Judul : Risiko Audit
link : Risiko Audit
Risiko Audit
Audit
secara singkat adalah proses mengevaluasi bukti kegiatan ekonomi dengan
kriteria tertentu untuk memberikan pendapat tingkat kewajaran. Setelah audit atas laporan keuangan yang dilakukan maka outputnya berupa laporan audit. Meskipun dilakukan oleh auditor senior dan profesional , tapi audit masih mengandung risiko .
Risiko Audit adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya dengan audit atas laporan keuangan suatu entitas.The primary objective of such an audit is to provide an action to the opinion as to whether or not the financial statements under audit present fairly the financial position, profit/loss and cash flows of the entity. Audit risk is the risk of the auditor providing an inappropriate opinion on the financial statements, particularly when those financial statements contain a material misstatement.
Risiko Audit adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya dengan audit atas laporan keuangan suatu entitas.The primary objective of such an audit is to provide an action to the opinion as to whether or not the financial statements under audit present fairly the financial position, profit/loss and cash flows of the entity. Audit risk is the risk of the auditor providing an inappropriate opinion on the financial statements, particularly when those financial statements contain a material misstatement.
Risiko Audit
adalah risiko auditor untuk tanpa sadar tidak melakukan modifikasi pendapat secara
tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Jika perusahaan menetapkan 5 % maka 95 % adalah tingkat kepercayaan auditor terhadap laporan keuangan.Auditor
merumuskan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan
berdasarkan bukti yang diperoleh dari verifikasi pernyataan terkait
dengan akun saldo atau golongan transaksi secara individual.
Tujuannya untuk membatasi Risiko Audit pada
tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga pada akhir proses audit. Risiko
Audit dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan akan berada pada tingkat
yang rendah
Risiko audit dibagi menjadi dua , yaitu risiko audit keseluruhan dan risiko audit individual.
Pertama
, menentukan risiko audit, risiko bawaan dan risiko pengendalian secara
individual didasarkan pada pertimbangan profesional auditor .
Kedua , menghitung risiko deteksi dengan rumus di atas.
Auditor tidak dapat memberikan jaminan tentang ketepatan informasi yang
disajikan oleh klien dalam laporan karena hal tersebut mengharuskan auditor
mempertimbangkan materialitas dan Risiko Audit.
Terdapat tiga komponen risiko audit , yaitu : risiko yang melekat (bawaan),
risiko pengendalian, dan risiko deteksi.
Risiko deteksi dapat digunakan auditor untuk memutuskan jumlah bukti
audit yang dikumpulkan oleh auditor. Ketika teknik stastistical sampling
digunakan, risiko deteksi jadi salah satu faktor yang dipertimbangkan auditor
dalam penentuan ukuran sample. Jika menggunakan nonstatistical sampling,
auditor memilih risiko deteksi tinggi, karena itu ia membatasi pengujian yang
dilakukan pada akun bersangkutan.
Itulah mengapa laporan audit tidak pernah dinyatakan
sebagai laporan keuangan yang mutlak benar. Dalam laporan audit hanya
dinyatakan bahwa auditor menyatakan pendapat wajar, bukan benar. Audit menyatakan bahwa ada tingkat
risiko salah saji yang tidak terdeteksi oleh auditor.
Pengendalian
risiko (risk control ) : risiko salah saji material dalam pernyataan yang tidak
dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal
entitas .
Risiko deteksi ( risiko deteksi ) adalah risiko akibat auditor tidak
mendeteksi salah saji material yang terkandung dalam sebuah pernyataan . Risiko audit memiliki formula , ( AR )
= IR ( inherent risk ) x CR ( risiko pengendalian ) x DR ( risiko deteksi ) .
Dari rumus ini , risiko deteksi dapat dihitung dengan :
1. Risiko audit keseluruhan berkaitan dengan laporan keuangan
sebagai satu kesatuan.
2. Risiko audit individual berkaitan dengan setiap saldo akun
individual yang dicantumkan dalam laporan keuangan..
Risiko bawaan (inherent risk) merupakan kerentanan saldo
akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material dengan asumsi
bahwa tidak dapat terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang
terkait.
Hubungan antara materialitas, risiko dan bukti audit adalah saling
berkebalikan atau berbanding terbalik. Jika Risiko konstan, tingkat
materialitas dikurangi maka bukti audit bertambah. Dalam definisi ISA,
risiko salah saji material di tingkat asersi, terdiri atas 2 komponen, yaitu
inherent risk & control risk. ISA umumnya tdk menyebut inherent risk dan
control risk secara terpisah. ISA menggunakan istilah combined assessment
(penilaian gabungan) terhadap risks of material misstatement (risiko salah saji
material).
Namun auditor boleh saja membuat penilaian terpisah atau penilaian gabungan
atas inherent risk & control risk, tergantung pada tehnik atau metodologi
audit yang menjadi preferensi auditor dan pertimbangan praktis.
Hubungan Risiko Audit dan Bukti Audit
Bukti Audit yang merupakan pendukung auditor untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan klien tentu terdapat hubungannya dengan risiko audit,
saya pribadi menyatakan bahwa hubungan antara risiko audit dan bukti audit
adalah mengenai kuantitas. Ketika auditor ingin mencapai tingkat risiko audit
yang rendah untuk klien tertentu, maka auditor memerlukan sebuah bukti yang
banyak atau besar untuk memenuhi keyakinan yang memadai
Demikianlah Artikel Risiko Audit
Sekianlah artikel
Risiko Audit
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Risiko Audit dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/11/risiko-audit.html
0 Response to " Risiko Audit "
Posting Komentar