Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS | Magister Akuntansi

Labels

Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS

Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Keuangan , Artikel IFRS , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS
link : Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS

Baca juga


Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS



  • Kurs saat ini Rp 9.000/$, Importir Indonesia membutuhkan dolar AS tiga bulan mendatang. Posisi butuh ini disebut posisi short dolar AS atau disebut juga posisi jual dolar.
  • Posisi importir yang dihadapi tersebut sering disebut posisi spot, atau posisi kasnya.
  • Jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, jadi untuk membeli $1 harus menyediakan Rp 8.000. Importir tersebut bisa menghemat Rp 1.000 dibandingkan dengan kurs saat ini 
  • Sebaliknya jika kurs rupiah melemah menjadi Rp 10.000/$. Artinya importir tersebut harus menyediakan uang Rp 10.000 untuk membeli satu dolar, ini menunujukan importir tersebut menderita rugi karena harus menyediakan uang Rp 1.000 lebih banyak dari kurs saat ini.

  • Untuk menghindari risiko kurs ini dilakukan lindung nilai dengan melakukan kontrak forward, posisi ini disebut posisi forward yang dinamakan juga sebagai posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward.  
  • Posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward berarti perusahaan melakukan perjanjian untuk membeli dolar dengan kurs yang ditetapkan sekarang dengan penyerahan tiga bulan mendatang, misal kurs tersebut Rp 9.000/$ jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, perusahaan rugi Rp 1.000 karena sdh terlanjur perusahaan telah sepakat membeli $1 seharga Rp 9.000. sebaliknya bila kurs melemah Rp 10.000/$ perusahaan memperoleh keuntungan, karena membayar $1 dengan rupiah yang lebih sedikit.   

Ilustrasi Lindung Nilai
Persediaan barang dagang yang dikontrak tahun 2012 seluruhnya telah dijual. Pada 1 Nopember  th 2013 perusahaan telah menandatangani kontrak future untuk membeli barang dengan harga Rp 90.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 harga barang tersebut naik menjadi Rp 100.000
31 Des 2013
Futures Contract .................       Rp 10.000
     Unrealized Holding G or L – Equity        Rp 10.000

Jan 1 2014
       Perusahaan membeli barang dagang  Rp 100.000
Merchandise Inv                Rp 100.000
     Cash                                                   Rp 100.000


Penyelesaian akhir kontrak
Cash                                   Rp  10.000
     Futures Contract                               Rp 10.000

Penjualan barang dagang
Cash ....................................  Rp 120.000
         Sales .........................                      Rp  120.000
Cost of goods sold                Rp  100.000
         MI .........................                          Rp   100.000
Unrealized Holding G or L- Eq       10.000
          Cost of Goods sold                                 10.000                                    


Demikianlah Artikel Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS

Sekianlah artikel Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/05/contoh-perlakuan-lindung-nilai-hedging.html

1 Response to " Contoh Hedging (Lindung Nilai) sesuai IFRS "

Anonim mengatakan...

Kurs saat ini Rp 9.000/$, Importir Indonesia membutuhkan dolar AS tiga bulan mendatang. Posisi butuh ini disebut posisi short dolar AS atau disebut juga posisi jual dolar.
Posisi importir yang dihadapi tersebut sering disebut posisi spot, atau posisi kasnya.
Jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, jadi untuk membeli $1 harus menyediakan Rp 8.000. Importir tersebut bisa menghemat Rp 1.000 dibandingkan dengan kurs saat ini
Sebaliknya jika kurs rupiah melemah menjadi Rp 10.000/$. Artinya importir tersebut harus menyediakan uang Rp 10.000 untuk membeli satu dolar, ini menunujukan importir tersebut menderita rugi karena harus menyediakan uang Rp 1.000 lebih banyak dari
kurs saat ini.

Untuk menghindari risiko kurs ini dilakukan lindung nilai dengan melakukan kontrak forward, posisi ini disebut posisi forward yang dinamakan juga sebagai posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward.
Posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar forward berarti perusahaan melakukan perjanjian untuk membeli dolar dengan kurs yang ditetapkan sekarang dengan penyerahan tiga bulan mendatang, misal kurs tersebut Rp 9.000/$ jika tiga bulan mendatang kurs rupiah menguat menjadi Rp 8.000/$, perusahaan rugi Rp 1.000 karena sdh terlanjur perusahaan telah sepakat membeli $1 seharga Rp 9.000. sebaliknya bila kurs melemah Rp 10.000/$ perusahaan memperoleh keuntungan, karena membayar $1 dengan rupiah yang lebih sedikit