Judul : ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
link : ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris
pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode
Konvergensi IFRS 2012-2015)
Wahyuni Aulia Rokhma
Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
auliarochma@gmail.com
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Rasio Lancar (Current Ratio / CR), Perputaran Aset (Total Asset Turn Over / TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) baik secara
parsial maupun simultan pada perusahaan property
& real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 -
2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012 – 2015. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara
purposive sampling. Dari 56 perusahaan, telah didapatkan 28 perusahaan yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analilis data menggunakan analisis
regresi berganda menggunakan SPSS 22.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
secara parsial hanya variabel rasio lancar (CR) dan net profit margin (NPM) secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap price to book value (PBV).
Sedangkan variabel perputaran aset
(TATO) dan debt to equity ratio (DER)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap price to book value (PBV). Secara simultan rasio lancar (current
ratio / CR), perputaran aset (total
asset turn over / TATO), debt to
equity ratio (DER), dan net profit
margin (NPM) terhadap price to book
value (PBV).
Kata Kunci: Rasio
Lancar, Perputaran Aset, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Price to
Book Value.
Abstract
This study aims to determine how the influence of
variables Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt To Equity
Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) on Price to Book Value (PBV) either
partially and simultaneously at property & real estate companies listed on
the Indonesia Stock Exchange in the periode 2012 - 2015. The population in this
study are property & real estate companies listed in Indonesia Stock
Exchange the period 2012 - 2015. The samples in this study are determined by
purposive sampling of the 56 companies, has acquired 28 companies that meet the
criteria for the research sample. The data used in this study is secondary
data. Analysis of data using multiple linear regression analysis using SPSS
22.0. These
results indicate that in partially only the variable current ratio (CR) and net profit margin (NPM) are not
significantly affect on the price to book
value (PBV). On the contrary, total asset turn over (TATO) and debt to equity
ratio (DER) are significantly
affect on the price to book value (PBV) . In simultaneously, current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt to equity ratio
(DER), and net profit margin (NPM) on price to book value (PBV).
Key words : Current
Ratio, Total Asset Turn Over, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, and
Price to Book Value.
PENDAHULUAN
Menurut theory of the firm, tujuan utama
perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan
nilai perusahaan dalam tujuan akhirnya memakmurkan pemegang saham. Nilai
perusahaan selalu dikaitkan dengan harga saham, sehingga apabila nilai
perusahaan semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan
dan juga sebaliknya. Konvergensi IFRS di Indonesia sudah diterapkan mulai tahun
2012 dengan perubahan-perubahan item-item laporan keuangan. Konvergensi IFRS
ini diharapkan mengungkapkan dan menyajikan laporan keuangan yang transparan dan
dapat dipercaya sehingga investor yang ada maupun investor potential, pemberi pinjaman
dan masyarakat lainnya dapat lebih memahami laporan keuangan dan dapat
mempermudah dalam mengambil keputusan. Dalam melakukan keputusan
investasi, investor memerlukan informasi tentang penilaian saham. Menurut
Jogiyanto (2008:117) terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan
saham, yaitu nilai buku (book value),
nilai pasar (market value), dan nilai
intrinsik (intrinsic value). Salah satu
pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah dengan price to book value (PBV). PBV atau
rasio harga per nilai buku merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan
nilai buku per lembar saham (Jones, 200;274). PBV
merupakan salah satu indikator penilaian mengenai kondisi perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia,
termasuk pula pada perusahaan-perusahaan Property
& Real Estate. Berdasarkan data dari tahun 2012 - 2015, PBV rata-rata
perusahaan Property & Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tampak pada Gambar
1
dibawah ini.
Perusahaan Property & Real Estate Tahun
2012 - 2015
Berdasarkan gambar 1 diatas tampak bahwa Price to Book Value (PBV) rata-rata
perusahaan Property & Real Estate
yang terdaftar berturut-turut di BEI selama tahun 2012 sampai tahun 2015
mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun,
dimata PBV rata-rata mengalami penurunan cukup signifikan dari 32.09 pada tahun
2012 menjadi 25.70 di tahun 2013 dengan penurunan 20%. Tetapi pada tahun 2014,
PBV mengalami kenaikan yang juga cukup signifikan sebesar 24% dari 25.70
menjadi 31.91. Tetapi pada tahun selanjutnya 2015, PBV kembali mengalami
penurunan menjadi sebesar 23.31 atau penurunan 27%. Penurunan nilai perusahaan
selama periode penelitian mencerminkan manajer tidak mampu memaksimalkan nilai
perusahaan dan memenuhi harapan investor dalam memberikan deviden dan capital gain. Ini sangat bertentangan
dengan harapan investor untuk berinvestasi dalam saham perusahan Property & Real Estate. Peneliti
tertarik untuk meneliti PBV sebagai variabel dependen karena fenomena gap atas
gambar 1 dengan menggunakan current ratio (CR), total asset turn over (TATO),
debt to equity ratio (DER), dan net
profit margin (NPM) sebagai variabel independen.
Tabel 1
Price to Book Value, Current
Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turn Over, dan Debt Equity to Ratio rata-rata
Perusahaan Property & Real Estate
Tahun 2012 – 2015
Variabel
|
Tahun (%)
|
|||||||
2012
|
%
|
2013
|
%
|
2014
|
%
|
2015
|
||
Dependen
|
||||||||
PBV
|
y
|
32.1
|
-20%
|
25.7
|
24%
|
31.9
|
-27%
|
23.3
|
Independen
|
||||||||
CR
|
x
|
52.9
|
6.27%
|
56.2
|
16.23%
|
65.4
|
6.80%
|
69.8
|
TATO
|
x
|
5.8
|
-1.61%
|
5.7
|
0.49%
|
5.8
|
-7.30%
|
5.4
|
DER
|
x
|
16.6
|
10.35%
|
18.3
|
2.15%
|
18.7
|
3.64%
|
19.4
|
NPM
|
x
|
2.3
|
81.95%
|
4.2
|
64.66%
|
7.0
|
-41.51%
|
4.1
|
Sumber : Diolah dari data sekunder www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1 yang merupakan
data sektor property & real estate
dari Bursa Efek Indonesia (BEI), hampir seluruh variabel mengalami fluktuasi
yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dalam kurun waktu tahun 2012 sampai
tahun 2015.
Dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi Price to Book Value berbeda-beda dan beberapa hasilnya masih
belum konklusif sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitan lebih
lanjut dengan variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio
Lancar (current ratio / CR),
Perputaran Aset (total asset turn over
/ TATO), Debt To Equity Ratio (DER),
dan Net Profit Margin (NPM). Berdasarkan
uraian diatas baik dari fenomena maupun research
gap, maka penelitian ini berjudul “ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
PADA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN PROPERTY
& REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
KONVERGENSI IFRS 2012 - 2015”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah disampaikan sebelumnya, maka dapat ditarik rumusan masalah dengan
pertanyaan “Bagaimana pengaruh Rasio Lancar (CR), Perputaran Aset (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) secara parsial maupun secara simultan?”
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui, menguji, membuktikan dan menganalisis bahwa Rasio
Lancar (CR), Perputaran Aset (TATO), Debt
To Equity Ratio (DER), dan Net Profit
Margin (NPM) secara parsial maupun silmultan berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV).
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung. Secara
praktis diharapkan penelitian
ini bisa memberikan wawasan pengetahuan tentang segala
aspek keuangan dan akuntansi perusahaan agar dapat lebih mudah membuat
strategi-strategi perusahaan khususnya di bidang akuntansi dan keuangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
wawasan pengetahuan & penelitian di bidang akuntansi & keuangan dan sebagai referensi bagi penelitian sejenis yang
meneliti lebih mendalam di bidang akuntansi & keuangan.
TELAAH TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Agensi (Agency
theory)
Jensen dan Meckling (1976) pertama kali
menemukan teori keagenan (agency theory),
yang menjelaskan bahwa
antara pemilik dan manajemen mempunyai kepentingan yang berbeda. Teori ini menyatakan adanya hubungan antara
pihak yang memberi wewenang (prinsipal), yaitu pemilik dengan pihak yang menerima
wewenang (agent), dikenal sebagai manajer. Asumsi
dasar teori agensi
adalah setiap individu baik
prinsipal maupun agent berusaha
untuk melakukan segala
sesuatu secara maksimal
untuk mengoptimalkan
kepentingannya sendiri-sendiri.
Pihak prinsipal termotivasi
untuk pengembalian sebesar-besarnya dan
secepatnya atas investasi yang telah dilakukannya melalui kinerja keuangan perusahaan yang
pada umumnya diharapkan selalu meningkat.
Teori Signaling
Teori
signal menunjukkan adanya asimetri
informasi antara pihak manajemen perusahaan yang memiliki informasi perusahaan yang
lebih daripada berbagai pihak luar. Salah satu cara untuk mengurangi informasi
asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya
berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Wolk et al, 2000).
Teori Efisiensi Pasar (Efficiency
Market Hypothesis)
Pasar modal
efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang tersedia. Pasar dikatakan efisien bilamana
harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada.
Dalam pasar modal efisien, sulit bagi para pemodal untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal secara konsisten apabila melakukan transaksi perdagangan di bursa
efek (Ziobrowski et al, 2011).
Tabel
2
Penelitian
Terdahulu
Peneliti
|
Variabel
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
Perbedaan
|
Kesamaan
|
Ekawati, Diana
(2015)
|
Y1
: PBV
X1
: CR
X2
: TATO
X3 : DAR
X4 : ROE
|
Secara
parsial, CR, TATO, dan DAR tidak
berpengaruh signifikan terhadap PBV sedangkan ROE berpengaruh signifikan
terhadap PBV. Secara simultan keempat variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap PBV
|
Periode :
2008 s.d 2012
Obyek
:
Perusahaan Food
and Beverage di BEI
Variabel
:
DAR dan ROE
|
Model
:
Regresi linear
berganda
Variabel
:
Menguji variabel
yang mempengaruhi PBV yaitu TATO dan CR.
|
Apsari,
Idha Ayu, dkk (2015)
|
Y1
: PBV
X1 : ROE
X2
: NPM
X3
: DER
X4 : LDER
|
Secara
parsial, ROE dan NPM berpengaruh
signifikan
terhadap
PBV sedangkan DER dan LDER tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV.
|
Periode :
2010 s.d 2013
Obyek :
Perusahaan Makanan
dan Minuman
Variabel :
ROE, LDER
|
Model
:
Regresi linear
berganda
Variabel
:
Menguji variabel
yang mempengaruhi PBV yaitu NPM, DER
|
Sudiani,
Laela (2015)
|
Y1
: PBV
X1 : ROE
X2
: DER
X3
: CR
|
ROE berpengaruh positif signifikan, CR positif tidak
signifikan, dan DER yang tidak berpengaruh terhadap PBV
|
Periode
:
2010 s.d
2013
Obyek
:
Perusahaan
LQ45
Variabel :
ROE
|
Model
:
Regresi linear
berganda
Variabel
:
Menguji variabel
yang mempengaruhi PBV yaitu DER dan CR.
|
Abdurrakhman
(2015)
|
Y1
: PBV
X1
: CR
X2 : ROE
X3
: TATO
X4 : Size
|
Secara parsial
CR dan TATO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PBV sedangkan ROE dan
Size berpengaruh signifikan terhadap PBV
|
Periode :
2006 s.d 2011
Obyek :
Perusahaan Consumer Good
yang terdaftar di BEI
Variabel :
Size,
ROE
|
Model
:
Regresi linear
berganda
Variabel
:
Menguji variabel
yang mempengaruhi PBV yaitu TATO dan CR.
|
Pengaruh Rasio
Lancar (Current Ratio / CR) terhadap Price to Book Value
Rasio
lancar (current ratio) adalah ukuran
umum yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban
utang yang akan jatuh tempo. Semakin besar perbandingan aktiva lancar terhadap
kewajiban lancar maka semakin likuid (kemampuan) perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Sehingga apabila perusahaan ini memiliki current ratio yang tinggi yang tentunya akan direspon positif oleh sebagian
investor yang menginginkan keamanan pada dana yang diinvestasikannya. Berdasarkan uraian diatas,
maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
:
H1 : Rasio Lancar (Current ratio / CR) berpengaruh terhadap Price to Book Value
Pengaruh
Perputaran Aset (Total Asset Turn Over
/ TATO) terhadap Price to Book Value
TATO merupakan salah satu rasio aktivitas, yaitu
rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan penjualan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa nilai rasio TATO yang tinggi maka
semakin efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiikinya dan
menunjukkan semakin besar penjualan yang dihasilkan. Nilai TATO yang tinggi akan mengurangi
ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya. Berdasarkan uraian
diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H2 : Perputaran
aset (Total Asset Turn Over / TATO) berpengaruh terhadap Price
to Book Value
Pengaruh Debt To
Equity Ratio Terhadap Price to Book Value
Hanafi dan Halim (2000) menjelaskan pengertian rasio
solvabilitas (leverage) yaitu
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin
besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor
sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan harga
saham cenderung menurun karena financial
distress ini. Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H3
: Debt
to Equity Ratio berpengaruh
terhadap Price to Book Value
Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Price to Book Value
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba atau keuntungan (Raharjaputra, 2009:195), dimana hubungannya
dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Menurut Munawir (2007:105) net profit
margin adalah besarnya laba bersih perusahaan atau earing
after tax dibanding dengan penjualan bersih. NPM yang tinggi memberikan
sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam memberikan pengembalian kepada
pemilik saham. NPM yang tinggi akan
menyebabkan investor memburu suatu saham perusahaan akibatnya nilai perusahaan
tersebut akan meningkat pula. Berdasarkan uraian
diatas, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H4
: Net Profit Margin berpengaruh terhadap
Price to Book Value
H5 : Rasio Lancar (CR), Perputaran Aset
(TATO), Debt To Equity Ratio (DER),
dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV)
Dari keseluruhan teori tentang pengaruh rasio lancar (CR), perputaran aset (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) terhadap price to book value (PBV) yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif yang mana data kuantitatif
tersebut adalah data sekunder. Data
sekunder yang digunakan berupa data laporan keuangan
auditan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 dalam Indonesian
Capital Market Directory
(ICMD) dan idx.co.id.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini yaitu perusahaan sektor property & real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai 2015.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini mengunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria tertentu sebagai berikut
:
Tabel 3
Seleksi
Sampel
No.
|
Kriteria
|
Jumlah
|
1
|
Perusahaan Property & Real Estate yang
terdaftar di BEI pada tahun 2012 - 2015
|
56
|
2
|
Perusahaan Property & Real Estate yang delisting dari tahun 2012 – 2015
|
(2)
|
3
|
Perusahaan yang
tidak berturut-turut berada sector Property
& Real Estate selama tahun 2012 – 2015
|
(5)
|
4
|
Perusahaan Property & Real Estate yang tidak
memberikan laporan keuangan secara lengkap dan konsisten dengan periode
berakhir per 31 Desember, secara terus menerus sejak tahun 2012 – 2015
|
(10)
|
5
|
Perusahaan yang
secara konsisten masuk ke dalam penelitian selama empat tahun berturut-turut
sejak tahun 2012 – 2015
|
37
|
6
|
Jumlah outlier
|
(9)
|
Total sampel
yang dipakai
|
28
|
|
Total
sampel selama 4 tahun
|
112
|
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian
ini adalah metode dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari berbagai dokumen atau
literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Setelah dokumentasi, dikumpulkan, diseleksi, dan kemudian diolah.
Definisi Operasional
Variabel
1.
Variabel
Dependen
Yaitu variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah
nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PBV (Price to Book Value),
yang dinotasikan dengan Y. PBV merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham.
2.
Variabel
Independen
Rasio Lancar
(X1)
Rasio lancar merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban lancarnya menggunakan aktiva lancar perusahaan.
Perputaran Aset
(X2)
Perputaran aset adalah rasio yang menunjukkan seberapa efisien
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran
aktiva-aktiva tersebut dengan menunjukkan semakin besar penjualan yang
dihasilkan.
Debt Equity to Ratio (X3)
Rasio leverage ini
digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aset yang
didanai dari kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas).
Variabel leverage ini menggunakan Debt
to Equity Ratio (DER).
Net
Profit Margin
(X4)
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba setelah pajak dengan penjualan bersih.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif
dan efisiensi penjualan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
Tabel 4
Variabel
Penelitian
Variabel
|
Indikator
|
Definisi
|
Skala
|
Instrumen
|
Variable Independen (X)
|
||||
Tingkat Likuiditas-
Current Ratio (X1)
|
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar
utang yang segera jatuh tempo
|
Ratio
|
Laporan Keuangan
|
|
Tingkat Activities
– Total Asset Turnover (X2)
|
Rasio untuk mengukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari aktiva dalan
suatu periode
|
Ratio
|
Laporan Keuangan
|
|
Tingkat Leverage
– Debt to Equity Ratio (X3)
|
Rasio untuk mengukur kewajiban yang dimiliki
terhadap ekuitas perusahaan
|
Ratio
|
Laporan Keuangan
|
|
Tingkat Profitabilitas-
Net Profit Margin (X4)
|
Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dengan penjualan
|
Ratio
|
Laporan Keuangan
|
|
Variabel Dependen (Y)
|
||||
Price Book
Value (PBV)
|
Rasio untuk mengukur nilai
perusahaan
|
Ratio
|
Laporan Keuangan
|
Metode Analisis
Metode
analisis terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear
berganda (multiple regression). Analisis
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran
mengenai pengaruh variabel independen pada variabel dependen dan bertujuan
untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Teknik
analisis ini menggunakan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali,
2013).
Metode
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan analisis linier
berganda sebagai berikut:
Y =
a + b1X1 + b2X2 + b3X3
+ b4X4+ b5X5 + ε
Keterangan:
Y = Price
to Book Value (PBV)
a =
kostanta
b1-b5 =
koefisien regresi variabel independen
X1
= Current Ratio
X2
= Total Asset Turnover
X3
= Debt to Equity Ratio
X4
= Net Profit Margin Ratio
ε =
error
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Statistik
Berdasarkan
hasil perhitungan selama tahun pengamatan pada periode 2012-2015 pada sektor
perusahaan property & real estate,
maka dapat diketahui deskripsi statistik current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt
to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM)
bahwa mengalami pergerakan yang berfluktuatif. Nilai minimum PBV sebesar 12.24
dan nilai maksimum sebesar 290. Rasio lancar (current ratio / CR) memiliki nilai minimum sebesar 14.76 dan nilai
maksimum sebesar 1898. Perputaran aset (total
asset turn over / TATO) memiliki nilai minimum sebesar 1.23 dan nilai maksimum yaitu sebesar 47.52. Debt to equity ratio memiliki nilai
minimum yaitu sebesar 0.83 dan nilai maksimum sebesar 217. Net profit margin memiliki nilai minimum sebesar -519.44 dan nilai
maksimum sebesar 184.14.
Pengaruh Rasio Lancar, Perputaran Aset, Debt To
EquityRatio, dan Net Profit Margin Terhadap Price to Book Value
Secara Parsial dan Simultan
Pengaruh rasio lancar,
perputaran aset, debt to equity ratio, dan net profit margin
terhadap price to book value diuji dengan menggunakan teknik analisis
regresi linear berganda. Pada tabel 5 disajikan summary hasil analisis
regresi linear berganda.
Tabel 5
Hasil Analisis Regresi
Linear Berganda dan Hasil Uji t
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
Collinearity
Statistics
|
|||
B
|
Std.
Error
|
Beta
|
Tolerance
|
VIF
|
||||
1
|
(Constant)
|
33.322
|
15.986
|
2.084
|
.039
|
|||
CR
|
.029
|
.022
|
.120
|
1.322
|
.189
|
.882
|
1.134
|
|
TATO
|
1.720
|
.598
|
.265
|
2.875
|
.005
|
.853
|
1.172
|
|
DER
|
.466
|
.121
|
.352
|
3.865
|
.000
|
.877
|
1.140
|
|
NPM
|
-.024
|
.074
|
-.029
|
-.321
|
.749
|
.902
|
1.109
|
|
a.
Dependent Variable: PBV
|
Sumber: Hasil output SPSS ver 22
Berdasarkan
tabel diatas, persamaan model regresi linear berganda dalam penelitian ini
dapat dinyatakan sebagai berikut :
PBV
= 33,322 + 0,029 CR+ 1,720 TATO + 0,466 DER – 0,24 NPM+ ε
a = nilai konstan
apabila tanpa adanya pengaruh dari semua variabel independen bernilai nol (0) maka PBV akan bertambah sebesar 33,322.
β1 = berarti apabila nilai
koefisien regresi variabel independen
lainnya bernilai
nol (0) atau tidak berubah, maka
perubahan 1 (satu) satuan CR akan menaikkan PBV sebesar 0,029 satuan.
β2 = berarti apabila nilai
koefisien regresi variabel independen lainnya bernilai nol (0) atau tidak
berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan TATO akan menaikkan PBV sebesar 1,720
satuan.
β3 = berarti apabila nilai
koefisien regresi variabel independen lainnya bernilai nol (0) atau tidak
berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan DER akan menaikkan PBV sebesar 0,466
satuan.
β4 = berarti apabila nilai
koefisien regresi variabel independen lainnya tetap bernilai nol (0) atau tidak
berubah, maka perubahan 1 (satu) satuan NPM
akan menurunkan PBV sebesar 0,24 satuan.
Berdasarkan Tabel 5 diatas, maka dapat mengetahui hasil
uji parsial (uji t) yang menunjukkan bahwa :
1. Rasio
Lancar (Current
Ratio / CR)
Hipotesis alternatif pertama menyatakan bahwa rasio
lancar (current ratio / CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan
parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar 1,322 < T- tabel
sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%. Selain itu nilai
signifikansi CR 0,189 lebih besar dari 0,05
(0,189 > 0,05). Maka keputusan hipotesis yang dapat diambil adalah
menerima H0 dan menolak H1 yang menyatakan bahwa CR berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
2. Perputaran
Aset (Total
Assets Turn Over / TATO)
Hipotesis alternatif kedua menyatakan bahwa perputaran
aset (Total
Assets Turn Over / TATO) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar 2,875 >
T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%.. Selain itu nilai
signifikansi TATO 0,005
lebih kecil dari
0,05 (0,005 < 0,05). Maka keputusan hipotesis yang
dapat diambil adalah menolak H0 dan
menerima
H2
yang menyatakan bahwa TATO berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
3. Debt To Equity Ratio
(DER)
Hipotesis alternatif ketiga menyatakan bahwa debt to equity ratio
(DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung
sebesar 3,865 > T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi
5%. Selain itu nilai signifikansi DER 0,00 lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05). Maka keputusan hipotesis yang
dapat diambil adalah menolak H0 dan
menerima
H3
yang menyatakan bahwa DER berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
4.
Net Profit Margin
(NPM)
Hipotesis alternatif
keempat menyatakan bahwa net
profit margin (NPM) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
(PBV). Berdasarkan parameter statistik menunjukkan bahwa T-Hitung sebesar
-0,321 < T- tabel sebesar 1,98238 dengan limit toleransi signifikansi 5%.
Selain itu nilai signifikansi NPM 0,749 lebih besar dari 0,05 (0,749 > 0,005). Maka keputusan hipotesis yang
dapat diambil adalah menerima H0 dan
menolak
H3
yang menyatakan bahwa NPM
berpengaruh tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV).
Tabel 6
Hasil Uji F
Model
|
Sum of Squares
|
Df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
95323.750
|
4
|
23830.937
|
7.711
|
.000b
|
Residual
|
330683.208
|
107
|
3090.497
|
|||
Total
|
426006.958
|
111
|
||||
a. Dependent
Variable: PBV
|
||||||
b. Predictors:
(Constant), NPM, DER, CR, TATO
|
Diketahui jumlah sampel (n) = 112 dan jumlah variabel independen (k) = 4,
maka diperoleh df = 107
(df = n-k-1) yang menunjukkan nilai F-tabel
sebesar 2,46. Hipotesis simultan menyatakan bahwa Total
Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Current
Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan
(PBV). Tabel 6 diatas
menunjukkan hasil uji simultan sebesar F-hitung (7,711) >
F tabel (2,4), dengan signifikansi yaitu p-value (0,000) < 0,05. Hal ini
mengindikasikan bahwa model regresi layak dan dapat digunakan untuk memprediksi
variabel independen (CR, TATO, DER, dan NPM) secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen (PBV)
pada periode konvergensi IFRS yaitu 2012 - 2015.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Current
Ratio (CR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil penelitian ini, variabel Current
Ratio (CR) perusahaan property &
real estate pada periode konvergensi IFRS 2012-2015 menunjukkan adanya
pengaruh tidak signifikan terhadap PBV. Current
ratio (CR) merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi
likuiditas ratio, semakin baik pula kemampuan jangka pendek perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Akibatnya resiko yang ditanggung perusahaan juga semakin kecil. (Ang, 1997).
Dengan semakin kecilnya resiko yang ditanggung perusahaan maka diharapkan akan
meningkatkan minat para investor untuk menananamkan dananya dalam perusahaan
tersebut, sehingga investor lebih menyukai CR yang tinggi dibandingkan CR yang
rendah.
Tidak terbukti hipotesis ini kemungkinan disebabkan bahwa investor tidak
menjadikan faktor likuiditas CR sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor
pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga
apakah perusahaan memiliki likuiditas CR tinggi atau rendah tidak mempengaruhi
PBV, maka PBV akan ditentukan oleh faktor lain selain CR. Hal ini dibuktikan
oleh faktor total asset turn over
(TATO) dan debt to equity ratio (DER),
sebagaimana akan dijelaskan di pembahasan hipotesis kedua dan ketiga. Selain
itu, ada anggapan dari peneliti terdahulu Erawati (2015) bahwa nilai rasio
lancar ini terlalu tinggi juga tidak baik, karena hal ini menunjukkan bahwa
investasi pada aset lancar adalah berlebihan (overinvestment) dibandingkan dengan nilai liabilitas lancar yang
dimiliki perusahaan. Maka dapat disimpulkan bawah hasil penelitian ini sejalan
dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Abdurrakhman (2015), Nigrum
(2010), Stiyarini (2016) dan Erawati (2015) yaitu CR tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Total
Asset Turn Over (TATO) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil
penelitian ini, variabel total asset turn
over (TATO) perusahaan property &
real estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh
signifikan terhadap PBV. Total assets
turnover (TATO) adalah salah satu rasio aktivitas, yaitu rasio yang
menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut. Total assets turnover (TATO) digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya
seluruh aktiva perusahaan dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan penjualan
(Robert Ang, 1997). Hal ini berarti semakin tinggi rasio TATO maka semakin
efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Analisis terkait penyebab total assets turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap price to book value (PBV) dikarenakan
peranan penting total asset dan total pendapatan dalam perusahaan property & real estate. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa investor menjadikan faktor aktivitas TATO sebagai
faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu saham pada tahun periode
penelitian dan sampel penelitian, sehingga perusahaan memiliki TATO tinggi atau
rendah akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya PBV. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan Erawati (2015), Siswoyo
(2012), Stiyarini (2016) dan Abdurrakhman (2015) yaitu TATO tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
Nilai Perusahaan (PBV)
Pada hasil
penelitian ini, variabel debt to equity
ratio (DER) perusahaan property &
real estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh
signifikan terhadap PBV. Investor menganggap perusahaan yang mempunyai banyak
hutang akan mempunyai kesempatan dalam menggunakan modalnya untuk ekspansi atau
pengembangan, dengan harapan semakin berkembangnya perusahaan maka keuntungan
bagi perusahaan dan investor juga akan semakin naik sehingga investor tertarik
untuk membeli saham perusahaan (Kusnaeni, 2012). Sehingga kenaikan permintaan
saham perusahaan akan menyebabkan naiknya harga saham. Semakin naik harga saham
berarti nilai perusahaan juga meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor menjadikan faktor leverage DER sebagai faktor yang mempengaruhi
minat investor pada suatu saham pada tahun periode penelitian dan sampel
penelitian, sehingga perusahaan memiliki DER tinggi atau rendah akan
mempengaruhi tinggi atau rendahnya PBV. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin
banyaknya hutang, juga dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan di masa yang akan datang jika dibandingkan dengan laba dan penjualan
yang cenderung tidak stabil. Maka dapat disimpulkan bawah hasil penelitian ini
sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh peneliti Hermuningsih
(2013), Stiyarini (2016), Eka,dkk (2014) dan Iriyanti dan Tumbel (2014) yaitu DER memiliki pengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)
Pada hasil
penelitian ini, variabel net
profit margin (NPM) perusahaan property & real
estate pada periode konvergensi IFRS menunjukkan adanya pengaruh tidak
signifikan terhadap PBV. Net profit margin (NPM) yang tinggi
memberikan sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam mengemban misi dari
pemiliknya. Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan atau semakin baik
kinerja perusahaan akan mempengaruhi investor maupun calon investor untuk
melakukan investasi kembali dan nilai perusahaan semakin membaik dengan
pendapatan laba dari penanaman modal dari investor. Tetapi apabila laba dan penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan yang cenderung tidak
stabil menyebabkan investor berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor tidak menjadikan faktor
profitabilitas NPM sebagai faktor yang mempengaruhi minat investor pada suatu
saham pada tahun periode penelitian dan sampel penelitian, sehingga apakah
perusahaan memiliki NPM tinggi atau rendah tidak mempengaruhi PBV, maka PBV
akan ditentukan oleh faktor lain selain NPM. Hal ini dibuktikan oleh faktor total asset turn over (TATO) dan debt to equity ratio (DER), sebagaimana
yang telah dijelaskan di pembahasan hipotesis kedua dan ketiga. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
peneliti Iriyanti dan Tumbel (2014) dan Apsari, dkk (2015) yaitu NPM secara
parsial memiliki pengaruh signifikan nilai perusahaan.
Pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt
to Equity Ratio (DER), dan Net Profit
Margin (NPM) secara simultan terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa total asset
turn over (TATO), debt to equity
ratio (DER), current ratio (CR)
dan net profit margin (NPM)
berpengaruh secara simultan terhadap price
to book value (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
fundamental yang berasal dari laporan keuangan perusahaan dan dipresentasikan
oleh current ratio (CR), total asset turnover (TATO), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) secara
bersama-sama memberikan sinyal yang positif bagi investor untuk memprediksi
kinerja perusahaan dan menjadi informasi yang cukup penting bagi investor dalam
pengambilan keputusan. Informasi tersebut akan mempengaruhi investor dalam
melakukan investasi sehingga meningkatkan permintaan yang berdampak pada
meningkatnya nilai perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil
pengujian rasio lancar (current ratio / CR), Perputaran Aset (total asset turn over / TATO), Debt To Equity Ratio (DER), dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap Price to Book Value (PBV) baik secara parsial maupun simultan
pada perusahaan property & real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2015, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel secara parsial hanya variabel rasio lancar
(CR) dan net profit margin (NPM)
secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap price to book value (PBV). Sedangkan variabel perputaran aset (TATO) dan debt to equity ratio (DER) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap price
to book value (PBV). Secara simultan rasio lancar (current ratio / CR), perputaran aset (total asset turn over /
TATO), debt to equity ratio (DER),
dan net profit margin (NPM) terhadap price to book value (PBV).
Saran
yang dapat digunakan bagi pihak yang
ingin melanjutkan penelitian ini adalah bagi regulator tentunya agar dapat menentukan
segala kebijakan yang terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang lain
selain variabel dalam penelitian ini dengan tujuan dapat mempermudah
aspek-aspek penelitian sehingga penelitian selanjutnya dapat memperkecil gap. Bagi peneliti selanjutnya dapat
menambahkan faktor akuntansi lainnya seperti account
receivable turnover, ukuran (firm size), karateristik Industri, serta
faktor non-akuntansi lainnya seperti tingkat suku
bunga, dan kurs, jumlah sampel yang diambil lebih banyak dan luas dengan
menambahkan jenis-jenis perusahaan go public
yang lain dengan periode pengamatan yang lebih lama. Bagi akademisi tentunya dapat mengembangkan dan
merumuskan teori dengan mempertimbangkan beberapa hasil penelitian yang telah
ada sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih terarah lagi. Dan bagi pelaku
usaha dapat menentukan keputusan serta strategi-strategi yang diperlukan dalam
pengembangan penelitian selanjutnya serta selain mempertimbangkan
aspek fundamental, sebaiknya mempertimbangkan juga aspek-aspek lain.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi :
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.
Jakarta : Mediasoft Indonesia.
Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory. Bursa
Efek Indonesia. Jakarta.
Ghozali, Imam, 2013.
Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Maduh M dan Abdul
Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan.
UPPAMP. YKPN.
Jogiyanto, 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.
Jones C.P. 2000. Investment: Analysis and Management (7th ed).
New York: John Wiley & Sons.
Munawir S.
2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta.
Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi.
Salemba Empat. Jakarta.
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.
Salemba Empat: Jakarta.
Wolk et. al. 2000. Accounting Theory : A conceptual
Institusional Approach. Edisi Kelima. South-Western College Publishing.
Jurnal
Referensi :
Abdurrakhman. 2015. Determinan Price to Book Value Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan (JRAP). Vol. 2, No. 2,
Desember 2015, hal 139- 152. ISSN 2339 – 1545.
Apsari, Idha Ayu, dkk. 2015.
Pengaruh Return On Equity, Net Profit
Margin, Debt To Equity Ratio, dan Longterm Debt To Equity Ratio terhadap Price
Book Value. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 27 No. 2 Oktober 2015.
Budi, Eka Sapram &
Rachmawati, Eka Nuraini. 2014. Analisis
Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Growth, dan Firm Size Terhadap
Price To Book Value pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I. Vol. 22 No. 1 Juni
2014.
Erawati, Diana. 2015. Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset,
Manajemen Liabilitas, dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Pasar/Buku pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2012.
E-Jurnal Ilmu Manajemen MAGISTRA. Vol. 1 No.1 Februari 2015. E-ISSN :
2442-4315.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity,
Sruktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Iriyanti, Desi & Altje L
Tumbel. 2014. Analisis Kinerja Keuangan
Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Makanan dan Minuman Di BEI.
Jurnal EMBA. Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1473-1482. ISSN : 2303-1174.
Kusnaeni, D. 2012. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia.
Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta.
Siswoyo, Eko. 2012. Analisis Rasio Aktivitas terhadap Nilai
Perusahaan yang diukur dengan Metode Tobin’s pada Perusahaan Kertas yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 1
No. 9.
Stiyarini & Bambang Hadi
Santoso. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen. Volume 5, Nomor 2, Februari 2016. ISSN : 2461-0593.
Sudiani, Laela. 2015. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental
terhadap Kinerja Perusahaan LQ 45. E-Jurnal Apresiasi Ekonomi. Volume 3,
Nomor 2, Mei 2015 : 107 – 115. ISSN : 2337 – 3997.
Ziobrowski, Alan J. James W.
Boyd. Ping Cheng and Brigitte J. Ziobrowski. 2011. Abnormal Returns From the Common Stock Investments of Members of the
U.S. House of Representatives. Business and Politics. Vol. 13 Issue 1
Demikianlah Artikel ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
Sekianlah artikel
ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/10/analisis-determinan-nilai-perusahaan.html
0 Response to " ANALISIS DETERMINAN NILAI PERUSAHAAN "
Posting Komentar