Judul : Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi
link : Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi
Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi
Definisi
Konsep pengukuran uang akuntansi, juga dikenal sebagai Measurability Consept, berarti bahwa hanya transaksi dan peristiwa yang mampu diukur dalam moneter yang diakui dalam laporan keuangan.
Penjelasan
Semua transaksi dan peristiwa yang dicatat dalam laporan keuangan harus berupa unit mata uang moneter. Apabila tidak mungkin menetapkan nilai moneter dapat diandalkan untuk sebuah transaksi atau peristiwa, maka tidak akan didata dalam laporan keuangan.
Namun, setiap transaksi material dan peristiwa yang tidak tercatat karena gagal memenuhi kriteria measurability mungkin perlu diungkapkan dalam Catatan tambahan laporan keuangan untuk membantu pengguna mendapatkan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan dan posisi dari entitas.
Kriteria Pengakuan
Kriteria pengakuan yang ditetapkan oleh IASB dan FASB meminta unsur-unsur dari laporan keuangan (yaitu aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran) harus hanya diakui dalam laporan keuangan jika biaya atau nilainya dapat diukur dengan cukup andal. Oleh karena itu, sebuah entitas tidak akan mengenali elemen dari laporan keuangan kecuali nilainya dapat diandalkan.
Dalam banyak kasus namun orang yang menyiapkan laporan keuangan tidak bisa menetukan jumlah yang tepat untuk diakui dalam laporan keuangan dan harus mengacu pada penggunaan perkiraan yang wajar. Penggunaan estimasi wajar adalah komponen yang penting dalam penyusunan laporan keuangan dan selama estimasi tidak melibatkan subjektivitas tingkat tinggi dan ketidakpastian mereka tidak merusak keandalan informasi keuangan.
Bila elemen penting laporan keuangan tidak dikenali karena ketidakmampuan untuk mengukur nilai moneternya dengan memadai, hal itu dapat diungkapkan dalam Catatan tambahan laporan keuangan untuk meningkatkan pemahaman pengguna dan kelengkapan informasi keuangan yang disajikan.
Contoh Aplikasi
Keterampilan dan kompetensi karyawan tidak bisa kaitkan dengan nilai moneter objektif dan karenanya tidak boleh diakui sebagai Aktiva dalam neraca. Namun, transaksi-transaksi yang berkaitan dengan karyawan yang dapat diukur seperti biaya gaji dan kewajiban pensiun dapat diakui dalam laporan keuangan.
Pada kondisi di mana tidak mungkin untuk mengukur secara terpercaya jumlah penyelesaian klaim hukum terhadap perusahaan, maka tidak ada kewajiban yang diakui dalam laporan keuangan. Sebaliknya, sifat dan keadaan sekitar gugatan, diungkapkan dalam catatan-catatan tambahan laporan keuangan jika dianggap material
Aset tidak berwujud seperti goodwill, paten dan lainnya yang dihasilkan secara internal akan tidak dapat diakui sebagai aset dalam neraca. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengukur biaya goodwill yang dihasilkan secara internal karena berbeda dengan biaya menjalankan operasional bisnis hari ke hari .
Namun, kombinasi bisnis IFRS 3 memberi izin goodwill yang timbul dari pembelian dapat diakui sebagai aset dalam laporan keuangan karena biaya beli Goodwill biasanya dapat ditentukan secara objektif sebagai jumlah pembayaran yang melebihi nilai aset lainnya yang dapat diidentifikasi ketika sebuah bisnis lain diakuisisi.
Demikianlah Artikel Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi
Sekianlah artikel
Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/11/konsep-pengukuran-uang-pada-akuntansi.html
0 Response to " Konsep Pengukuran Uang Pada Akuntansi "
Posting Komentar