Judul : Berinvestasi di Pasar Saham
link : Berinvestasi di Pasar Saham
Berinvestasi di Pasar Saham
Anda punya banyak uang di tabungan, namun bingung ingin digunakan untuk apa? Jika tidak membutuhkan uang tersebut dalam waktu dekat, investasikan saja uang anda di pasar modal.
Praktisi dan investor saham Lukas Setia Atmaja mengatakan, menabung tidak akan membuat kita kaya, namun investasilah yang bisa bikin kita kaya.
"Menabung itu pangkal miskin dan berinvestasi pangkal kaya. Kenapa saya bisa bilang begini karena bunga tabungan setahun jumlahnya lebih kecil dari inflansi tahunan. Selain itu tabungan kita masih harus dipotong dengan biaya administrasi tiap bulan dan biaya dministrasi transaksi di ATM ke bank lain," kata pengajar keuangan dan investasi di Universitas Prasetiya Mulya Business School ini.
Jika anda ingin mencoba berinvestasi namun belum cukup paham tentang saham, Lukas menyarankan untuk memilih reksadana dan deposito sebagai wadah untuk menginvestasikan uang anda
"Untuk yang baru belajar, atau investasi jangka pendek, pilihlah reksadana dan deposito. Kedua instrumen itu bisa dimainkan dalam jangka waktu pendek, kurang dari setahun. Risikonya kecil karena uang anda dikelola oleh manajer investasi yang akan menjalankan kegiatan jual beli saham anda," ujar peraih gelar PhD in Finance dari Monash University di Melborne Australia.
Jika anda sudah cukup paham dunia investasi, mulai masuklah ke pasar saham dan menjadi investor jangka panjang.
Sebelum memutuskan membeli saham, Lukas menyarankan untuk mempelajari seluk beluk, latar belakang perusahaan serta tren pergerakan saham suatu perusahaan.
"Jangan masuk ke kolam yang kita tidak tahu kedalamannya. Jadi jangan masuk ke investasi yang kita tidak tahu risiko maksimalnya," tutur dia.
Berikut tips praktis memilih saham versi Lukas Setia Atmaja.
1. Cari tahu bisnis apa yang dibutuhkan orang dalam jangka waktu panjang
Bisa saja saham yang kini dijual murah, harganya akan naik berkali lipat di tahun depan dan juga sebaliknya. "Saya pernah meminta mahasiswa saya memilih saham yang berprospek cerah dimasa depan. Mereka menyarankan saya sebuah perusahaan yang namanya saja saya tidak tahu. Ragu-ragu saya beli saham tersebut dan sesudah beberapa tahun, ternyata analisa mereka tepat. Harga saham perusahaan itu melambungi tinggi," tuturnya.
2. Caritahu apakah perusahaan itu dikelola oleh orang yang kompeten dan jujur
"Penting bagi anda paham latar belakang broker atau manager investasi sebelum berani memercayakan uang anda. Kepercayaan adalah hal terpenting dan utama dalam aktivitas sehari-hari di bursa saham," bebernya.
"Penting bagi anda paham latar belakang broker atau manager investasi sebelum berani memercayakan uang anda. Kepercayaan adalah hal terpenting dan utama dalam aktivitas sehari-hari di bursa saham," bebernya.
3. Cari tahu apakah perusahaan memiliki keunggulan bersaing?
Saham perusahaan- perusahaan yang memiliki reputasi dan nama baik trennya cenderung naik dan tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Saham perusahaan- perusahaan yang memiliki reputasi dan nama baik trennya cenderung naik dan tidak mengalami penurunan yang signifikan.
4. Gali informasi apakah perusahaan itu sehat secara finansial
"Hal Ini bisa anda ketahui dari laporan keuangan perusahaan, likuiditas, besarnya nilai utang dan profit perusahaan dalam beberapa tahun terakhir dan berapa efisiensi aset perusahaan.
"Hal Ini bisa anda ketahui dari laporan keuangan perusahaan, likuiditas, besarnya nilai utang dan profit perusahaan dalam beberapa tahun terakhir dan berapa efisiensi aset perusahaan.
5. Apakah harga saham tidak kemahalan
Jika anda telah memilih saham, diversifikasikan saham anda ke banyak instrumen saham seperti obligasi, sukuk. Jangan hanya terpaku pada satu perusahaan atau satu instrumen saham.
Jika anda telah memilih saham, diversifikasikan saham anda ke banyak instrumen saham seperti obligasi, sukuk. Jangan hanya terpaku pada satu perusahaan atau satu instrumen saham.
Lukas punya tips lainnya untuk para investor agar bisa survive dan berhasil melipatgandakan uangnya di pasar saham.
Pertama adalah lakukan investasi secara rutin dan bukan hanya pada saat tertentu saja. "Invest, dont speculate. Investor bisa mendapat bunga banyak dalam jangka waktu lama. Mereka sabar menunggu dan terus berinvestasi rutin walaupun harga saham sedang melemah," ucapnya.
Kedua adalah jangan membiarkan pasar mengendalikanmu, tapi kamulah yang mengendalikan pasar. "Terkadang ketika harga saham jatuh, investor tak tahan untuk segera menjualnya dan berlomba-lomba membeli saham yang bagus dimata mereka. Itu namanya spekulan. Padahal investor jangka panjang tetap tidak terpengaruh dengan naik turunnya saham," kata penyandang gelar MSc in Finance dari Universitas of Wisconsin Madison ini.
Investor jangka panjang, lanjut Lukas menggunakan momen itu untuk membeli saat harga turun dan jual saat harga tinggi. "Investor sukses itu membeli saat orang-orang lain tidak beli. Dan menjual saat orang-orang lain tidak menjual," tukas penulis investasi lepas di media massa ini.
Tips terakhir adalah lakukan analisis fundamental sebelum mengambil keputusan membeli atau menjual saham. "No pain no gain. Pelajari dan baca banyak hal sebelum mengambil keputusan seperti situasi politik suatu negara, analisis keuangan perusahaan, kebijakan perusahaan dan kebijakan ekonomi politik pemerintah," pungkasnya. (as/metrotvnews.com)
Demikianlah Artikel Berinvestasi di Pasar Saham
Sekianlah artikel
Berinvestasi di Pasar Saham
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Berinvestasi di Pasar Saham dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/06/berinvestasi-di-pasar-saham.html
0 Response to " Berinvestasi di Pasar Saham "
Posting Komentar