Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data | Magister Akuntansi

Labels

Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data

Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel AI , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data
link : Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data

Baca juga


Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data






Sahabat sudah pada tahu mengenal AI (Artificial Intelligence) ? Mungkin temen-temen sudah pada tahu. Sahabat mungkin juga pernah menonton film Terminator, dimana ceritanya mengenai dunia yang saat itu dikuasai oleh kecerdasan buatan. Namun mungkin tidak akan sedramatis di film tersebut ya Sob :D, akan tetapi namun calon Akuntan tidak boleh abai terhadap perkembangan masa.

Baiklah ayuk kita mulai, pertama-tama, apa itu AI (Artificial Intelligence) ?  H. A.  Simon (1987) berpendapat bahwa, kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah kawasan penelitian, aplikasi dan perintah yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang - pada pandangan manusia adalah- cerdas. Selain itu, Rich and Knight (1991) berpendapat bahwa, kecerdasan buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini bisa dilakukan lebih baik oleh manusia.

Sangking pintarnya, ada kepercayaan bahwa AI akan menggantikan peran Akuntan… Bahkan, suatu kalkulator NPR buatan American Media Association, menggunakan data riset dari University of Oxford, menyimpulkan bahwa Akuntan memiliki 95 % resiko akan kehilangan pekerjaannya pada saat Mesin mulai mengambil alih kegiatan mengolah angka dan menganalisa.

Begitu pula dengan kegiatan administratif yang juga berdekatan dengan pekerjaan Akuntan, yaitu tata buku (Bookeeping), yang menurut kalkulator ini akan mengalami 97,6% pekerjaannya terotomasi oleh mesin dengan AI . Dengan pesatnya perkembangan dari AI itu sendiri, Google percaya bahwa robot akan telah mampu mengimbangi kecerdasan manusia di tahun 2029. Gartner, sebuah perusahaan riset teknologi informasi dan advisory, meramal bahwa 1/3 pekerjaan di bumi ini akan digantikan oleh Robot pada tahun 2025. Apakah benar Artificial Intelligence sungguh semengerikan itu ? Benarkah Akuntan ada pada salah satu list pekerjaan yang akan digantikan oleh penggunaan Kecerdasan buatan ?

Ketika disuguhkan pertanyaan, “Akankah kecerdasan buatan mengurangi permintaan atas Akuntan ?”, Richard Anning, Head of IT Faculty of ICAEW, dengan tegas membenarkan pertanyaan tersebut, tetapi, mesti didefinisikan terlebih dahulu apa itu Akuntan dalam pertanyaan tadi. Jika kita mendefinisikan akuntan sebagai seseorang yang mengerjakan pekerjaan tatabuku atau mengerjakan proses tugas yang repetitif, maka jawabannya adalah Ya, karena pekerjaan tersebut lebih rentan terotomatisasi dibandingan dengan tugas-tugas lainnya. Ada secercah harapan dari jawaban tersebut, namun akuntan diharapkan dapat membekali dirinya untuk pengerjaan tugas-tugas yang lebih rumit, dan tak rentan di otomatisasi oleh mesin dan kecerdasan buatan. Akuntan diharapkan tak perkembangan zaman, namun justru menjadikan kecerdasan buatan ini sebagai momentum untuk memperbaiki cara kerja, kita harus lebih mengotomasi pekerjaan yang bersifat repetitif, dan lebih memfokuskan diri untuk mengolah data keuangan, untuk menciptakan nilai dan saran-saran rekomendasi-rekomendasi yang menguatkan bisnis bagi klien-klien kita.

Pasarkan diri kita sebagai seseorang yang mengetahui dan menguasai masa depan, tidak sebagai seseorang yang bertahan, untuk dieliminasi oleh mesin. Seorang akuntan diharapkan dapat membina hubungan yang akrab dengan kliennya, dan membuat dirinya lebih dari sekedar human calculator yang akan membuat Akuntan tidak tergantikan fungsinya.

Untuk itu, kita sebagai akuntan harus lebih peka terhadap perkembangan masa, tetap mengupdate diri dengan perkembangan era

Pekerjaan-pekerjaan rutin dan berulang mungkin perlahan akan tergantikan oleh mesin, namun tidak sepenuhnya fungsi akuntan akan tergantikan, fungsi Akuntan cukup luas, tidak hanya menyiapkan laporan keuangan, namun juga lebih kepada kesimpulan dari angka dalam laporan keuangan itu, memberikan solusi dan saran kepada permasalahan klien, dan menjalin hubungan baik dengan klien, yang tidak akan mudah tergantikan oleh mesin. Karenanya akuntan juga dituntut untuk mengembangkan dirinya, mengikuti sertifikasi-sertifikasi profesi akuntansi, dan terus meningkatkan value diri kita.



Demikianlah Artikel Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data

Sekianlah artikel Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2020/02/ilmu-akuntansi-apakah-tergantikan-oleh_37.html

0 Response to " Ilmu Akuntansi, Apakah Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan dan Big Data "