Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Risiko Audit | Magister Akuntansi

Labels

Risiko Audit

Risiko Audit - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Risiko Audit , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Auditing , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Risiko Audit
link : Risiko Audit

Baca juga


Risiko Audit

Audit secara singkat adalah proses mengevaluasi bukti kegiatan ekonomi dengan kriteria tertentu untuk memberikan pendapat tingkat kewajaran. Setelah audit atas laporan keuangan yang dilakukan maka outputnya berupa laporan audit. Meskipun dilakukan oleh auditor senior dan profesional , tapi audit masih mengandung risiko .

Risiko Audit adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya dengan audit atas laporan keuangan suatu entitas.The primary objective of such an audit is to provide an action to the opinion as to whether or not the financial statements under audit present fairly the financial position, profit/loss and cash flows of the entityAudit risk is the risk of the auditor providing an inappropriate opinion on the financial statements, particularly when those financial statements contain a material misstatement.


Risiko Audit adalah risiko auditor untuk tanpa sadar tidak melakukan modifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Jika perusahaan menetapkan 5 % maka 95 % adalah tingkat kepercayaan auditor terhadap laporan keuangan.Auditor merumuskan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan berdasarkan bukti yang diperoleh dari verifikasi pernyataan terkait dengan akun saldo atau golongan transaksi secara individual.

Tujuannya untuk membatasi Risiko Audit pada tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga pada akhir proses audit. Risiko Audit dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan akan berada pada tingkat yang rendah

Risiko audit dibagi menjadi dua , yaitu risiko audit keseluruhan dan risiko audit  individual.
Pertama , menentukan risiko audit, risiko bawaan dan risiko pengendalian secara individual didasarkan pada pertimbangan profesional auditor .
Kedua , menghitung risiko deteksi dengan rumus di atas.

Auditor tidak dapat memberikan jaminan tentang ketepatan informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan karena hal tersebut mengharuskan auditor mempertimbangkan materialitas dan Risiko Audit.

Terdapat tiga komponen risiko audit , yaitu : risiko yang melekat (bawaan), risiko pengendalian, dan risiko deteksi.

Risiko deteksi dapat digunakan auditor untuk memutuskan jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor. Ketika teknik stastistical sampling digunakan, risiko deteksi jadi salah satu faktor yang dipertimbangkan auditor dalam penentuan ukuran sample. Jika menggunakan nonstatistical sampling, auditor memilih risiko deteksi tinggi, karena itu ia membatasi pengujian yang dilakukan pada akun bersangkutan.

Itulah mengapa laporan audit tidak pernah dinyatakan sebagai laporan keuangan yang mutlak benar. Dalam laporan audit hanya dinyatakan bahwa auditor menyatakan pendapat wajar, bukan benar. Audit menyatakan bahwa ada tingkat risiko salah saji yang tidak terdeteksi oleh auditor.

Pengendalian risiko (risk control ) : risiko salah saji material dalam pernyataan yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas .

Risiko deteksi ( risiko deteksi ) adalah risiko akibat auditor tidak mendeteksi salah saji material yang terkandung dalam sebuah pernyataan . Risiko audit memiliki formula , ( AR ) = IR ( inherent risk ) x CR ( risiko pengendalian ) x DR ( risiko deteksi ) .

Dari rumus ini , risiko deteksi dapat dihitung dengan :

1. Risiko audit keseluruhan berkaitan dengan laporan keuangan sebagai satu kesatuan.
2. Risiko audit individual berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang dicantumkan dalam laporan keuangan..

Risiko bawaan (inherent risk) merupakan kerentanan saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material dengan asumsi bahwa tidak dapat terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. 

Hubungan antara materialitas, risiko dan bukti audit adalah saling berkebalikan atau berbanding terbalik. Jika Risiko konstan, tingkat materialitas dikurangi maka bukti audit bertambah. Dalam definisi ISA, risiko salah saji material di tingkat asersi, terdiri atas 2 komponen, yaitu inherent risk & control risk. ISA umumnya tdk menyebut inherent risk dan control risk secara terpisah. ISA menggunakan istilah combined assessment (penilaian gabungan) terhadap risks of material misstatement (risiko salah saji material).

Namun auditor boleh saja membuat penilaian terpisah atau penilaian gabungan atas inherent risk & control risk, tergantung pada tehnik atau metodologi audit yang menjadi preferensi auditor dan pertimbangan praktis.

Hubungan Risiko Audit dan Bukti Audit
Bukti Audit yang merupakan pendukung auditor untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien tentu terdapat hubungannya dengan risiko audit, saya pribadi menyatakan bahwa hubungan antara risiko audit dan bukti audit adalah mengenai kuantitas. Ketika auditor ingin mencapai tingkat risiko audit yang rendah untuk klien tertentu, maka auditor memerlukan sebuah bukti yang banyak atau besar untuk memenuhi keyakinan yang memadai




Demikianlah Artikel Risiko Audit

Sekianlah artikel Risiko Audit kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Risiko Audit dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/11/risiko-audit.html

0 Response to " Risiko Audit "