Judul : KEPUTUSAN INVESTASI
link : KEPUTUSAN INVESTASI
KEPUTUSAN INVESTASI
Keputusan Investasi menyangkut penganggaran modal/investasi
yang meliputi proses perencanaan pengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya
diharapkan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Penganggaran modal yang baik akan menolong dalam memilih
saat yang tepat untuk memperoleh atau membeli aktiva dan mutu aktiva yang
dibeli.
Penganggaran modal pada hakekatnya adalah suatu pernyataan
klasik dari teori ekonomi tentang perusahaan, yang menyebutkan bahwa sebuah
perusahaan sebaiknya beroperasi pada tingkat dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marginal
Kalau diterapkan pada keputusan investasi, maka pendapatan
marginal diartikan sebagai tingkat hasil pengembalian atas investasi (rate of return on investment), sedangkan
biaya marginal diartikan sebagai biaya modal
perusahaan
Jika ketentuan ini dilaksanakan dengan tepat, maka
pengambilan keputusan investasi akan memaksimumkan kekayaan para pemegang saham
USULAN INVESTASI
Usulan investasi dikelompokan dalam empat golongan, yaitu :
1. Penggantian (replacement)
2. Perluasan (expansion)
3. Pertumbuhan (growth)
4. Lain-lain
Usulan investasi (proyek) dapat dibedakan menurut sifatnya yaitu :
1. Proyek yang mutually exclusive (yang saling meniadakan)
2. Proyek-proyek yang independen
3. Proyek yang mempunyai sifat bersyarat atau kesatuan
ARUS KAS UNTUK TUJUAN
KEPUTUSAN INVESTASI
DALAM MENAKSIR ARUS KAS, ADA
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN :
- ARUS KAS VS LABA AKUNTANSI
- INCREMENTAL CASH FLOW : Sunk Cost, Opportunity Cost, dan Kanibalisasi Pasar.
- FOKUS PADA ALIRAN KAS KARENA KEPUTUSAN INVESTASI, BUKAN KARENA KEPUTUSAN PENDANAAN
ARUS KAS VS LABA
AKUNTANSI
FOKUS MANAJEMEN
KEUANGAN DAN ANALISIS INVESTASI DALAM KAS, BUKAN LABA AKUNTANSI
LABA AKUNTANSI
TIDAK SAMA DENGAN KAS
PERBANDINGAN BASIS
CASH FLOW DAN LAPORAN LABA RUGI AKUNTANSI
Laporan R/L | Arus Kas | ||
Penjualan | Rp 150.000 | Rp 150.000 | |
Biaya Tunai Rp | 70,000.00 | (70,000.00) | |
Depresiasi | 50,000.00 | ||
120,000.00 | |||
Laba sebelum pajak | 30,000.00 | ||
Pajak 40% | 12,000.00 | (12,000.00) | |
Laba setelah pajak | 18,000.00 | 68,000.00 |
Arus Kas = EBIT –
T(EBIT) + dep
atau
Arus Kas = (1-T)EBIT
+ dep
atau
Arus Kas = NI + dep
+ (1-T) rD
Dimana :
NI = Laba bersih (Net Income)
rD = Bunga hutang (rate debt)
EBIT = Earning Before Interest and Tax
T = Tax
Dep = depreciation
Arus Kas = EBIT –
T(EBIT) + dep
Arus Kas = Rp 30.000.000- (40% x
Rp 30.000.000) + Rp 50.000.000 = Rp 68.000.000
INCREMENTAL CASH FLOW
Arus Kas yang diperhitungankan adalah arus kas yang muncul
karena keputusan menjalankan investasi yang sedang dipertimbangkan (Arus Kas
yang relevan = Incremental Cash Flow)
Contoh biaya yang tidak relevan adalah Sunk Cost.
Sunk Cost adalah biaya yang sudah tertanam, dan sudah hilang. Keputusan
menerima atau menolak usulan investasi tidak akan dipengaruhi oleh Sunk Cost. Contoh Sunk Cost adalah biaya fesibility
studi (studi kelayakan), biaya riset pemasaran.
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost), mis investasi akan
menggunakan Gudang. Gudang tersebut sebenarnya dapat disewakan, tetapi karena
gudang akan digunakan untuk investasi jadi tidak bisa digunakan. Jadi sewa yang
hilang harus dimasukan sebagai elemen biaya.
Kanibalisasi Produk. Jika produk baru diluncurkan, sebagian
pembeli potensial akan meninggalkan produk lama dan beralih ke produk baru.
Pangaruh kanibalisasi produk harus dikurangkan dari
perhitungan semula.
FOKUS PADA KEPUTUSAN INVESTASI
Aliran Kas dari keputusan pendanaan harus dihilangkan/dikeluarkan dari
analisis.
Contoh aliran kas yang berhubungan dengan keputusan pendanaan adalah,
pembayaran bunga pinjaman.
Jadi dalam menghitung arus kas pembayaran bunga pinjaman tidak
diperhitungkan.
Perbandingan Basis Cash Flow dan
Laporan Laba Rugi Akuntansi dengan memasukan Bunga
Laporan R/L | Arus Kas | ||
Penjualan tunai | Rp 150.000 | Rp 150.000 | |
Biaya Tunai | 70,000.00 | (70,000.00) | |
Depresiasi | 50,000.00 | ||
Bunga | 20,000.00 | ||
Rp 140.000 | |||
Laba sebelum pajak | 10,000.00 | ||
Pajak 40% | 4,000.00 | (4,000.00) | |
Penyesuaian pajak | |||
40% x Rp 20.000 | 8,000.00 | ||
Laba setelah pajak | Rp 6.000 | Rp 68.000 |
PERHITUNGAN ARUS KAS YANG
MENGELUARKAN EFEK BUNGA
Arus Kas = Laba bersih
+ Depresiasi +{(1- Tarif Pajak) x Bunga}.
= Rp 6.000 + 50.000+ {(1-0,4) x
20.000}
= Rp 68.000
KOMPONEN ARUS KAS
1.
Arus Kas Investasi/kas awal/Initial Cash Flow
2.
Arus Kas Operasional
3.
Arus Kas Terminal.
Arus
kas investasi merupakan arus kas keluar, biasanya dipakai untuk investasi pada
aktiva tetap dan modal kerja.
Arus
kas operasional diperoleh dengan cara merubah taksiran rugi laba menurut
akuntansi menjadi arus kas dengan tidak memperhitungkan pembayaran bunga dan
pembayaran dividen
Arus
kas terminal adalah arus kas yang akan terjadi pada usia ekonomis proyek telah
berakhir
Arus kas terminal
berasal dari penjualan aktiva tetap dan kembalinya modal kerja.
PERHITUNGAN ARUS KAS SUATU
USULAN INVESTASI
|
|
Laporan Rugi Laba
|
Arus Kas
|
Penjualan
|
|
Rp 300.000
|
Rp 300.000
|
Biaya Operasional
|
|
(50.000)
|
(50.000)
|
Depresiasi
|
|
(16.000)
|
|
Laba Operasional
|
|
234.000
|
|
Pajak (40%)
|
|
93.600
|
(93.600)
|
Laba
|
|
Rp 140.400
|
156.400
|
Arus Kas Masuk = Laba bersih + depresiasi
= 140.400
+ 16.000
= 156.400
ILUSTRASI PERHITUNGAN ALIRAN KAS SUATU USULAN INVESTASI
1. Biaya
investasi Rp 100.000.
2. Depresiasi
menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Per tahun Rp 16.000.
3. Pada
akhir proyek, aset tersebut diperkirakan dapat dijual Rp 30.000.
4. Jika
dilaksanakan proyek tersebut akan menggunakan fasilitas gudang, yang sedianya
dapat dijual dengan harga Rp 150.000, Nilai buku saat ini Rp 140.000. Pada akhir proyek gudang tersebut dapat dijual
dengan harga Rp 150.000. Nilai buku saat itu diperkirakan Rp 130.000.
5. Investasi
pada modal kerja adalah pada tahun 0 Rp 10.000, pada tahun 1 Rp 15.000, dan
pada tahun 2 Rp 15.000.
6. Produk
baru tersebut akan menyisikan produk lama kerugian yang kan terjadi akibat hal
tersebut Rp 5.000 per tahun , selama
lima tahun.
7. Penjualan
diperkirakan Rp 300.000 per tahun, Biaya operasional per tahun diperkirakan Rp
50.000
8. Pajak
40%
9. Untuk
proyek tersebut perusahaan meninjam sebesar Rp 50.000, dengan tingkat bunga 20
%
Item Arus Kas
|
Tahun 0
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun5
|
Arus Kas Keluar :
|
|
|
|
|
|
|
Investasi
|
-100.000
|
|
|
|
|
|
Invest modal kerja
|
- 10.000
|
-15.000
|
-15.000
|
|
|
|
Biaya kesempatan
|
-146.000
|
|
|
|
|
|
Kanibalisme produk
|
-
|
- 5.000
|
-5.000
|
-5.000
|
-5.000
|
-5.000
|
Arus Kas Masuk
Total Kas Keluar
|
- 256.000
|
-20.000
|
-20.000
|
-5.000
|
-5.000
|
-5.000
|
Kas Masuk Operasi
|
|
156.400
|
156.400
|
156.400
|
156.400
|
156.400
|
Penjualan nilai residu
|
|
|
|
|
|
26.000
|
Penjualan gudang
|
|
|
|
|
|
142.000
|
Modal Kerja kembali
|
|
|
|
|
|
40.000
|
Total Kas Masuk
|
|
156.400
|
156.400
|
156.400
|
156.400
|
364.400
|
Arus Kas Bersih
|
-256.000
|
136.400
|
136.400
|
151.400
|
151.400
|
359.400
|
Demikianlah Artikel KEPUTUSAN INVESTASI
Sekianlah artikel
KEPUTUSAN INVESTASI
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KEPUTUSAN INVESTASI dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/10/keputusan-investasi.html
0 Response to " KEPUTUSAN INVESTASI "
Posting Komentar