Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual | Magister Akuntansi

Labels

Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual

Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Keuangan , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual
link : Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual

Baca juga


Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual

Bagaimana prosedur pengukuran aktiva tetap yang dimiliki untuk dijual-tepatnya, berapa yang harus diakui dalam buku (atau catatan perusahaan)? Apa yang terjadi jika nilai tercatat berbeda dengan nilai wajar nya? Bagaimana jika perusahaan membatalkan rencananya untuk menjual aktiva tetap yang sudah terlanjur diklasifikasikan ke dalam kelompok aktiva tetap yang dimiliki untuk dijual?

Acuannya adalah PSAK 58 yang menyatakan: “Entitas harus mengukur aktiva tetap yang dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.”




Contoh kasus:

PT. ABCD memperoleh suatu properti, melalui penyitaan, yang terdiri dari tanah dan gedung seharga Rp 2 Miliar setelah ditambah biaya balik nama dan biaya lain-lain sehubungan dengan perolehan property tersebut. Perusahaan tidak bermaksud untuk mengalihkan properti tersebut kepada pembeli sampai dengan selesainya renovasi untuk meningkatkan nilai jual. Oleh karena itu, untuk sementara properti tersebut belum dikelasifikasikan ke dalam kelompok aktiva tetap yang dimiliki untuk dijual.

Tanggal 20 Juli 2011, proses renovasi selesai dilaksanakan, dan properti sudah dalam keadaan siap untuk dijual. Setelah dilakukan penghitungan, biaya yang timbul untuk renovasi tersebut mencapai Rp 150 juta. Sehingga �?Nilai Buku (nilai tercatat)’ properti menjadi Rp 2,150,000,000 (Rp 2 miliar + Rp 150 juta). Setelah dilakukan penaksiran (appraisal) oleh penaksir independent, diketahui bahwa nilai wajar property setelah dilakukan renovasi mencapai Rp 2,250,000,000. Rencananya penjualan akan dilakukan melalui agen penjualan properti dengan kesepakatan komisi 2.5% bagi agen pada saat terjadi transaksi nantinya.

Pertanyaannya: berapa nilai yang boleh diakui (dicatat) oleh perusahaan sebagai �?Aktiva Tetap yang Dimiliki Untuk Dijual’?

Mengacu pada pernyataan PSAK 58 di atas, maka yang diakui adalah nilai yang lebih rendah, dalam kasus ini adalah �?nilai buku’-nya dikurangi biaya untuk menjual. Sehingga nilai yang diakui dan dicatat ke dalam kelompok aktiva tetap dimiliki untuk dijual adalah:

= Nilai Buku – Biaya Untuk Menjual

= Rp 2,150,000,000 – (5% x 2,250,000,000)

= Rp 2,037,500,000



Bagaimana untuk aktiva tetap yang dimiliki untuk didistribusikan?

Persahaan  harus mengukur aktiva tetap yang dimiliki untuk diditribusikan kepada pemilik pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk mendistribusikan. (Catatan: Biaya distribusi adalah biaya inkremental yang terkait secara langasung dengan distribusi tidak termasuk biaya keuangan dan beban pajak penghailan).



Bagian lain dari PSAK 58, juga menyebutkan bahwa, “Jika aktiva tetap diperoleh sebagai bagian dari penggabungan usaha, maka aset tersebut harus diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual”.

Contoh implementasi:

PT. XYZ adalah hasil merger antara PT. XY, dan PT. Z. Setelah merger dilakukan, ternyata ditemukan satu mesin produksi dari PT. Z yang diperkirakan tidak akan beroperasi. Untuk itu manajemen PT XYZ memutuskan untk menjual mesin tersebut. Nilai buku mesin (setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal merger) diketahui sebesar Rp 500,000,000. PT. XYZ sudah memperoleh calon pembeli. Biaya angkut mesin ke lokasi pembeli diperkirakan sekitar Rp 10,000,000. Setelah dilakukan penilaian oleh appraiser independent, nilai wajar atas mesin tersebut adalah Rp 550,000,000.

Pertanyaan: Berapa besarnya nilai yang diakui sebagai Aktiva Tetap yang Dimiliki Untuk dijual?

Mengacu pada pernyataan di atasa, maka nilai yang dapat diakui adalah sebesar nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Dengan demikian, maka besarnya nilai Aktiva Tetap Yang Dimiliki Untuk Dijual adalah:

= Nilai Wajar – Biaya Penjualan

= Rp 550,000,000 – Rp 10,000,000

= Rp 540,000,000



Catatan:

Ketika penjualan diperkirakan akan terjadi lebih dari satu tahun, maka entitas harus mengukur biaya untuk menjual pada nilai kininya. Peningkatan nilai kini biaya untuk menjual sehubungan dengan berlalunya waktu harus disajikan sebagai biaya keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif. Sesaat sebelum klasifi kasi awal aktiva tetap sebagai dimiliki untuk dijual, jumlah tercatat aset (atau semua aset dan laibilitas dalam kelompok) harus diukur sesuai dengan standar yang ada. (PSAK 58).

Hal yang tak kalah pentingnya adalah: kemungkinan adanya rugi penurunan nilai selama kurun waktu antara �?pengklasifikasian ke kelompok yang dimiliki untuk dijual’ dengan �?realisasi penjualan (tanggal transaksi penjualan)’. Dalam hal ini perusahaan harus mengakui rugi penurunan nilai awal atau selanjutnya atas penurunan ke nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atas aktiva tetap tersebut.

Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya (pengingkatan nilai)? Perusahaan harus mengakui laba atas peningkatan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual suatu aset yang terjadi selanjutnya, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang pernah diakui sebelumnya.

Ketentuan penting lainnya: Perusahaan TIDAK boleh menyusutkan (atau mengamortisasi) Aktiva Tetap Yang Dimiliki Untuk Dijual atau selama menjadi bagian dari kelompok tersebut. Bunga dan beban lainnya yang dapat diatribusikan ke laibilitas dari kelompok lepasan yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus tetap diakui.

(Catatan: Apabila aktiva tetap adalah bagian dari unit penghasil kas, maka jumlah yang dapat dipulihkan atas aset tersebut adalah jumlah tercatat yang akan diakui setelah alokasi dari setiap kerugian penurunan nilai yang timbul pada unit penghasil kas sesuai dengan PSAK 48).

Bagaimana jika rencana penjualan batal, sementara perusahaan sudah terlanjur mengklasifikasikannya ke dalam kelompok Aktiva Tetap yang Dimiliki Untuk Dijual?

Perusahaan harus menghentikan pengklasifikasian tersebut. Untuk aktiva tetap yang dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki untuk dijual (atau dihentikan penggolongannya dalam kelompok tersebut), perusahaan harus mengukur yang lebih rendah antara:

  • jumlah tercatat aset tersebut sebelum aktiva tetap diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, disesuaikan dengan penyusutan, amortisasi atau penilaian kembali yang telah diakui jika aktiva tersebut tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; dan 
  • jumlah yang dapat diperoleh kembali pada saat tanggal keputusan selanjutnya untuk tidak menjual.


Demikianlah Artikel Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual

Sekianlah artikel Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2018/06/pengukuran-aktiva-tetap-yang-di-miliki.html

0 Response to " Pengukuran Aktiva Tetap yang di Miliki Untuk Di Jual "