Judul : Konvergensi IFRS
link : Konvergensi IFRS
Konvergensi IFRS
International Financial Reporting Standards
IFRS adalah standar pelaporan keuangan internasional yang digunakan oleh setiap entitas diseluruh dunia dalam melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan.
ADOPTION STAGE (2008-2010)
Final Preparation Stage (2011)
- Infrastruktur selesai
Implementation Stage (2012)
- Penerapan pertama IFRS
Karaketristik Kualitatif Laporan Keuangan Berdasarkan Kerangka Dasar
IFRS
WHY GLOBAL ACCOUNTING STANDARDS?
IFRS improves the quality of reporting process
IFRS provides
clears, accurate and insightful picture
of current and future performance.
IFRS creates global finance community
IFRS enhances the quality of planning, forecasting and
performance measures.
Bila diterjemahkan sebagai berikut :
IFRS meningkatkan kualitas proses pelaporan
IFRS menyediakan kejelasan, gambaran yang akurat dan mendalam tentang kinerja saat ini dan masa depan.
IFRS menciptakan komunitas keuangan global.
IFRS meningkatkan kualitas langkah-langkah perencanaan, peramalan dan kinerja.
IFRS menyediakan kejelasan, gambaran yang akurat dan mendalam tentang kinerja saat ini dan masa depan.
IFRS menciptakan komunitas keuangan global.
IFRS meningkatkan kualitas langkah-langkah perencanaan, peramalan dan kinerja.
ADOPSI IFRS
Langkah- langkah adopsi IFRS
Kajian Perbedaan IndoGAAPVs IFRS
|
Format laporan Keuangan Laporan Berbasis
IFRS
|
Trial Run Penyajian Keuangan Berbasis IFRS
|
SDM PERUSAHAAN
|
FAIR VALUE BASIS
Market based evidence (Depreciated replacement cost and income aproach)
Market value based on sale
binding agreement
Market price less cost to sell (active market)
Market price of similar
assets
Revaluasi
PMK RI No 79/PMK.03/2008,
Setiap penambahan aktiva tetap yang berasal dari
revaluasi akan dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final 10%.
PMK RI No 79/PMK.03/2008 pasal 9 ayat 1
menyebutkan sebagai berikut :
“ selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan di atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi dengan
Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus dibukukan dalam
neraca komersial pada perkiraan modal dengan nama Selisih Lebih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap Perusahaan tanggal .....”
Mata Uang Pelaporan
Mata uang pelaporan adalah mata uang fungsional.
Jika mata uang pelaporan berbeda dengan mata uang
fungsional, maka manajemen wajib melakukan prosedur remeasurement
Mata uang fungsional adalah mata uang yang
digunakan oleh perusahaan.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset harus diakui sebagai aset ,
jika dan hanya jika :
- Besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan mengalir ke entitas
- Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Pengukuran Aset Tetap Hasil Pertukaran
Biaya perolehan dari suatu aset tetap hasil
pertukaran diukur pada nilai wajar kecuali:
a. Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial; atau
b. Nilai wajar dari aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan
nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset
yang diserahkan
Entitas menentukan apakah suatu transaksi
pertukaran memiliki substansi komersial atau tidak dengan mempertimbangkan
sejauh mana arus kas masa depan diharapkan dapat berubah sebagai akibat dari
transaksi ini
Jika entitas dapat menentukan nilai wajar secara
andal, baik dari aset yang diterima atau diserahkan, maka nilai wajar dari aset
yang diserahkan digunakan untuk mengukur biaya perolehan dari aset yang
diterima kecuali nilai wajar aset yang diterima lebih jelas.
Pengukuran Aset Tetap
Kebijakan pengukuran aset tetap dalam kelompok
yang sama :
Model biaya setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar harga
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
aset
Model revaluasi setelah diakui sebagai aset, suatu
aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada
jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah
tanggal revaluasi
Perbedaan IFRS, dan Indo-GAAP
Kerangka dasar Penyusunan laporan Keuangan
IFRS.
Kerangka dasar penyajian laporan keuangan
memungkinkan penilaian aset tetap berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai
wajar
Laporan keuangan harus disajikan dengan basis
“true and fair”
Indo-GAAP
Memberikan alternatif penggunaan nilai wajar untuk
menilai aset tetap berwujud dan tidak berwujud
Laporan keuangan harus disajikan dengan basis
“fairly stated”
Presentation of Financial Statement
Penyajian Laporan Keuangan
IFRS.
Laporan Keuangan harus disusun dengan elemen laporan posisi keuangan, laporan laba komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan posisi keuangan komperatif.
IFRS.
Laporan Keuangan harus disusun dengan elemen laporan posisi keuangan, laporan laba komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan posisi keuangan komperatif.
Indo-GAAP
Sama seperti IAS/IFRS namun menjelaskan lebih rinci informasi yang harus disajikan pada catatan atas laporan keuangan (PSAK 1).
Cash Flow Statement
Laporan Arus Kas
IAS /IFRS.
Laporan arus kas (cash flows statement) harus
disajikan dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung
Laporan arus kas harus menunjukan informasi arus
kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Indo-GAAP
Sama seperti IFRS, laporan arus kas disajikan
dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung (PSAK 2 )
Inventories
IFRS/IAS 2
Mengukur persediaan (inventories) berdasarkan
biaya atau niai realisasi bersih mana yang lebih rendah.
Mengijinkan penggunaan metode FIFO dan average,
tetapi tidak mengijinkan penggunaan metode LIFO
Untuk penilaian aset mengijinkan comwil, net
realizable value, retail, gross profit, dan fair value
Reversal atas penurunan nilai persediaan
diperkenankan
Indo-GAAP
Sama seperti IFRS
Aset Tetap
IFRS/IAS 16
Aset Tetap berwujud dapat dinilai dengan
menggunakan dua pendekatan, yaitu model revaluasi dan model harga perolehan.
Selisih yang timbul akibat revaluasi diakui
sebagai “surplus revaluasi” yang dikelompokan sebagai bagian ekuitas
Metode
penyusutan yang digunakan untuk aset tetap ditelaah ulang secara
periodik
Biaya penghentian aset dikapitalisasi ke dalam
harga perolehan aset
Manajemen diwajibkan melakukan review atas nilai
residu dan masa manfaat aset setiap akhir tahun
Indo – GAAP (PSAK 16)
Sama seperti IFRS, aset tetap berwujud dapat
dinilai dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu model revaluasi dan model
harga perolehan .
Selisih yang timbul akibat revaluasi diakui
sebagai “surplus revaluasi” yang dikelompokan sebagai bagian ekuitas
Metode
penyusutan yang digunakan untuk aset tetap ditelaah ulang secara
periodik
Biaya penghentian aset dikapitalisasi ke dalam
harga perolehan aset
Manajemen diwajibkan melakukan review atas nilai
residu dan masa manfaat aset setiap akhir tahun
Review Aset Tetap
IAS 16/PSAK16 mengharuskan entitas untuk melakukan
review, minimal setiap akhir periode :
Umur manfaat
Nilai
residu
Metode Penyusutan
Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya, maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25
Review Umur Manfaat
Faktor-faktor untuk menentukan umur manfaat dari setiap aset :
1. Prakiraan daya pakai dari aset
yang bersangkutan
2. Prakiraan tingkat
keausan fisik
3. Keusangan teknis
dan keusangan komersial
4. Pembatasan penggunaan
aset karena aspek hukum atau peraturan tertentu.
Review Nilai Residu
Dengan mempertimbangkan
1. taksiran nilai jual aset
di akhir masa manfaat.
2. Intensi manajemen dalam penggunaan aset
3. karakteristik aset
Review Metode Penyusutan
Dengan melakukan :
1. Analisis ekspektasi pola konsumsi manfaat
ekonomis masa depan dari aset
2. Benchmark dengan perusahaan lain.
Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Kebijakan BUMN di Indonesia
Konvergensi IFRS di Indonesia
Demikianlah Artikel Konvergensi IFRS
Sekianlah artikel
Konvergensi IFRS
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konvergensi IFRS dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/07/konvergensi-ifrs.html
0 Response to " Konvergensi IFRS "
Posting Komentar