Judul : ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis)
link : ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis)
Kinerja Keuangan ialah hasil kegiatan operasi
perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan
perusahaan periode sekarang harus dibandingkan dengan: (1) Kinerja keuangan
periode masa lalu, (2) Anggaran neraca dan rugi laba,dan (3) rata- rata kinerja
keuangan perusahaan sejenis. Hasil perbandingan itu menunjukkan penyimpangan
yang menguntungkan atau merugikan,kemudian penyimpangan itu dicari penyebabnya. Setelah ditemukan
penyebab penyimpangan, manajemen mengadakan perbaikan dalam perencanaan dan perbaikan
dalam pelaksanaan.kegiatan perusahaan dapat disajikan dalam laporan keuangan
yang terdiri dari:
1) Laporan
posisi keuangan (Balance Sheet)
2) Laporan
Rugi-Laba (Income Statement)
3) Laporan
Laba Ditahan (Retained earning Statement)
4) Laporan sumber dan Penggunaan Dana (Source and Application of Fund atau lain
disebut Cash Flow Statement)
Perusahaan yang memiliki kinerja baik adalah
perusahaan yang hasil kerjanya di atas perusahaan pesaingnya,atau di atas
rata-rata perusahaan sejenis. Analisis Kinerja Keuangan dapat disajikan dengan
perhitungan sebagai berikut:
1) Analisis
arus Kas (cashfFlow analysis)
2) Analisis
Likuiditas (Liquidity analysis or working
capital analysis)
3) Analisis
Leverage (Leverage analysis or debt management
analysis)
4) Analisis
Profitabilitas (Profitability analysis)
5) Analisis
Aktivitas (activity analysis)
6) Analisis
Penilaian (Valuation analysis)
7) Analisis
Pertumbuhan (Growth analysis)
8) Analisis
Kesehatan (Healthy analysis)
9) Analisis
Sistem Du pont
Hasil analisis merupakan informasi bagi manajemen
untuk membuat berbagai keputusan bidang pembiayaan, investasi, dan operasi.
Setiap Manajer membutuhkan informasi Keuangan untuk membuat program
kerja,anggaran,dan pengendalian. Oleh sebab itu informasi keuangan harus disajikan
tepat waktu dan akurat. Informasi tersebut disajikan oleh akuntan intern
kemudian diperiksa oleh akuntan publik.
2. ANALISIS
LIKUIDITAS
Likuiditas ialah kemampuan perusahaan memenuhi
semua kewajibannya yang jatuh tempo kemampuan itu dapat diwujudkan bila jumlah
harta lancar lebih besar dari pada utang lancar. Perusahaan yang likuid adalah perusahan yang
mampu memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo dan perusahaan yang tidak
likuid adalah perusahaan yang tidak mampu memenuhi semua kewajiban yang jatuh
tempo.
Perusahaan yang tidak likuid akan kehilangan
kepercayaan dari pihak luar terutama para kreditur dan pemasok, dan dari pihak
dalam yaitu karyawannya. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus memiliki
likuiditas badan usaha (berhubungan dengan pihak luar) dan likuiditas
perusahaan (berhubungan dengan pihak dalam perusahaan). Untuk memperbaiki
likuiditas dapat dilakukan dengan cara : (1) pemilik menambah modal, (2)
menjual sebagian harta tetap, (3) utang jangka pendek dijadikan utang jangka
panjang, (4) utang jangka pendek dijadikan modal sendiri.
3. PERAMALAN
KEUANGAN
Kegiatan
bisnis sebaiknya dimulai dari mengadakan peramalan kondisi di masa depan,
terutama adalah situasi ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Kondisi politik
menentukan kegiatan bisnis. Untuk mengadakan peramalan terlebih dahulu
dikumpulkan data historis suatu kegiatan bisnis kemudian diolah menjadi informasi
relevan untuk mengambil keputusan manajemen dalam membuat perencanaan keuangan.
Peramalan bisnis ini dituangkan dalam angka – angka keuangan menjadi peramalan
keuangan suatu unit organisasi bisnis. Metode yang lazim digunakan adalah:
1) Siklus Arus
kas
2) Pola
Pembiayaan
3) Perubahan
Penjualan
4) Regresi
a. Siklus
Arus Kas
Siklus
bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan kegiatan bisnis,
kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi. Dengan demikian, unit
organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba.
Uang sebagai kapital pertama- tama dari setoran
pemilik organisasi bisnis sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas)
atau modal sendiri. Jika kapital sendiri tidak mencukupi untuk melakukan
kegiatan bisnis, organisasi meminjam uang dari sumber – sumber pembiayaan (bank
dan lembaga keuangan non – bank). Kedua jenis sumber modal itu (modal sendiri
dan utang jangka panjang) disebut modal permanen atau capital invested.
Modal permanen digunakan untuk membangun organisasi
bisnis dan membeli peralatan bisnis, kemudian untuk membiayai kegiatan bisnis
yaitu membeli bahan baku untuk diolah menjadi komoditi, membayar upah tenaga
kerja, dan membayar berbagai biaya tidak langsung antara lain biaya tidak
langsung pabrik (factory overhead),
biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya bunga, biaya sewa, dan pajak. Semua
ini dikeluarkan uang tunai (cash). Setelah menjadi komoditi dijual di pasar,
melahirkan uang tunai kembali. Dengan demikian
arus nya yaitu dari uang tunai (cash), kegiatan
bisnis, kemudian menjadi uang tunai kembali.
Biaya membangun organisasi dan biaya peralatan
bisnis secara periodik di amortisasi dan di depresiasi berdasarkan suatu metode
tertentu kemudian dibebankan kepada komoditi yang dijual, ini merupakan proses
menjadikan kembali uang tunai melalui kegiatan bisnis. Dengan demikian, arus
kas masuk bersih dapat disajikan sebagai : laba bersih + amortisasi dan depresiasi.
Keahlian menjadikan uang tunai Rp 1000 pada awal tahun menjadi Rp 1200 pada akhir
tahun adalah keahlian menejer bisnis.
b. Pola
Pembiayaan
Yang
dimaksud dengan pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta tetap.
Modal kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja permanen dan modal kerja
musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh utang jangka panjang dan
modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa dibiayai oleh utang dagang,
utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar atau dikenal dengan commercial
papers.
Harta tetap harus dibayar oleh utang jangka panjang
dan modal sendiri. Manajemen harus memperhitungkan umur ekonomis harta tetap
dan model penyusutan yang akan dibebankan kepada produk yang dijual. Makin
tinggi nilai penyusutan makin besar arus kas masuk bersih perusahaan, tetapi
makin tinggi harga pokok penjualan suatu produk dan akhirnya sulit masuk dalam
persaingan pasar bebas. Sedangkan makin kecil nilai penyusutan makin kecil arus
kas
masuk bersih perusahaan, tetapi makin rendah harga
pokok penjualan suatu produk dan lebih mudah masuk pasar persaingan bebas.
Manajemen harus mengadakan penukaran (trade-off) antara kepentingan arus kas
masuk dan pangsa pasar.
Baik modal kerja permanen maupun modal kerja
permanen harus tumbuh terus menerus sepanjang waktu (steady growth). Sedangkan modal kerja musiman mengikuti
perkembangan permintaan pasar. Permintaan tinggi, kebutuhan modal kerja musiman
tinggi, dan sebaliknya. Jika perusahaan memiliki kelebihan uang tunai,
perusahaan harus menginvestasikan sementara pada harta keuangan jangka pendek
atau surat-surat berharga yang mudah diperjualbelikan (marketable securities).
c. Perubahan
Penjualan
Perubahan
penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka pendek, karena untuk
memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan tambahan harta dan utang jangka pendek,
khususnya utang dagang. Kebutuhan dana untuk memenuhi tambahan penjualan itu dapat
dipenuhi dari dalam dan dari luar perusahaan,
jika kenaikan kecil, kemungkinan tambahan dana dapat dipenuhi dari dalam
perusahaan, dan jika kenaikan penjualan besar, pada umumnya tambahan dana
duipenuhi dari luar perusahaan (dari tambahan modal sendiri
atau dari utang jangka panjang). Tambahan dana
akibat kenaikan penjualan.
d. Ramalan
Laba Operasi
Setelah unit
penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam berbagai kondisi ekonomi,
misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan 600 unit, normal 900 unit, dan
baik 1.200 unit. Peramalan laba dapat disajikan berikut ini dalam berbagai
kondisi ekonomi.
Demikianlah Artikel ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis)
Sekianlah artikel
ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis)
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis) dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2012/11/analisis-kinerja-keuangan-financial.html
0 Response to " ANALISIS KINERJA KEUANGAN (Financial Performance Analisis) "
Posting Komentar