Judul : Konsep, Konstruk dan Variabel
link : Konsep, Konstruk dan Variabel
Konsep, Konstruk dan Variabel
Ada mahasiswa yang mencoba meneliti tentang modernisasi perpajakan. Ia ingin mengetahui pengaruh modernisasi perpajakan terhadap sikap wajib pajak. Penelitian ini menggunakan analisis statistik. Sebagai sampelnya diambil wajib pajak yang terdaftar di KPP tertentu.
Dalam penelitian ini, ada beberapa konsep yang dpergunakan : modernisasi pajak, sikap wajib pajak. Modernisasi diperlakukannya sebagai variabel independen, sedangkan sikap wajib pajak sebagai variabel dependen. Variabel Modernisasi dan Sikap Wajib Pajak dirumuskan dengan jelas. Penelitian ini melukiskan pertimbangan penelitian dari tingkat konsepsional sampai ketingkat operasional.
Peneliti bekerja dari tahap konsepsional ke tahap operasional. "Modernisasi Pajak berpengaruh pada Sikap Wajib Pajak ." Ini adalah hipotesis yang terdiri dari dua konsep, "Modernisasi" dan "Sikap Wajib Pajak", disambungkan dengan kata yang menunjukkan hubungan diantara dua konsep itu, yakni "pengaruh". Semua konsep itu bersifat abstrak. Dalam tahap kedua, peneliti mengalihkan konsep abstrak itu menjadi variabel yang dapat di amati.
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan hal-hal khususi (Kerlinger, 1971: 28). Misal 10 m3, 3 1iter, 10 gallon, digeneralisasikan sebagai "volume”. Merah, hijau, hitam, digeneralisasikan sebagai ”warna”. Membaca buku, mendengarkan kuliah, mengerjakan pekerjaan rumah, disebut ”belajar”. Volume, warna, dan belajar adalah konsep. Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta dipergunakan umuk tujuan ilmiah, ia disebut konstruk. ”Kecerdasan” adalah ”konsep”, tetapi setelah pengertiannya dibatasi secara khusus sehingga dapat diamati, ia berubah menjadi konstruk. Dengan perkataan lain, konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan diukur. ”sikap wajib pajak” sebagai konstruk, menurut si mahasiswa, adalah suka tidak sukanya seseorang. Mengukur konsep yang abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya mengoperasionalisasikan. Popularitas dioperasionalisasikan sebagai jumlah pilihan sosiometris yang di- terima seorang dari individu yang lain dari kelompoknya. Terpaan media (media exposure) dioperasionaliasikan sebagai frekuensi individu dalam menonton TV, film, membaca surat kabar atau majalah, dan mendengarkan radio. ”Lapar” dioperasionalisasikan sebagai perasaan sakit setelah tidak makan selama 24 jam.
Suatu konstruk mempunyai sifat yang berlainan. Ada dua sifat buat konstruk jenis kelamin: laki-laki, perempuan. Lima sikap untuk sikap pada pemerintah: sangat suka, suka, tidak tahu, benci, sangat benci. Bila nilai-nilai tertentu kita berikan pada sifat-sifat suatu konstruk, konstruk itu sekarang menjadi variabel. Pendeknya variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Untuk mengukur variabel ”suka”, kita dapat membuat skala dari 1 ke 5, di mana (1) sangat tidak suka dan (5) sangat suka. Berdasarkan banyaknya nilai, ada variabel dikotomi (duanilai) atau politomi (banyak nilai). Dalam penelitian, variabel dibagi dalam liga kategori: (1) variabel bebas dan variabel tak bebas, (2) variabel aktif dan variabel atribut, (3) variabel kontinyu dan variabel kategoris/diskret.
Demikianlah Artikel Konsep, Konstruk dan Variabel
Sekianlah artikel
Konsep, Konstruk dan Variabel
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsep, Konstruk dan Variabel dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/04/konsep-konstruk-dan-variabel.html
0 Response to " Konsep, Konstruk dan Variabel "
Posting Komentar