Judul : TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
link : TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Proses pada suatu pekerjaan harus dirancang dan
dikembangkan, kesalahan prosedur dapat terjadi, bila suatu pekerjaan tidak
dirancang dengan baik, dapat menimbulkan kecelakaan atau
kerusakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur tetap yang bersifat
standard, sehingga siapapun, kapanpun dan dimanapun dilakukan
langkah-langkahnya tidak berubah. Langkah-langkah kerja yang tertib ini disebut
SOP (standard operating procedures), sebutan lainnya
Protap (Prosedur tatap).
Lembaga atau
perusahaan yang besar dan bonafide umumnya telah memakai
SOP dalam melaksanakan tugas, seperti : Departemen/dinas Kimpraswil, Operasi
pasien di rumah sakit, Bapedal, POLRI, dan lainnya. SOP merupakan hasil
finalisasi dan kesempurnaan prosedur kerja. Dengan adanya SOP diharapkan
pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan dapat dipertanggung
jawabkan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa
pengertian dari SOP dan mengapa SOP penting?
1.2.2 Simbol-simbol
apa yang ada didalam SOP?
1.2.3 Apa
prinsip dan teknik penyusunan SOP?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Untuk
mengetahui pengertian dari SOP dan pentingnya SOP.
1.3.2 Untuk
mengetahui simbol-simbol yang digunakan didalam SOP.
1.3.3 Untuk
mengetahui prinsip dan teknik penyusunan SOP.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Pentingnya SOP
2.1.1 Pengertian SOP
Pada
dasarnya SOP adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu
proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang
dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut
dibakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai Standard Operating
Procedure.
Menurut
Syamsi (1994:16), Prosedur adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi
pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu
kebulatan. Sementara itu prosedur perkantoran atau sistem perkantoran
diartikan sebagai urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan - pelaksanaan
pekerjaan), di dalam mana pekerjaan dilakukan dan berhubungan dengan apa yang
dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat, 1989:52).Sedangkan menurut
Terry dalam Syamsi (1994:16), Prosedur kerja adalah serangkaian tugas yang
saling berkaitan dan yang secara kronologis berurutan dalam rangka
menyelesaikan suatu pekerjaan. Maka secara singkat dikatakan bahwa prosedur
kerja itu merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
Menurut
Maryati (2007:53), Standar kerja adalah perilaku atau hasil minimum yang
diharapkan dapat dicapai oleh seluruh karyawan kantor. Sedangkan menurut
Moekijat, (2002:159), standar adalah sesuatu yang dibentuk baik oleh kebiasaan
maupun oleh kekuasaan untuk mengukur hal-hal seperti mutu, hasil pelaksanaan
pelayanan dari setiap faktor yang dipergunakan dalam manajemen.
Dari
pengertian diatas menunjukkan betapa pentingnya suatu standar, di dalam
perusahaan standar itu dibuat didalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk mengukur mutu dan pelaksanaan pelayanan.
Menurut
Crisyanti (2011) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan gambaran
langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi
pemerintah.
Pengertian
Standar Operasional Prosedur lainnya adalah suatu standar/ pedoman tertulis
yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok kerja agar
dapat mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja
tertentu.
Menurut
(Atmoko, 2011:2), Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
instansi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan
prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan. Sementara itu, Risyanti (2011:203) menyatakan
bahwa SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas
dan efisiensi kinerja perusahaan dalam melaksanakan program kerjanya.
Singkatnya
dari pengertian di atas bahwa Standar Operasional Prosedur merupakan pedoman
kerja bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Dalam SOP itu biasanya diatur ketentuan-ketentuan umum
yang berlaku dalam suatu unit kerja, Sementara itu kinerja atau juga sering di
sebut performance adalah sebagai pencapaian hasil atau the
degree of accomplishment, pengertian lain bahwa kinerja adalah
prestasi kerja, prestasi penyelenggaraan sesuatu (Atmoko, 2011:3).Sementara
Faustino (dalam Atmojo,2011) memberi batasan kinerja sebagai suatu cara
mengukur kontribusi-kontribusi dari individu individu anggota organisasi kepada
organisasinya. Peter Jennergen (dalam Atmoko, 2011) juga mendefinisikan
kinerja organisasi adalah tingkat yang menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan
tugas dapat dijalankan secara aktual dan misi organisasi tercapai.
Dengan
demikian, kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh
tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan.
2.1.2 Pentingnya SOP
Keberadaan
SOP (Standard Operating Procedure) sangat penting bagi operasional suatu
perusahaan. Dengan SOP kita bisa mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin
terjadi dalam menjalankan bisnis kita. SOP ini harus kita perjuangkan sejak
kita mendirikan perusahaan. Pada tahap awal sop ini terlihat sederhana, tetapi
seiring dengan perjalanan menjalankan bisnis kita akan semakin memperlengkapi
sop kita.
Tujuan
SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit
kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance.
SOP
akan memberi arah bagi staf perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan
adanya SOP maka karyawan mengetahui lingkup pekerjaannya. Dengan kejelasan
ruang lingkup ini, maka job description akan jelas sehingga tidak tumpang
tindih. Dengan demikian maka kinerja staf perusahaan akan terjaga dengan baik.
SOP ini bisa kita bagi ke dalam berbagai
bidang misalnya:
1.
SOP dalam menangani calon client
2.
SOP dalam mengerjakan project
3.
SOP layanan purna jual
4.
SOP quality control
5.
SOP keuangan
Manfaat Standar Operasional Prosedur
(SOP) :
a. Dapat menjaga konsistensi dalam
menjalankan suatu prosedur kerja
b. Lebih jelas mengetahui peran dan
posisi masing-masing di internal perusahaan
c. Memberikan kejelasan mengenai
prosedur kerja, dan tanggung jawab dalam proses terkait
d. Memberikan keterangan mengenai
keterkaitan dengan satu proses kerja dengan proses kerja
e. Meminimalisir kesalahan dalam
melakukan pekerjaan
f. Membantu dalam melakukan evaluasi
terhadap setiap proses operasional perusahaan
Fungsi Betapa Pentingnya SOP :
1. Memahami alur atau Metode kerja yang
harus dijalankan
2. Memahami tingkat kesulitan dan
kerumitan suatu pekerjaan (target achievement)
3. Melihat fungsi dan authorisasi
pemegang jabatan (authorized)
2.2 Simbol-simbol
SOP
Proses di lingkungan industri pada
umumnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berulang. Setiap siklus
kegiatan tersebut biasanya dapat dipecahkan ke dalam beberapa langkah kecil.
Dari uraian langkah-langkah tersebut, kita dapat mencari langkah mana saja yang
bisa kita perbaiki (improve). Langkah-langkah tersebut akan lebih mudah
dimengerti jika kita menggambarkannya dalam suatu bagan yang dikenal dengan
istilah: flowchart atau bagan alir. Flowchart adalah diagram yang menyatakan
aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti
lingkaran, persegi empat, wajik, oval, dan sebagainya untuk merepresentasikan
langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing
langkah tersebut menggunakan tanda panah.
2.2.1 Awal Penggunaan
Flowchart
Frank Bunker Gilbreth, adalah orang
yang pertama kali memperkenalkan sebuah metode terstruktur untuk mendokumentasikan
aliran proses yang sering disebut flow process chart di hadapan para
anggota ASME (American Society of Mechanical Engineers) pada tahun 1921 dengan
presentasi berjudul “Process Charts—First Steps in Finding the One Best Way“.
Dalam presentasi Gilbreth tersebut terdapat puluhan simbol yang kemudian
pada tahun-tahun berikutnya disederhanakan menjadi empat macam simbol , yaitu:
·
Untukkegiatanoperasi
·
Untukkegiatanpemindahanatautransportasi
·
Untukkegiatanpemeriksaanatauinspeksi
·
Untukpenyimpanan
Kemudian pada tahun 1947,
simbol-simbol dalam flow process chartmilik Gilbreth digunakan oleh ASME ketika
mereka menerbitkan standar pertama untuk simbol-simbol pemetaan proses, yang
kemudian berkembang menjadi ANSI Y15.3M, yaitu sebuah standar yang dibuat oleh
American National Standard Institute (ANSI) untuk pemetaan operasi dan aliran
proses (operation and flow process charts standard).
Dalam standar ANSI Y15.3M ini
terdapat lima macam simbol yang merupakan modifikasi simbol Gilbreth, yang mana
lingkaran kecil diganti dengan anak panah untuk kegiatan transportasi dan
menambah simbol baru untuk kejadian menunggu (delay). Berikut standar
simbol-simbol tersebut:
·
Lingkaran besar untuk kegiatan operasi (operation/handling),
misalnya: memaku, mengebor, mengetik, dll.
·
Blokpanah untuk kegiatan pemindahan (transportation/move),
misalnya: memindahkan material dengan forklift, mengangkat barang
dengan crane, memindahkan barang dengan tangan, dll.
·
Segiempat untuk kegiatan pemeriksaan (inspection),
misalnya: menguji kualitas material, membaca skala pengukur tekanan, meneliti
informasi tertulis, dll.
·
Segitiga terbalik untuk penyimpanan (storage),
misalnya: tumpukan raw material di gudang, barang jadi
di staging area, penyimpanan surat-surat, dll.
·
Huruf D besar untuk kejadian menunggu (delay),
misalnya: material dalam trolley menunggu diproses lebih
lanjut, menungguelevator, surat-surat menunggu untuk diarsipkan, dll.
2.2.2 Simbol-Simbol
Flowchart yang Umum Digunakan
Simbol-simbol flowchart yang
digunakan Gilbreth kurang dikenal secara umum. Ini mungkin karena
meluasnya penggunaan Microsoft Office, yang mana Microsoft Office merujuk
simbol-simbol dasar flowchart kepada simbol-simbol flowchart untuk
pengolahan data (data processing). Sejauh yang saya tahu simbol-simbol ini sama
persis dengan template yang digunakan IBM pada 1960-an untuk simbol
flowchart pengolahan data. Berikut bentuk simbol-simbol tersebut:
·
Terminator, simbol untuk menunjukkan awal atau akhir dari aliran
proses. Umumnya, diberi kata-kata ‘Start’, ‘End’, ‘Mulai’, atau ‘Selesai’.
·
Process, simbol untuk menunjukkan sebuah langkah proses atau
operasi. Umumnya, menggunakan kata kerja dalam deskripsi yang singkat danjelas.
·
Connector, tanda panah yang menunjukkan arah aliran dari satu proses
ke proses yang lain.
·
Decision, simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan
keputusan. Umumnya, menggunakan bentuk pertanyaan, dan biasanya jawabannya
terdiri dari ‘yes’ dan ‘no’ atau ‘ya’ dan ‘tidak’ yang
menentukan bagaimana alur dalamflowchart berjalan selanjutnya
berdasarkan kriteria atau pertanyaan tersebut.
·
Sub-process, simbol untuk menunjukkan bahwa dalam langkah yang dimaksud
terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah tersebut
lebih rinci.
·
Document, simbol untuk menunjukkan proses atau keberadaan dokumen
·
Input/Output, simbol untuk menunjukkan data yang menjadi input
atau output proses.
·
Connector (On-page), simbol untuk menunjukkan hubungan
simbol dalam flowchart sebagai pengganti garis untuk
menyederhanakan bentuk saat simbol yang akan dihubungkan jaraknya berjauhan dan
rumit jika dihubungkan dengan garis.
·
Off-page Connector, fungsinya sama dengan Connector, akan tetapi
digunakan untuk menghubungkan simbol-simbol yang berada pada halaman yang
berbeda. Label untuk Connector dapat menggunakan huruf
dan Off-page Connector menggunakan angka.
Simbol-simbol yang diperlihatkan di
atas adalah sebagian standar simbol-simbol yang disepakati dan banyak digunakan
dibeberapa belahan dunia, mungkin saja organisasi atau perusahaan tempat anda
bekerja mempunyai standar simbol sendiri, hal yang terpenting kita harus
menyepakati simbol yang digunakan agar tidak terjadi konflik saat
dikomunikasikan.
2.3 Prinsip-prinsip
dan Teknik Penyusunan SOP
2.3.1 Prinsip-prinsip
Penyusunan SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baik adalah SOP yang
dapat dengan mudah dipahami dan dijalankan. SOP yang mudah dipahami dan
dijalankan tentunya akan memudahkan semua pegawai mengerjakannya, sebaliknya
SOP yang sulit malah akan membuat pegawai mengalami kesulitan pula. Untuk
membuat SOP yang baik hendaknya suatu perusahaan merujuk pada prinsip-prinsip
berikut ini.
1. Prinsip Kemudahan dan Kejelasan
Prinsip ini dimaksudkan agar prosedur-prosedur standar yang
akan disusun harus dengan mudah dapat dipahami dan diterapkan oleh semua
pegawai termasuk pegawai baru tanpa mengalami kendala dalam pelaksanaan
tugasnya.
2. Prinsip Efisiensi dan
Efektivitas
Prinsip ini menerapkan efisiensi dan efektivitas dalam
proses pelaksanaan tugas. Prinsip ini mutlak harus menjadi pedoman dalam
penyusunan prosedur kerja. Diharapkan prinsip ini membuat pekerjaan lebih cepat
selesai dan lebih murah.
3. Prinsip Perhatian dan
Keselarasan
Prinsip ini bertujuan untuk menyelaraskan prosedur-prosedur
yang berkaitan satu dengan lainnya.
4. Prinsip Keterukuran
Prinsip ini menjadi sangat penting dalam SOP karena output
dari prosedur-prosedur yang terstandarisasi mengandung kualitas mutu tertentu
yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya.
5. Prinsip Dinamis
Prinsip dinamis maksudnya, prosedur-prosedur yang ada dapat
dengan mudah disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan peningkatan kualitas
pelayanan yang berkembang.
6. Prinsip Berorientasi pada
Konsumen
Prosedur-prosedur yang dikembangkan harus mempertimbangkan
kebutuhan pengguna sehingga dapat memberikan kepuasan pada pengguna.
7. Prinsip Kepatuhan dan Kepastian
Hukum
Penyusunan SOP harus memenuhi ketentuan-ketentuan dan
peraturan pemerintah yang berlaku, serta untuk memperoleh kepastian hukum agar
dapat ditaati oleh pegawai dan melindungi pegawai jika terjadi tuntutan
hukum.
2.3.2 Teknik
Penyusunan SOP
1. Menentukan
format
Bentuk format yang dipilih bisa
dengan :
a. Mendisain sebuah kebutuhan
b. Mengadopsi dari pihak luar
Kelengkapan dokumen SOP umumnya :
a.
Halaman judul (cover)
b.
Keputusan pimpinan perusahaan/ organisasi/ lembaga (lembar
pengesahan)
c.
Kata pengantar
d.
Daftar isi dokumen SOP dan daftar lampiran
e.
Penjelasan singkat penggunaan
f.
Kepala SOP
g.
Uraian procedure
2. Pengumpulan
informasi
a. Teknik brainstorming
Teknik brainstorming, biasanya
dilakukan pada kondisi dimana tim tidak memiliki cukup informasi yang
diperlukan dalam pengembangan SOP.
b. Teknik focus group discussion
Teknik focus group discussiom
dilakukan jika tim telah memiliki informasi prosedur-prosedur yang akan
distandarkan tetapi ingin lebih mendalaminya dari orang-orang yang dianggap
menguasai secara teknis.
c. Teknik wawancara
Teknik
wawancara dilakukan jika tim ingin mendapatkan informasi secara mendalam dari
seorang key informant, yaitu orang yang menguasai secara teknis berkaitan
dengan prosedur-prosedur yang akan distandarkan.
d. Teknik survey
Teknik
surveu dilakukan jika tim ingin memperoleh informasi dari sejumlah besar orang
yang terkait dengan prosedur.
e. Teknik benchmark
Teknik
benchmark dilakukan jika tim memandang bahwa terdapat banyak unit sejenis yang
sudah memiliki SOP dapat dijadikan contoh untuk pengembangan SOP.
f. Telaah dokumen
Telaah
dokumen dilakukan untuk memperoleh informasi sekunder dari dokumen-dokumen
pemerintah berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
prosedur yang akan distandarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar
operasional prosedur sebagai alat penilaian kinerja berorientasi pada penilaian
kinerja internal kelembagaan, terutama dalam hal kejelasan proses kerja di
lingkungan organisasi termasuk kejelasan unit kerja yang bertanggungjawab,
tercapainya kelancaran kegiatan operasional dan terwujudnya koordinasi,
fasilitasi dan pengendalian yang meminimalisir tumpang tindih proses kegiatan di
lingkungan sub-sub bagian dalam organisasi yang bersangkutan. Standar
operasional prosedur berbeda dengan pengendalian program yang lebih
diorientasikan pada penilaian pelaksanaan dan pencapaian outcome dari
suatu program/kegiatan. Namun keduanya saling berkaitan karena standar
operasional prosedur merupakan acuan bagi aparat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya termasuk dalam pelaksanaan kegiatan program.
3.2 Saran
Karena
SOP merupakan panduan berkerja semua orang dalam organisasi dan sebagai alat
penting untuk melihat rekam jejak mereka dalam berkerja, maka sepatutnya pihak
manajemen organisasi menyiapkan SOP dan mengevaluasi pemakaianya dari waktu
kewktu untuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi kerja pada tingkat yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aes.(2013).pentingnyastandaroperasionalprosedur.https://aes2013.wordpress.com/2013/10/01/pentingnya-standar-operasional-prosedur/.07 Mei 2015
http://anugerahdino.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-penyusunan-sop.html
TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT
SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
DOSEN : IKHSANTO, SE, M.Ak.
KELOMPOK KE-3 :
ANISA DWI PERWITASARI 2015353112
ERLINDA YUSRINA L. 2015353117
NOVITA DEWI 2015353123
NYAI FITIAN 2015353127
ERAWATY FEBRIANA 2015353132
DINA ROHMATTUL F. 2015353133
DWITA SARI 2015353140
Demikianlah Artikel TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Sekianlah artikel
TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2018/07/tugas-makalah-sistem-pengendalian.html
0 Response to " TUGAS MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) "
Posting Komentar