabkan understatednya pendapatan bersih dan sebaliknya understated beban akan menyebabkan overstatednya pendapatan. Agar lebih kompleks, beban seringkali berupa accrued expense maupun deferred expense. Jika beban diaccrue ketika tidak perlu, akan meyebabkan understatesnya pendapatan. Misalnya, jika akuntan accrued beban bunga pada akhir tahun dan ternyata beban bunga tidak perlu dibayar, pendapatan bersih akan understated. Demikian juga, biaya yang ditangguhkan atau deferred yang tidak perlu akan menyebabkan overstates pendapatan bersih.
Kesalahan di Pendapatan
Jika pendapatan kotor overstated, maka pendapatan bersih akan overstated juga demikian sebaliknya. Namun, akuntan harus tetap melihat secara jeli melihat kesalahan mengenai pendapatan ditangguhkan (deferred) dan yang masih harus dibayar (accrued). Pendapatan ditangguhkan terjadi ketika sebuah perusahaan menerima uang tunai untuk produk atau layanan yang mereka belum lakukan atau kirim. Jika akuntan mendeferred pendapatan yang tidak perlu, pendapatan bersih pasti understates . Accrued pendapatan berarti perusahaan telah mengakui pendapatan tetapi belum menerima uang tunai. Jika accrued pendapatan yang tidak perlu dicatat, pendapatan bersih akan overstated.
Kesalahan di Persediaan
Kesalahan sekitar saldo persediaan mempengaruhi akun harga pokok Penjualan (HPP) dan pendapatan bersih. Akuntan menghitung HPP dengan menambahkan pembelian persediaan pada saldo awal dan mengurangkan total saldonya dengan persediaan akhir. Jika nilai akhir persediaan overstated (berlebihan), itu berarti HPP understated dan laba bersihnya overstated. Efek sebaliknya terjadi kesalahan dalam saldo awal persediaan; overstated persediaan awal berarti HPP menjadi overstated dan laba bersih understated
Efek Ekuitas
Kesalahan laporan laba rugi tidak selalu mempengaruhi aset dan kewajiban, tetapi mereka mempengaruhi ekuitas. Pada akhir masa pembukuan, akuntan menutup pendapatan bersih ke laba ditahan. Saldo laba mewakili penghasilan dan akumulasi ekuitas perusahaan. Jika pendapatan bersih overstated untuk periode tertentu, saldo laba ditahan juga dipastikan akan overstated juga dan sebaliknya.
Demikianlah Artikel Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi
Sekianlah artikel
Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/10/semua-orang-membuat-kesalahan-termasuk.html
0 Response to " Bagaimana mengetahui Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi "
Posting Komentar