Judul : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
link : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar
bagi suatu lembaga baik itu dari pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan
negeri dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan baik itu dari segi jasa
pelayanan maupun infrastruktur penunjangnya. Jika ingin bersaing maka masing –
masing lembaga diharapkan mampu dalam memberikan pelayanan yang prima. Suatu
lembaga baik pemerintahan maupun swasta perlu menyiapkan kerangka system mutu
lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang
ditetapkan oleh lembaga tersebut , dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran
mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang
diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Dalam menetapkan standar dari pada
pelayanan maka diperlukan suatu aturan pedoman dalam menetapkan standar
tersebut. ISO (International Organization for Standardization) merupakan suatu
organisasi pembuat standar dimana peran utamanya adalah untuk menetapkan
standar yang dapat dipergunakan oleh negara-negara anggota, menjadi standar
internasional.
ISO
berdiri pada tanggal 23 Pebruari 1947 dan memiliki kantor pusat di Geneva,
Swiss. ISO adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
“sama”, seperti istilah Isoterm yang berarti “suhu yang sama”, Isometric yang
berarti “dimensi yang sama”, dan Isobar yang berarti “tekanan yang sama”. Kata
ini digunakan oleh International Organization for Standardization sebagai nama
dari organisasinya dengan tujuan untuk mempermudah dalam penggunaan dan agar
mudah diikuti. Konsep standar internasional yang disetujui oleh komisi teknik
diedarkan ke badan anggota untuk pemungutan suara. Publikasi sebagai standar
internasional memerlukan persetujuan oleh sekurang-kurangnya 75% dari badan
anggota yang memberi suara.
1.2 Tujuan
Makalah
- Agar
Mahasiswa Mengetahui Definisi ISO
- Agar
Mahasiswa Mengetahui Jenis-jenis ISO
- Agar
Mahasiswa Mengerti Mengapa Perusahaan Perlu Sertifikasi ISO
- Agar
Mahasiswa Mengetahui Cara perusahaan memperoleh ISO
- Agar
Mahasiswa Mengetahui Pentingnya ISO dalam Dunia Bisnis
1.3
Rumusan Makalah
·
Apakah
yang dimaksud dengan ISO ?
·
Apa manfaat dari adanya ISO ?
·
Jenis-jenis ISO ?
·
Mengapa Perusahaan Perlu sertifikasi ISO ?
·
Bagaimana
cara perusahaan memperoleh ISO ?
·
Seberapa
Pentingkah ISO dalam Dunia Bisnis ?
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa
orang menganggap ISO adalah singkatan dari International Standard Organization
atau Organisasi Standar Internasional, padahal bukan. Kepanjangan dari ISO
sebenarnya yaitu International Organization for Standarzation. Nah, karena kepanjangan
itu mempunyai akronim berbeda di beberapa bahasa (dalam bahasa Inggris
disingkat IOS, dalam bahasa Perancis disingkat OIN dari Organisation
internatiole de normalization). Para pendiri memutuskan untuk menyatukannya ke
dalam ISO. ISO berasal dari bahasa isos Yunani, artinya sama. Apa pun negara,
apa pun bahasanya, kita selalu ISO.
Apa itu ISO?
Sudah dijelaskan
tentang istilah ISO dan kepanjangan ISO. Berikutnya bukan lagi menyoal apa itu
ISO, sejarah ISO juga penting untuk kita ketahui.
Pada tahun 1946,
delegasi dari 25 negara berkumpul di London. Mereka membahas masa depan
standardisasi, dan saat itulah sejarah ISO dimulai. Setahun kemudian, ISO secara
resmi menjalankan tugas sebagai organisasi standardisasi internasional.
Tepatnya yaitu pada 23 Februari 1947. Setelah Perang Dunia II, para pendiri
melihat ISO adalah kunci untuk merekonstruksi dunia.
Tujuan
ISO yaitu memfasilitasi koordinasi dan penyatuan standar yang dikembangkan oleh
badan anggotanya. Semua anggota ISO mempunyai entitas standardisasi nasional di
negara masing-masing. Sejak resmi bertugas, para pendiri memutuskan bahwa ISO
akan terbuka kepada setiap negara yang ingin berkolaborasi dengan ISO. Jelas,
ISO ingin kolaborasi tersebut dengan hak yang sama dan kewajiban yang sama.
Sampai
saat ini, prinsip-prinsip para pendiri ISO masih berlaku. Anggota ISO kini
telah berkembang, memasukkan 163 anggota dari hampir setiap negara di dunia.
Standardisasi suda berlangsung lama, dan Standar Internasional ISO yang kini
mencakup hampir semua aspek pada bisnis dan teknologi akan terus memastikan
perubahan positif dalam perkembangan di dunia.
II. 2 Manfaat ISO
Dengan
standar ISO produk dan layanan dijaga kualitas dan keamanannya. ISO mempunyai
beberapa manfaat, seperti mengurangi biaya dengan meminimalkan limbah dan
kesalahan serta meningkatkan produktivitas. ISO membantu perusahaan mengakses
pasar baru, terutama untuk negara-negara berkembang. Yang utama yaitu secara
tidak langsung ISO memfasilitasi perdagangan global yang bebas dan adil.
II.3 Jenis-jenis ISO
Dalam era globalisasi segala bentuk
hambatan dan persyaratan dihapuskan akan mengakibatkan peningkatan mobilitas
manusia, barang, dan jasa dari satu negara ke negara lain. Kondisi ini juga
akan mempengaruhi perusahaan dimana harus menghadapi persaingan yang ketat.
Terlebih dengan adanya penetrasi dari perusahaan asing, maka perusahaan lokal
dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya.
Untuk dapat menghadapi era
globalisasi dengan persaingan yang sengit, maka dibutuhkan strategi bisnis yang
tepat, terlebih terkait dengan meningkatkan daya saing produk . Strategi bisnis
yang dapat diterapkan oleh perusahaan dapat bersifat eksternal atau internal.
Salah satu langkah peningkatan kinerja internal adalah dengan meningkatkan
sistem manajemen perusahaannya agar menjadi lebih baik dengan penerapan ISO.
ISO adalah singkatan dari The
International Organization for Standardization, merupakan badan
standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional
terkait dengan adanya perubahan barang dan jasa. Badan yang berpusat di Swiss
ini telah banyak menerbitkan berbagai standar ISO. Selain ISO 9001 ada beberapa
jenis standar ISO lain yang diterbitkan oleh lembaga ini yang banyak diterapkan
di berbagai perusahaan di Indonesia, seperti:
1.
ISO
9001
adalah sistem manajemen mutu yang paling populer dimana revisi terbaru adalah
ISO 9001:2008. Ciri dari ISO 9001 ini adalah melakukan pendekatan proses yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen mutu. Pendekatan yang
dilakukan mensyaratkan untuk dilakukannya identifikasi, penerapan, pengelolaan
dan peningkatan berkesinambungan. ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen
Mutu / kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO
9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan -
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO
9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun,
bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem
manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
� Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
� Jaminan Kualitas Produk dan Proses
� Meningkatkan Produktivitas perusahaan & �market gain�
� Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
� Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan
� Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
� Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
� Meningkatkan komunikasi internal
� Meningkatkan image positif perusahaan
� Sistem terdokumentasi
� Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
2. ISO
14001: standar ini
terkait dengan sistem manajemen lingkungan. Organisasi yang menerapkan sistem
ini harus dapat mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan
dari operasional usahanya. Aspek-aspek yang harus dipenuhi organisasi yang
menerapkan standar ini adalah pengelolaan limbah, upaya untuk penghematan
energi, air, serta bahan bakar. Ketika
perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak
positif maupun dampak negatif. Pada prinsipnya dampak yang timbul dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak
sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-kimia misalnya pencemaran air, pencemaran
udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau pengurangan cadangan air tanah.
Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang ditimbulkan oleh
aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban dalam bentuk
tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari pemerintah,
masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ketika
perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah
memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya.
Namun, satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan
dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya
perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan
sumberdaya perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.
Adakalanya,
perbaikan kinerja lingkungan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat karena
keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya
menimbulkan limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO
14001 di perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan
finansial membuat perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga
mencapai baku mutu limbah cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan
analisis finansial, ternyata perusahaan tersebut baru akan mampu membangun
sistem pengolahan limbah yang memadai kira-kira beberapa tahun ke depan.
Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan pernah
memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan
sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan
tersbut bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang
kinerja lingkungannya telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi
persyaratan tidak akan memperoleh sertifikat ISO 14001.
Uraian
di atas menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti
tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja
diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS
terdapat persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan
perbaikan secara menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara
menerus inilah kinerja lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan
kata lain ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance
(kinerja)
ISO
14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar
ini dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
§
menerapkan,
mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya
§
membuktikan
kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
§
memperoleh
sertifikat
Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:
§
menurunkan
potensi dampak terhadap lingkungan
§
meningkatkan
kinerja lingkungan
§
memperbaiki
tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
§
menurunkan
resiko pertanggungjawaban lingkungan
§
sebagai
alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
Selain
manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu
mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
§
waktu
staf atau karyawan
§
penggunaan
konsultan
§
pelatihan
Standar
internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan
September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh
pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi
SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997.
ISO
14001 adalah Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi
persyaratan dan panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem
manajemen lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem
dan teknik-teknik pendukung.
Elemen
ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total
Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check
– Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini,
yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
§
Kebijakan
(dan komitmen) lingkungan
§
Perencanaan
§
Penerapan
dan Operasi
§
Pemeriksaan
dan tindakan koreksi
§
Tinjauan
manajemen
§
Penyempurnaan
menerus
1.
Kebijakan
Lingkungan,
Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan
dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi masyarakat, dan
mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan
patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan
sasaran.
2.
Perencanaan
Mencakup
indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses
terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi
dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)
3.
Implementasi
dan Operasi
Mencakup
definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang
memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis
sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik,
prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan
darurat yang terdokumentasi
4.
Pemeriksaan
dan Tindakan Perbaikan
Mencakup
prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari
kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian,
prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem
manajemen lingkungan
5.
Tinjauan
Ulang Manajemen
Mengkaji
secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap
perubahan yang terjadi.
Pada
prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas
dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:
§
Environmental
policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen
lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai
kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
§
Environmental
aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk,
kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak
penting yang timbul terhadap lingkungan.
§
Legal
and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain):
Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait
dengan kegiatan perusahaan.
§
Objectives
and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan,
yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan,
stakeholders, dan faktor lainnya.
§
Environmental
management program (program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan dan sasaran
§
Structure
and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung
jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
§
Training
awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan
pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
§
Communication
(komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan
dengan isu lingkungan
§
EMS
Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem
dokumentasi lain
§
Document
Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen
prosedur dan dokumen lain.
§
Operational
Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan
mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan,
tujuan, dan saasaran.
§
Emergency
Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi
potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
§
Monitoring
and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan
melacak kinerjanya
§
Nonconformance
and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan
pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap
permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
§
Records
(rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
§
EMS
audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan
dengan baik.
§
Management
Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.
3. ISO 22000:
Apa itu
ISO 22000?
ISO
22000 merupakan standar sistem manajemen keamanan pangan global untuk seluruh
rantai pasokan makanan, dari mulai petani dan produsen ke pengolah dan
pengepak, hingga transportasi dan penjualan. Hal ini meluas ke pemasok
produk-produk dan jasa-jasa non-makanan seperti pabrikan pembersihan dan
peralatan, dan bisa juga diterapkan oleh organisasi dalam berbagai besaran
(ukuran). ISO 22000 menggarisbawahi persyaratan untuk sistem manajemen keamanan
pangan termasuk komunikasi interaktif, manajemen sistem, dan program-program
pra-syarat. Standar ini berfokus pada pemastian rantai pasok, apakah
prinsip-prinsip sistem manajemen telah diterapkan dan sesuai dengan
prinsip-prinsip HACCP dari Codex Alimentarius.
Siapa Saja Pengguna ISO 22000?
ISO 22000 telah dirancang untuk penerapannya di
berbagai organisasi tanpa memandang besaran, sektor, dan lokasi geografis.
Mengapa ISO 22000 Penting Bagi Perusahaan Anda?
ISO 22000 dikenal di seluruh rantai pasokan makanan
dan sertifikasi menjadi salah satu cara untuk menjadikan diri kita pilihan
pemasok. Sertifikasi ISO 22000 secara umum menunjukkan komitmen Anda terhadap
keamanan pangan. Hal ini berdasarkan pada praktek terbaik nan canggih dan
dirancang untuk:
·
membangun kepercayaan para pemangku
kepentingan
·
mengindentifikasi, mengatur, dan
mengatasi risiko keamanan pangan
·
menghilangkan dan mengurangi terjadinya
penarikan produk dan proses hukum (pengadilan)
·
melindungi brand Anda
ISO
22000 sejajar dengan standar sistem manajemen ISO lainnya, membuatnya mudah
untuk digabungkan dengan manajemen mutu, lingkungan, dan kesehatan dan
keselamatan. Sebagai tambahan, ketika digabungkan dengan spesifikasi teknis
untuk program persyaratan sektor khusus seperti PAS 220/ISO 22002-1 dan PAS
223, ISO 22000 ini menyediakan kerangka dasar FSSC 22000.
Manfaat
ISO 22000 Dengan LRQA Business Assurance
LRQA membantu mengembangkan ISO 22000
dan pemahaman kami mengenai standar ini memungkinkan kami untuk menyampaikan
manfaat nyata kepada Anda lewat pendekatan Business Assurance kami
yang unik. Hal ini memastikan asesmen kami berfokus pada area dan isu yang
penting untuk bisnis Anda. Asesor kami merupakan para ahli di sektor keamanan
pangan yang cocok dengan bisnis Anda, memungkinkan terjadinya asesmen yang kuat
dan efektif terhadap sistem Anda.
·
Perbaikan terus-menerus – memperbaiki proses dan komunikasi keamanan
pangan Anda di seluruh rantai pasokan.
·
Meningkatkan rasa percaya para
pemangku kepentingan – menunjukkan komitmen Anda dalam
mengatur bahaya dan risiko keamanan pangan Anda.
·
Peningkatan transparans – di
seluruh rantai pasokan pangan yang rumit.
·
Efisiensi waktu dan biaya
– menyingkirkan kebutuhan akan standar keamanan pangan
ganda.
·
Kesempatan untuk bisnis baru
– meningkatkan kemampuan Anda untuk bekerjasama dengan
organisasi yang menerapkan ISO 22000 sebagai suatu keharusan dalam ketentuan
kontrak.
4. ISP/IEC 27001:
Merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi yang
juga dikenal sebagai Informasi Security Managemen System (ISMS). Standar ini
banyak diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi IT dan
sejenisnya.
ISO
27001 atau ISMS (Information Security Management System) adalah sebuah standar
khusus yang terstruktur tentang pengamanan informasi yang diakui secara
international dan sekarang sudah muncul versi baru yaitu ISO/IEC 27001:2013.
Pengamanan informasi adalah suatu proses perlindungan terhadap
informasi untuk memastikan beberapa hal berikut ini:
Kerahasiaan
(confidentiality): memastikan bahwa informasi hanya dapat
diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
Integritas (
integrity): memastikan bahwa informasi tetap akurat
dan lengkap. serta informasi tersebut tidak dimodifikasi tanpa otorisasi yang
jelas.
Ketersediaan
(Availability): memastikan bahwa informasi dapat
diakses oleh pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
Pengamanan informasi dapat dicapai dengan melakukan suatu
kontrol yang terdiri dari kebijakan,
proses, prosedur, struktur organisasi, serta fungsi-fungsi infrastruktur TI.
Dengan kata lain ISO/IEC 27001 adalah suatu cara untuk melindungi dan mengelola
informasi berdasarkan pendekatan yang sistematis terhadap risiko bisnis. untuk
mempersiapkan, mengimplementasikan, mengoperasikan, mengawasi, meninjau
kembali, memlihara, serta meningkatkan pengamanan informasi.
Manfaat
Dengan melakukan
konsultasi dan menerapkan ISO/IEC 27001:2013. maka anda dapat merasakan
manfaatnya, yaitu:
·
Semua kegiatan harus sesuai dengan
tujuan dan proses pengamanan informasi yang didefinisikan dengan jelas dan
didokumentasikan dalam suatu kebijakan dan prosedur.
·
Standar ini memberikan kontrol
pengamanan yang dapat digunakan oleh organisasi unutk diimplementasikan
berdasarkan kebutuhan spesifik bisnis organisasi.
·
Semua pengukuran pengamanan yng
digunakan dalam ISMS harus diimplementasikan sebagai hasil dari analisis resiko
untuk mengeliminasi atau untuk mengurangi level risiko hingga level yang dapat
diterima.
·
Semua proses harus dapat memastikan
adanyaverifikasi secara berkelanjutan terhadap semua elemen sistem pengamanan
melalui audit dan review
·
Suatu proses harus dapat memastikan
continous improvement dari semua elemen informasi dan sistem manajemen
pengamanan dengan mengadopsis model PDCA (Plan-Do-Check-Act
5.
ISO
TS 16949:
adalah Technical Specification yang
dikeluarkan oleh ISO untuk sistem manajemen mutu dibidang industri otomotif.
Standar ini memiliki konsep perbaikan berkelanjutan, pengendalian rantai
pemasok, serta tindakan perbaikan dan pencegahan.
ISO/TS 16949 adalah standar sistem manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh
industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan
mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri
terkait. Para pengguna standar tersebut diantaranya BMW, Chrysler, Daimler,
Fiat, Ford, GM, PSA, Renault dan VW.
Sejak diperkenalkan, ISO/TS 16949 menghasilkan
peningkatan secara kuat pada seluruh aspek-aspek mutu, pengiriman dan efisiensi
secara keseluruhan pada rantai suplai. Hal tersebut juga mengurangi persyaratan
untuk beragam jenis audit dari masing-masing pabrikan.
The International Automotive Task
Force (IATF)
yang mewakili para OEM utama berkomitmen untuk memberikan kepastian bahwa
ISO/TS 16949 adalah suatu standar sistem manajemen mutu otomotif di masa depan.
Standar tersebut dapat digunakan pada setiap
organisasi, yaitu pabrikan komponen, perakitan, dan penyedia suku cadang
sebagai pemasok keperluan industri otomotif. Revisi terakhir ISO/TS 16949
dirilis pada tahun 2009.
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari
penerapan & sertifikasi ISO/TS 16949:
·
Pengakuan
secara internasional sebagai rekanan (supplier) yang dapat
dipercaya karena sertifikasi ini diakui dan diterima oleh seluruh rantai suplai
otomotif sebagai tolak ukur industri.
·
Kepuasan
pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan
pelanggan.
·
Mengurangi
biaya-biaya untuk memenuhi persyaratan standar teknis dari pelanggan melalui
penerapan sistem manajemen tunggal dan mengurangi permintaan audit yang tidak
berkaitan.
·
Mengurangi
biaya operasional melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang
dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional.
·
Meningkatkan
hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan,
pelanggan dan rekanan (supplier).
·
Persyaratan
kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan
perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi
dan para pelanggan anda.
·
Peningkatan
terhadap pengendalian manajemen risiko dengan konsistensi secara
sungguh-sungguh dan kemampu-telusuran produk dan jasa pelayanan.
·
Tercapainya
kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan dengan adanya
verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
·
Kemampuan
untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang
memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.
6.
ISO/IEC
17025:
standar yang terkait dengan persyaratan
untuk lembaga pengujian atau laboratorium. Adapun yang menjadi fokus pada
standar ini adalah kompentensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar
ini penting untuk memastikan keakuratan hasil pengujian terkait dengan bidang
kesehatan, perdagangan, produksi, hingga perlindungan pelanggan. ISO/IEC 17025 adalah standar persyaratan
kompetensi untuk laboratorium. Persyaratan-persyaratan yang diminta bersifat
umum untuk berbagai jenis dan ukuran organisasi yang melakukan pengujian dan/
atau kalibrasi. Ruang lingkup standar ini mencakup pengujian dan kalibrasi
dengan metode baku, metode baku, dan metode yang dikembangkan oleh laboratorium
sendiri. Judul lengkap standar ini adalah ISO/IEC 17025 General
requirements for the competence of testing and calibration laboratories.
Komite Akreditasi Nasional menterjemahkan dengan judul ISO/IEC 17025
Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.
ü MENGEMBANGKANMUTULABORATORIUM
Edisi pertama standar ini terbit pada tahun 1999, untuk selanjutnya direvisi dengan edisi kedua tahun 2005 yang menyelaraskan pada ISO 9001:2000. Standar ini didesain untuk sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 9001. Beberapa persyaratan ISO 9001 juga dapat ditemukan dalam standar internasional ini. Meski demikian, kesesuaian ISO/IEC 17025 yang diterapkan oleh laboratorium tidak secara otomatis telah memenuhi seluruh persyaratan ISO 9001. Penerapan sistem manajemen sesuai standar internasional ini juga bukan menjamin dengan sendirinya keabsahan secara teknis atas setiap data dan laporan yang dihasilkan. Standar Internasional ini ditujukan untuk membantu laboratorium dalam mengembangkan sistem manajemen mutu, baik secara administratif maupun kegiatan teknis. Penerapan yang baik terhadap standar internasional ini dapat memberikan konfirmasi terhadap kompetensi laboratorium di mata pelanggan, regulator, dan publik pada umumnya. Laboratorium dapat melakukan akreditasi –sebagai bentuk pengakuan formal—atas kemampuannya memperagakan kompetensinya berdasarkan ISO/IEC 17025. Penggunaan standar internasional ini diharapkan memfasilitasi kerjasama antar laboratorium serta harmonisasi standar dan prosedur. Dengan acuan standar ini, negara-negara yang tergabung dalam ILAC MRA atau APLAC MRA juga terfasilitasi untuk saling menerima hasil uji laboratorium yang telah terakreditasi penandatanganan ILAC MRA atau APLAC-MRA.
KLAUSUL-KLAUSULISO/IEC17025
Secara garis besar standar sistem manajemen ini terdiri dari lima klausul, yaitu Ruang Lingkup, Acuan Normatif, Istilah dan Definisi, Persyaratan Manajemen, dan Persyaratan Teknis. Singkat kata, inti persyaratan-persyaratan standar ini ada dalam dua klausul terakhir.
Edisi pertama standar ini terbit pada tahun 1999, untuk selanjutnya direvisi dengan edisi kedua tahun 2005 yang menyelaraskan pada ISO 9001:2000. Standar ini didesain untuk sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 9001. Beberapa persyaratan ISO 9001 juga dapat ditemukan dalam standar internasional ini. Meski demikian, kesesuaian ISO/IEC 17025 yang diterapkan oleh laboratorium tidak secara otomatis telah memenuhi seluruh persyaratan ISO 9001. Penerapan sistem manajemen sesuai standar internasional ini juga bukan menjamin dengan sendirinya keabsahan secara teknis atas setiap data dan laporan yang dihasilkan. Standar Internasional ini ditujukan untuk membantu laboratorium dalam mengembangkan sistem manajemen mutu, baik secara administratif maupun kegiatan teknis. Penerapan yang baik terhadap standar internasional ini dapat memberikan konfirmasi terhadap kompetensi laboratorium di mata pelanggan, regulator, dan publik pada umumnya. Laboratorium dapat melakukan akreditasi –sebagai bentuk pengakuan formal—atas kemampuannya memperagakan kompetensinya berdasarkan ISO/IEC 17025. Penggunaan standar internasional ini diharapkan memfasilitasi kerjasama antar laboratorium serta harmonisasi standar dan prosedur. Dengan acuan standar ini, negara-negara yang tergabung dalam ILAC MRA atau APLAC MRA juga terfasilitasi untuk saling menerima hasil uji laboratorium yang telah terakreditasi penandatanganan ILAC MRA atau APLAC-MRA.
KLAUSUL-KLAUSULISO/IEC17025
Secara garis besar standar sistem manajemen ini terdiri dari lima klausul, yaitu Ruang Lingkup, Acuan Normatif, Istilah dan Definisi, Persyaratan Manajemen, dan Persyaratan Teknis. Singkat kata, inti persyaratan-persyaratan standar ini ada dalam dua klausul terakhir.
Persyaratan manajemen
meliputi persyaratan-persyaratan sistem manajemen sebagaimana yang banyak kita
temukan dalam SMM ISO 9001, seperti pengendalian dokumen, pengendalian rekaman,
penanganan pelanggan dan kontrak, tindakan perbaikan, audit, dan lain-lain.
Sedangkan
persyaratan teknis meliputi, di antaranya, persyaratan-persyaratan personil,
akomodasi dan kondisi lingkungan, pemilihan metode, peralatan, pengambilan
sampel, dan penerbitan laporan hasil uji dan inspeksi laboratorium.
7.
ISO
28000:
persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar
ini diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki ancaman resiko yang tinggi
seperti bank, fasilitas umum, hotel, atau pertambangan. ISO
28000: 2007 adalah sebuah standard sistem manajemen yang telah dikembangkan
secara khusus untuk perusahaan logistik dan organisasi yang mengelola operasi
rantai pasokan. Diterbitkan sebagai spesifikasi umum oleh Organisasi Standard
Internasional pada tahun 2005, lalu digantikan pada tahun 2007, yaitu dengan
standard ISO 28000: 2007.
ISO 28000:
2007 adalah spesifikasi sistem manajemen untuk perlindungan orang, properti,
informasi dan infrastruktur; di perusahaan dan organisasi yang berpartisipasi
dalam operasi rantai pasokan lokal, nasional dan internasional.
ISO 28000:
2007 cocok untuk semua ukuran dan jenis organisasi yang terlibat dalam produksi
barang, manufaktur , jasa, penyimpanan atau transportasi pada setiap tahap
pengembangan produk atau pergerakan dalam rantai pasokan.
Keamanan
rantai pasokan merupakan persyaratan penting bagi perusahaan yang terlibat
dalam rantai pasokan internasional, terutama perusahaan yang harus memenuhi
tuntutan keamanan yang lebih kuat dari bea cukai atau mitra bisnis mereka.
Untuk
organisasi yang bekerja di dalam, atau mengandalkan industri logistik,
sertifikasi untuk standar sistem manajemen rantai pasokan ISO 28000: 2007
menyediakan kerangka kerja yang berharga. Hal ini akan membantu meminimalkan
risiko insiden keamanan dan membantu menyediakan bebas masalah ‘hanya dalam
satu waktu’ untuk pengiriman barang dan persediaan.
Manfaat ISO 28000: 2007
Mengadopsi
ISO 28000 yang memiliki manfaat strategis yang luas, baik pada organisasi
maupun operasional, diwujudkan di seluruh rantai pasokan dan praktek bisnis.
Manfaat
meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
ü Ketahanan
perusahaan yang terintegrasi
ü Praktek
manajemen yang sistematis
ü Meningkatkan
kredibilitas dan pengakuan/pengenalan merek
ü Menyelaraskan
terminologi dan penggunaan secara konseptual
ü Peningkatan
kinerja rantai pasokan
ü Pembandingan
terhadap kriteria dikenali secara internasional
ü Proses
pemenuhan yang lebih besar
Apa persyaratan
standard ISO 28000?
ISO
28000: 2007 adalah standard berbasis risiko, mirip dengan ISO 14001,
mengintegrasikan pendekatan berbasis sistem manajemen proses Plan-Do-Check-Act (PDCA)
dan persyaratan untuk perbaikan berkesinambungan.
Persyaratan
umum ISO 2800: 2007 menyebutkan tentang pembentukan struktur dan perbaikan
secara terus-menerus. Lalu klausul berikutnya tentang kebijakan manajemen
keamanan yang diakui oleh manajemen puncak, dan klausul-klausul lain sebagai
persyaratan standard ISO 28000.
Mengintegrasikan ISO 28000
dengan standar sistem manajemen lainnya
ISO
28000 dirancang agar kompatibel dengan standard dan spesifikasi sistem
manajemen lainnya, seperti ISO 9001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 17025, ISO 27001, ISO 14001
dan standard ISO lainnya. Semua sistem tersebut dapat
diintegrasikan melalui pendekatan sistem Manajemen Terpadu. Semua sistem tadi
memiliki banyak prinsip, sehingga memilih sebuah sistem manajemen yang
terintegrasi dapat menawarkan nilai yang sangat baik untuk pendekatan yang
lebih mudah, untuk melaksanakan, mengelola dan meningkatkan beberapa standard
secara bersamaan.
8. ISO
50001: standar yang diterapkan untuk sistem manajemen energi yang
bertujuan untuk membantu organisasi membangun sistem dan proses dalam
meningkatkan kinerja, efisiensi, serta konsumsi energi. Standar ini juga
dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar manajemen lainnya. ISO 50001 adalah | ISO 50001 Energy Management. Standar
ini adalah standar yang digunakan untuk mengelola kinerja energi termasuk
efisiensi dan konsumsi energi,
menggunakan model Sistem Manajemen dengan pendekatan siklus Plan, do, check,
action untuk perbaikan berkelanjutan.
Standar ini bertujuan
membantu organisasi untuk mengurangi penggunaan energi, sehingga dapat
mengurangi biaya dan emisi gas rumah kaca.
ISO 50001 adalah | ISO
50001 dirancang untuk membantu perusahaan agar lebih baik dalam menggunakan
aset energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi
hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi pada seluruh rantai suplai.
Keberhasilan implementasi
ISO 50001 tergantung pada komitmen dari semua tingkatan dan fungsi organisasi,
terutama manajemen puncak. Manajemen puncak harus menunjuk wakil manajemen
(management representative), yang akan memastikan sistem manajemen telah
mematuhi persyaratan ISO 50001, menentukan metode untuk memastikan operasi dan
pengendalian sistem dapat berjalan efektif, serta melaporkan kepada manajemen
puncak mengenai kinerja dan efektivitas dari sistem manajemen energi.
Manfaat dari ISO 50001
meliputi:
1.
Peningkatan secara signifikan dari
tingkat energy performance
2.
Pendekatan sistematis (plan-do-check and
action) yang mengarah ke peningkatan efisiensi energi yang terus menerus. ISO
50001 memungkinkan organisasi untuk:
·
Mengembangkan kebijakan untuk penggunaan
energi yang lebih efisien
·
Menetapkan target dari efisiensi energy dan
tujuan untuk memenuhi kebijakan
·
Menggunakan data untuk lebih memahami dan
membuat keputusan tentang konsumsi energy
·
Mengukur hasil perbaikan dari efisiensi energy
·
Tinjau efektivitas kebijakan energy
·
Terus meningkatkan manajemen energy
·
ISO 50001 mendukung pengembangan kebijakan
dan kontribusi energi untuk struktur rencana energi dalam mencapai target.
·
ISO 50001 memfasilitasi keterlibatan
(komitmen dan kesepakatan) dari manajemen dan memiliki kontribusi positif
terhadap target energi.
·
EMS berbasis ISO 50001 menciptakan kesadaran
dan komitmen tentang energi (konsumsi, penggunaan, efisiensi, sumber
terbarukan) dalam organisasi.
·
ISO 50001 meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mengelola risiko energi mengenai dampak yang mungkin terjadi dengan seefisien
dan seefektif mungkin.
·
ISO 50001 memperkuat daya saing organisasi
dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga energi dan ketersediaan
energi.
·
ISO 50001 memungkinkan pembentukan proses
benchmarking.
·
EMS yang berbasis ISO 50001 memungkinkan organisasi
untuk memperoleh visibilitas eksternal yang kredibel dari tindakan penghematan
energi.\
·
EMS yang berbasis ISO 50001 memberikan
pemahaman yang lebih baik antara prediksi permintaan energi dan pasokan.
·
EMS yang berbasis ISO 50001 mengurangi biaya
energi dan meningkatkan profitabilitas.
ISO
50001 adalah | Selain itu, menerapkan ISO 50001 menghasilkan manfaat yang
signifikan di luar penghematan biaya energi. Ada banyak kasus penghematan
energi secara signifikan yang dicapai dengan modal minimum atau bahkan dengant
tanpa modal. Hal ini dikarenakan ISO 50001 menumbuhkan perubahan budaya
dengan melibatkan dan memberdayakan karyawan untuk mengidentifikasi peluang
penghematan energi. Kemudian, dengan terus memantau dan meningkatkan efisiensi
energi, perusahaan mencapai tujuannya yaitu dapat menghemat energi.
Namun,
ada tambahan dari nilai pasar sesuai dengan standar yang diakui secara
internasional seperti ISO 50001. Dengan sertifikasi ISO 50001, perusahaan dan
organisasi dapat menunjukkan komitmen mereka untuk meneruskan hubungan
keberlanjutan kepada pelanggan mereka, karyawan, investor dan regulator. Dengan
demikian, perusahaan dan organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif di
pasaran dengan membuktikan diri mereka sebagai good corporate citizens.
Hal ini dapat membantu meningkatkan brand mereka yang secara langsung mendukung
strategi pemasaran mereka.
Selain
itu, mengadopsi ISO 50001 meningkatkan kredibilitas dan struktur perusahaan
baru atau yang sudah ada sebelumnya dalam sebuah organisasi. Ini memfasilitasi
kemajuan menuju tujuan lingkungan keberlanjutan dan dapat membantu perusahaan
untuk mendorong efisiensi energi dalam rantai pasokan mereka. Standar ini juga
dapat membantu organisasi menjadi lebih siap untuk program efisiensi dari
pemerintah seperti pajak karbon atau energi, dan perjanjian iklim
internasional. Bagi perusahaan multinasional ini dapat sangat menyederhanakan
sesuai dengan peraturan lingkungan lintas batas nasional sejak ISO 50001 yang
diakui secara internasional.
II.4 Perubahan Standar ISO
1. Perubahan
ISO 9001:2008 Menjadi ISO 9001:2015
Untuk
keempat kalinya (sejak versi 1987), standar sistem manajemen mutu (SMM)
ISO-9001 mengalami perubahan. Saat ini, telah dipublikasikan ISO/DIS-9001:2014
yang merupakan tahap ketiga (setelah Working Draft dan Comitte Draft) dari
siklus terbitnya sebuah standar oleh badan IOS (International Organization of
Standardization). Direncanakan pada bulan Juli 2015 DIS ini akan berubah
menjadi FDIS (Final Draft International Standard) yang pada akhirnya disahkan
menjadi IS (International Standard) di bulan September 2015. IS inilah yang
akan menjadi rujukan resmi bagi semua industri, konsultan, dan badan
sertifikasi untuk penerapan sistem manajemen mutu (SMM).
Secara
alamiah, ketika manusia dihadapkan sebuah perubahan, tentunya ia akan merespon
perubahan tersebut. Demikian pula yang terdapat dalam standar SMM ini. Berbagai
pendapat mungkin timbul sehubungan dengan telah terbitnya draft tersebut. Bagi
yang proaktif, tentu melihat perubahan tersebut sebagai sesuatu yang baik
dengan pertimbangan bahwa inti revisi sebuah standar adalah untuk perbaikan.
Sebaliknya, bagi yang reaktif, mereka bisa saja melihatnya sebagai beban
tambahan yang terkadang merepotkan.
Ketika
melihat isi ISO/DIS 9001:2014, Anda akan melihat bahwa sebenarnya standar ini
dirancang untuk perbaikan; dan perbaikan ini tentunya akan dirasakan oleh
seluruh pengguna standar (misal: organisasi yang telah disertifikasi)
1) Standard ISO 9001:2015 berisi
istilah-istilah yang lebih umum.
Dibandingkan
versi lama ISO 9001:2008, standar versi terbaru ISO9001:2015 menggunakan
istilah-istilah yang lebih umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kesalahpahaman. Dalam standar terbaru tidak ada lagi istilah
"produk". Istilah ini telah diganti dengan istilah "Barang dan
Jasa" Kebanyakan pengguna standar mengartikan "produk" sebagai
"hardware" produk, padahal produk juga termasuk jasa.
2) Konteks Organisasi
Standar
terbaru ISO 9001 versi 2015 memperkenalkan persyaratan yang berkaitan dengan
konteks organisasi yakni:
- 4.1 Understanding the organization
and its context
- 4.2 Understanding the needs and expectation
of interested parties
Kedua
persyaratan dengan judul yang baru itu juga ada dalam standar ISO
9001:2008.Penambahan persyaratan baru, misalnya konteks organisasi (eksternal
dan internal) yang secara good practice telah banyak dilakukan oleh organisasi
besar dan terkenal. Meskipun beberapa organisasi sudah melakukannya, namun
dalam proses sertifikasi ISO 9001:2015 hal ini nantinya akan menjadi objek
audit.
3) Process approach
Standar
baru ISO 9001:2015 mempertegas model process approach (pendekatan proses)
sebagai model yang harus diterapkan perusahaan. Pada ISO 9001:2015 klausul
4.4.2 Process Approach memuat ketentuan penerapan model process approach.
4) Risk and Preventive Action
Aspek
risiko menjadi bagian standar ISO 9001:2015. Setiap perusahaan yang menerapkan
standar ini diwajibkan mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan mutu.
Hasil identifikasi risiko nantinya berujung pada proses "preventive
action". Dalam standar baru, preventive action tidak lagi berdiri sendiri
atau disandingkan dengan corrective action.
5) Documented information
Istilah
"Document" dan "record" tidak lagi digunakan dalam standar
ISO9001:2015. Istilah yang dipakai yakni "Documented information".
Standard ini lebih menekankan kepada informasi yang terdokumentasi (baik berupa
video, foto, catatan, dsb).
6) Control of external provision of
goods and services
Persyaratan
berkaitan dengan pengadaan barang atau proses outsourcing lebih diperjelas
dalam ISO 9001:2015. Proses ini harus diterapkan berdasar pada risk based
approach.
Perubahan
di dalam aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi organisasi secara positif
maupun negatif. Dalam teori organisasi sebagai organisme, maka organisasi
diibaratkan sebagai sebuah organisme yang harus selalu menyesuaikan diri
terhadap berbagai perubahan. Tujuannya adalah untuk bertahan hidup (survival).
Demikian pula halnya dengan organisasi yang telah disertifikasi ISO 9001:2008
dan akan di-resertifikasi kepada ISO-9001:2015 nantinya. Isu survival tentunya
sangat relevan di masa mendatang ketika berbagai dinamika perubahan di luar
organisasi semakin cepat. Bagi yang dapat menyesuaikan dengan perubahan,
tentunya keberlangsungan (sustainability) organisasi semakin baik.
Dampak
dari revisi ini sangat mirip dengan edisi 2000 dimana perubahan tersebut
berdampak bagi sistem yang ada di perusahaan. Perusahaan harus menyesuaikan
sistem manajemen yang ada dengan struktur yang telah direvisi. Misalnya:
-Perlu
adanya perubahan Manual Mutu Perusahaan dikarenakan adanya penambahan
persyaratan terbaru, misalnya: mengenai Pendekatan Proses/ Process Approach
(jika sebelumnya tidak mempergunakan pendekatan proses pada saat proses
development sistemnya).
-Penerapan
pengendalian resiko pada perusahaan sebagai sistem prevention sehingga
produk/jasa yang dihasilkan memiliki output yang baik.
-Perlunya
memberikan penjelasan mengenai standard terbaru ISO 9001:2015 kepada auditor
internal sehingga pelatihan perlu diberikan.
Ini
hanya beberapa kemungkinan efek yang timbul pada perusahaan jika memang isi
final standard sesuai dengan draft yang ada. Dari hasil pembahasan ini
diharapkan perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk meng?upgrade sistem yang
ada untuk memenuhi persyaratan revisi terbaru ISO 9001 versi 2015.
2. Perubahan
ISO 14001:2004 menjadi 14001:2015
Perubahan tersebut diantaranya adalah :
1) ISO 14001:2015
Mengadopsi struktur tingkat tinggi (HLS), Pedoman yang digunakan
untuk pengembangan semua standar ISO baru
2) ISO 14001:2015
Memperkenalkan dua klausa baru yang berkaitan dengan konteks
organisasi, yang mengharuskan organisasi untuk menentukan isu-isu dan
persyaratan yang dapat berdampak pada perencanaan kualitas sistem manajemen dan
dapat digunakan sebagai masukan ke dalam pengembangan sistem manajemen
Lingkungan. Klausul ini dapat ditemukan di bagian 4.1 dan 4.2.
3) Kepemimpinan
Untuk memastikan keberhasilan sistem, klausul baru telah
ditambahkan bahwa memberikan tanggung jawab khusus bagi mereka dalam peran kepemimpinan
untuk mempromosikan sisitem manajemen lingkungan dalam organisasi.
4) Melindungi lingkungan
Ekspektasi organisasi
telah diperluas untuk berkomitmen untuk inisiatif proaktif untuk melindungi
lingkungan dari bahaya dan degradasi, konsisten dengan konteks organisasi. Teks
revisi tidak mendefinisikan ‘melindungi lingkungan ‘tapi mencatat bahwa itu
dapat mencakup pencegahan polusi, berkelanjutan penggunaan sumber daya,
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati dan
ekosistem, dll
5) Kinerja lingkungan
Ada pergeseran penekanan terkait dengan perbaikan terus-menerus
untuk meningkatkan kinerja lingkungan yang Konsisten dengan komitmen kebijakan
organisasi organisasi Dalam mengurangi emisi, limbah dan limbah ke tingkat yang
ditetapkan oleh organisasi.
6) Pemikiran lifecycle
Selain kebutuhan saat ini untuk mengelola aspek lingkunganbyang
terkait dengan barang/ jasa yang dibeli, organisasi akan perlu untuk melakukan
kontrol mereka terhadap dampak lingkungan yang terkait dengan penggunaan produk
dan pemakaian akhir / pembuangan produk yang digunakan . ini bukan berarti
dipersyaratakan untuk melakukan assesmen lifecycle.
7) Komunikasi
Pengembangan strategi komunikasi dengan penekanan yang sama
komunikasi eksternal dan internal . Ini termasuk persyaratan pada
mengkomunikasikan informasi yang konsisten dan dapat diandalkan, dan membangun
mekanisme untuk orang yang bekerja di bawah kontrol organisasi untuk membuat
saran pada peningkatan sistem manajemen lingkungan. Keputusan untuk
berkomunikasi secara eksternal dipertahankan oleh organisasi
8) Dokumentasi
revisi menggabungkan istilah ‘informasi terdokumentasi’, bukan’
dokumen ‘dan’ catatan ‘. Untuk menyelaraskan dengan ISO 9001, dan organisasi
akan mempertahankan fleksibilitas untuk menentukan apa saja ‘prosedur’ yang
diperlukan untuk memastikan proses kontrol yang efektif
3.
Perubahan ISO 22000
SERTIFIKAT ISO MURAH – Revisi ISO 22000, sistem manajemen keamanan pangan,
masih berlangsung. Dan revisi ISO 22000 belum lama mencapai tahap Draft
International Standard (DIS). Standar yang direvisi akan menggabungkan struktur
inti baru, serta elemen kunci yang diakui untuk memastikan keamanan pangan di
setiap langkah rantai makanan.
Revisi ISO 22000 bertujuan untuk mengonsolidasikan isu
terbaru seputar keamanan pangan agar sesuai dengan situasi sektor pangan saat
ini. Ini adalah proses yang sangat komprehensif dan kelompok kerja yang
merevisi standar telah mencakup beberapa konsep ekstensif. Para ahli bertemu
tiga kali pada tahun 2016 dan memproses 1.800 komentar dari berbagai stakeholder di
dunia yang juga mewakili berbagai posisi. Sekarang, tugas utama mereka adalah
menerjemahkan konsep revisi yang dimasukkan ke dalam standar dan
mengomunikasikannya kepada pengguna secara jelas dan ringkas. ISO 22000 menjadi
lebih mudah dipahami dan diterapkan untuk semua organisasi dalam setiap aspek
rantai makanan.
ISO
22000 versi baru akan berisi sejumlah perubahan kecil yang telah diperkenalkan
untuk meningkatkan minat, perhatian, dan kejelasan terhadap standar, serta
beberapa perubahan substansial yang lebih bersifat struktural. Sorotan utama
revisi ISO 22000 adalah sebagai berikut:
Ø
ISO
22000 versi baru akan mengadopsi ISO High-Level Structure (HLS) baru, yang
merupakan kerangka kerja umum untuk semua standar sistem manajemen. Struktur
umum ini memudahkan setiap perusahaan mengintegrasikan bisnis mereka, lebih
dari satu sistem manajemen ke dalam prosesnya pada waktu tertentu.
Ø
Revisi
ISO 22000 akan memberikan pemahaman baru tentang gagasan “risiko”. Risiko
adalah konsep penting untuk bisnis pangan dan standarnya akan membedakan antara
risiko di tingkat operasional (melalui pendekatan Hazard Analysis Critical
Control Point, atau HACCP) dan berisiko pada tingkat strategis sistem manajemen
(risiko bisnis), mencakup peluang-peluang untuk mencapai tujuan spesifik.
Ø
Standar
tersebut akan memperjelas perbedaan antara dua siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA).
Yang pertama berlaku untuk sistem manajemen secara keseluruhan sementara yang
kedua, tertanam di dalamnya, membahas operasi yang dijelaskan dalam Klausul 8,
yang secara simultan mencakup prinsip-prinsip HACCP yang didefinisikan oleh
Codex Alimentarius.
Versi
baru dari revisi ISO 22000 akan dipublikasikan pada bulan Juni 2018. Masih ada
waktu setahun untuk memperbaiki sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
keamanan pangan yang diterapkan saat ini.
4.
Perubahan ISO
ISP/IEC 27001:2005 menjadi ISO 27001:2013
Standar keamanan informasi ISO 27001
versi 2013 telah dipublikasikan pada tanggal 25 September 2013 oleh
International Organization for Standardization (ISO). Standar ini disingkat
dengan sebutan ISO 27001:2013,
berisi spesifikasi bagi sistem manajemen keamanan informasi (information
security management system). Dengan demikian standar ini membatalkan dan
menggantikan standar versi sebelumnya yaitu ISO 27001:2005. Secara umum standar
ISO 27001:2013 dikembangkan agar lebih selaras dengan standar sistem manajemen
lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 20000.
Perbedaan ISO 27001:2013 vs ISO 27001:2005
Standar internasional ISO 27001:2013
menampilkan 114 kendali (control) dalam 14 kelompok domain, dibandingkan
standar sebelumnya yang terdiri dari 133 kendali dalam 11 kelompok domain.
Perubahan pada persyaratan revisi 2013 ini merefleksikan perubahan teknologi
yang banyak berdampak pada kelangsungan bisnis saat ini, misalnya perkembangan
teknologi komputasi awan (cloud computing).
5.
Perubahan ISO/TS 16949
menjadi IATF 16949:2016
ISO/TS
16949 yang terbaru telah dipublikasikan oleh IATF (International Automotive
Task Force) pada bulan Oktober 2016. Salah satu hal yang menarik adalah perubahan
nama depan dari ISO TS 16949 menjadi IATF 16949:2016.
Hal
ini menegaskan bahwa standar internasional yang diperuntukkan untuk industri
otomotif tersebut ditetapkan oleh IATF bukan dari ISO (International Standard
Organization). Meskipun berganti nama menjadi IATF, standar ini masih
mengadopsi ISO 9001 versi 2015. Karena itu di dalam IATF 16949 memuat tiga
persyaratan yakni ISO 9001:2015, persyaratan otomotif dan persyaratan
pelanggan.
Selain perubahan nama
dari ISO/TS 16949 menjadi IATF 16949:2016, perubahan lainnya meliputi hal-hal
sebagai berikut:
·
CSR (Customer Specific Requirement) yang sebelumnya
ditetapkan berdasarkan SQAM, Engineering Standard dan Drawing,
sekarang ditambahkan mengenai Supplementary yaitu terkait
inventori (misal: permintaan safety stock), komunikasi (contoh: IT Portal dari
Customer sebagai cara untuk mendistribusikan PO, Delivery Schedule,
dll seperti di TAM, Nissan, GM).
·
Penetapan Interested Parties ditambahkan mengenai
pihak overseas (export), assosiasi (misal : SNI)
·
Untuk proses subkon harus dikendalikan mengenai Premium
Freight dan pengendalian Product Failure
·
Supplier yang produknya tepasang software di
dalamnya maka harus diaudit validasi software tersebut saat Audit
Supplier.
·
Second Party Audit kembali menggunakan sistem yang dulu ada
di QS 9000 yaitu bisa menggunakan checklist audit milik customer (QS
9000-terlampir).
·
Scope FMEA ditambahkan mengenai minimum of potential and
actual recall, field complaints, scrap, rework.
·
Scope Contingency Plans ditambahkan mengenai notifikasi customer (misal
: mengenai kinerja kualitas, pengiriman, dll), restart of production and
production stop procedure, termasuk terhadap prosedur operasional yang
tidak dilakukan oleh pihak terkait (operator, QC, dll).
·
Personnel Safety harus dilakukan special training terkait appearance
item, welding dan product safety.
·
Internal audit ditambahkan bagaimana cara memelihara hasil audit agar
kualitasnya semakin meningkat. Untuk menghindari hasil audit yang belum sesuai
ekspektasi. Misalnya dengan cara refreshment training Internal Auditor.
·
Management Review untuk item Potential Field Failure,
bila ada problem di Customer maka kita harus melakukan
verifikasi di Internal agar tidak terjadi cacat produk yang sama (Lesson
Learn).
·
Supplier Development: prioritas sertifikasi ISO 9001 diwajibkan
untuk supplier yang memiliki kinerja paling buruk.
Melihat
cukup banyak perubahan yang terjadi di dalam IATF 16949 menggambarkan bahwa
standar internasional ini menuntut adanya peningkatan pada sistem pengendalian
proses dan produk serta produktivitas dan efisiensi pelaksanaan sistem
manajemen mutu berdasarkan persyaratan pelanggan.
Tidak
cukup hanya mengikuti persyaratan pelanggan tetapi juga dibutuhkan improvement
terhadap sistem secara keseluruhan. Mulai dari proses penerimaan, realisasi
sampai pengiriman produk dan jasa kepada pelanggan.
6.
Perubahan ISO/IEC
17025:2008 menjadi 17025:2015
ISO secara resmi merilis standar terbaru ISO/IEC 17025 untuk versi
2017 pada November 2017. Standar ini untuk menggantikan ISO/IEC 17025:2008 yang
sudah berumur lebih dari lima tahun.
Ketika
tulisan ini dibuat, status revisi dari standar ISO/IEC 17025 di web ISO masih
tertulis DIS (Draft International Standard); sehingga informasi
perubahan-perubahan yang disampaikan pada tulisan ini pun mengacu pada dokumen
tersebut (versi DIS), dan masih dimungkinkan akan adanya perubahan-perubahan di
versi selanjutnya (FDIS & IS). Perubahan Signifikan di Versi Baru
a) Jumlah Klausul
Pada 'Daftar Isi' terlihat bahwa jumlah klausul menjadi 8 klausul utama yaitu:
a) Jumlah Klausul
Pada 'Daftar Isi' terlihat bahwa jumlah klausul menjadi 8 klausul utama yaitu:
1 Ruang Lingkup
2 Acuan Normatif
3 Istilah & Definisi
4 Persyaratan Umum
5 Persyaratan Struktural
6 Persyaratan Sumber Daya
7 Persyaratan Proses
Jumlah
dan urutan klausul tersebut terasa tidak asing bagi yang berkecimpung di bidang
Lembaga Inspeksi (ISO/IEC 17020:2012) dan Lembaga Sertifikasi Produk (ISO/IEC
17065:2012), karena memang memiliki format yang sama. Jika demikian bisa
diprediksi bahwa standar sistem manajemen untuk laboratorium medik/klinik (ISO
15189) pada versi barunya nanti juga akan mengikuti format ini. Secara lengkap
susunan pada 'Daftar Isi' dapat dilihat pada gambar berikut:
b)
Perubahan Istilah & Susunan Kata
Terdapat beberapa perubahan pada istilah & susunan kata yang digunakan di versi baru seperti:
Terdapat beberapa perubahan pada istilah & susunan kata yang digunakan di versi baru seperti:
Secara
khusus istilah 'Manajer Mutu' dan 'Manajemen Teknis' tidak lagi muncul, namun fungsinya tetap ada (5.6)
'Manajemen
Puncak' diganti dengan 'Manajemen Laboratorium'.
Tidak
secara spesifik menyebut 'Quality Manual / Panduan Mutu' di versi baru.
'Measurement
Traceability' pada klausul 5.6 versi lama, diganti dengan konsep 'Metrological
Traceability' pada klausul 6.5 di versi baru. Konsep ini diuraikan lebih lanjut
pada Annex A standar ini.
'Purchasing
services & supplies' pada klausul 4.6 versi lama, diganti dengan
'Externally provided products & services' pada klausul 6.6 versi baru.
'Subcontracting
of tests & calibrations' pada klausul 4.5 versi lama, diganti dengan
'Externally provided laboratory activities' pada klausul 7.1.2.
'Control
of nonconforming testing and/or calibration work' (4.9) diganti dengan
'Management of nonconforming work' (7.10)
Seperti
pada ISO 9001:2015 memasukkan 'Actions to address risks and opportunities' dan
menghilangkan 'Preventive action'.
'Estimation
of uncertainty of measurement' (5.4.6) berubah menjadi 'Evaluation of
measurement uncertainty' (7.6).
Pada
klausul 3 (Istilah dan Definisi), mencantumkan definisi tentang
'ketidakberpihakan', 'pengaduan', 'interlaboratory comparison',
'intralaboratory comparison', 'proficiency testing', 'laboratorium' dan
'decision rule'.
Sedangkan
'decision rule' adalah aturan yang menjelaskan bagaimana ketidakpastian
pengukuran akan diperhitungkan ketika menyatakan kesesuaian dengan persyaratan
yang ditentukan.
c)Penekanan
Terdapat beberapa aspek yang lebih ditekankan dan dirinci atau aspek tambahan dalam versi baru diantaranya pada:
Terdapat beberapa aspek yang lebih ditekankan dan dirinci atau aspek tambahan dalam versi baru diantaranya pada:
Ketidakberpihakan
(4.1); termasuk hal ini harus masuk dalam kebijakan dan sasaran mutu.
Kerahasiaan
(4.2);
Pemisahan
pada jaminan mutu hasil pengujian, menjadi dua subklausul, yaitu yang dilakukan
secara internal dan yang dilakukan secara eksternal. Terdapat perubahan atau
penambahan item yang signifikan pada jaminan mutu secara internal, yaitu dari
poin a) - k). Apa saja poin-poin tambahannya, akan kami bahas pada tulisan
berikutnya.
Evaluasi
ketidakpastian pengukuran dari aktivitas sampling (selain tentunya aktivitas
kalibrasi dan pengujian).
Seperti
pada ISO 9001:2015 memasukkan konsep "Risk Based Thinking" yaitu pada
klausul 8.5 'Actions to address risks and opportunities'. Dengan dimasukkannya
konsep ini, maka 'tindakan pencegahan' menjadi hilang pada versi baru.
Terdapat
tambahan sebagai input / masukan pada 'Kaji Ulang Manajemen", yaitu:
perubahan pada isu-isu internal dan eksternal yang relevan dengan lab,
pemenuhan / evaluasi capaian dari sasaran mutu, status dari tindakan-tindakan
yang dilakukan dari Kaji Ulang Manajemen sebelumnya, efektivitas dari
improvement yang diimplementasikan, kecukupan sumber daya dan hasil dari
identifikasi risiko.
Hal
lain yang berubah adalah pada klausul 8 (Peryaratan Manajemen), dimana
laboratorium diberikan pilihan untuk menggunakan Opsi A atau Opsi B. Opsi B
diambil, jika sebuah laboratorium telah memiliki dan memelihara sebuah sistem
manajemen yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001 dan mampu mendukung serta
menunjukkan pemenuhannya secara konsisten terhadap klausul 4 s.d. 7 standar ini
serta maksud dari persyaratan sistem manajemen (8.2 - 8.9), maka laboratorium
tersebut tidak perlu secara khusus membuat dokumen atau prosedur baru yang
terpisah untuk memenuhi persyaratan:
·
Dokumentasi sistem manajemen (8.2)
·
Pengendalian dokumen-dokumen sistem
manajemen (8.3)
·
Pengendalian rekaman (8.4)
·
Tindakan untuk mengatasi risiko dan
peluang (8.5)
·
Peningkatan (8.6)
·
Tindakan perbaikan (8.7)
·
Audit internal (8.8)
·
Kaji ulang manajemen (8.9)
Dan sebaliknya jika belum memiliki
sebuah sistem manajemen yang memenuhi persyaratan ISO 9001 seperti di atas,
maka laboratorium harus mengambil Opsi A. Demikian beberapa informasi terkait
perubahan-perubahan yang ada pada versi baru ISO/IEC 17025. Penjelasan lebih
detail pada masing-masing klausul (khususnya yang terdapat perubahan) akan
diberikan pada tulisan-tulisan berikutnya.
II.5 Mengapa perusahaan perlu
sertifikat ISO
Hal ini sangat penting bagi
perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO karena menghasilkan banyak manfaat
bagi bisnis seperti memenuhi kebutuhan pelanggan secara profesional menarik
pelanggan baru mendapatkan pendapatan lebih mempromosikan merek meningkatkan
prosedur perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ada alasan mengapa
pelanggan ingin melakukan bisnis hanya dengan perusahaan-perusahaan yang
bersertifikat ISO. Jika Anda ingin hubungan jangka panjang dengan pelanggan
Anda harus mendapatkan perusahaan Anda bersertifikat ISO. Jika pelanggan puas
mereka tidak akan pergi ke tempat lain dan datang kepada Anda lagi dan lagi.
Jasa
konsultan ISO memainkan peran penting dalam mendapatkan bisnis / perusahaan
bersertifikat ISO. Bila Anda memilih konsultan ISO pastikan bahwa perusahaan
yang Anda pilih adalah berpengalaman dan cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan
Anda. Ada beberapa poin yang harus dipertimbangkan saat memilih konsultan ISO.
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah berapa lama perusahaan telah
memberikan bantuan ISO. Setelah Anda puas dengan latar belakang perusahaan hal
berikutnya yang akan diperiksa adalah berbagai produk dan layanan yang
menawarkan perusahaan. Karena sebagian besar perusahaan konsultan ISO
menawarkan jaminan produk dan jasa pastikan bahwa perusahaan Anda memilih
menawarkan jaminan. Konsultan ISO adalah pakar dalam catatan
ekstensif menjaga dan menawarkan berbagai layanan yaitu mengembangkan sistem
manajemen mutu melakukan audit internal pengelolaan perbaikan terus-menerus dan
jasa manajemen proyek. Layanan ini memainkan peran penting dalam mendapatkan
sertifikasi ISO perusahaan. Mereka juga menawarkan jaminan kualitas dan layanan
manajemen mutu.
Apakah Anda adalah
perusahaan manufaktur atau penyedia layanan sertifikasi ISO memiliki makna yang
sangat tinggi. Ini menyangkut proses organisasi perusahaan Anda pelanggan Anda
pelatihan berbasis kompetensi dan perbaikan berkelanjutan dan membawa hasil
bisnis membaik. Sistem ISO manajemen yang efektif dapat melakukan keajaiban
untuk bisnis Anda dengan memberikan manfaat luar biasa dengan disiplin
meningkat dan konsistensi. Resultantly kinerja perusahaan Anda akan
ditingkatkan dengan sebagian besar. Saat ini sebagian besar perusahaan / usaha
lebih memilih untuk melakukan bisnis dengan orang-orang hanya
perusahaan-perusahaan yang bersertifikat ISO. Sebagai soal fakta mereka
membuatnya harus dimiliki untuk perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO.
Oleh karena itu dengan bantuan sertifikat ISO Anda bisa membuka pasar baru Anda
hampir tidak dapat melakukan bisnis dengan sebelum sertifikasi Anda.
ISO memastikan bahwa ada
pemeriksaan dibutuhkan and balances dalam prosedur organisasi. Ini menyediakan
perusahaan dengan kerangka kerja yang tepat sehingga organisasi beroperasi
secara efisien dan efektif. Jika Anda ingin menghubungkan strategi Anda untuk
eksekusi Anda perlu mengintegrasikan standar ISO dalam rencana strategis bisnis
Anda. Di satu sisi setelah Anda telah mendapatkan sertifikasi ISO Anda dapat
mengiklankan perusahaan Anda dengan cara yang hebat di sisi lain sertifikat ISO
membantu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan
kualitas. Oleh karena itu Anda dapat bertemu tidak hanya persyaratan yang
dinyatakan tetapi juga kebutuhan tersirat dari pelanggan Anda.
II.6
Cara perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO
Untuk mencapai Sertifikasi
ISO seperti ISO 9001 atau ISO 14001 cukuplah muda. Dalam artikel
ini kami akan merinci dan membahas langkah demi langkah untuk membantu
organisasi yang baru untuk proses pelaksanaan Sertifikasi
ISO, serta sedikit
membahas Lembaga Sertifikasi ISO yang akan dipiih oleh organisasi.
1. Pimpinan organisasi harus menetapkan
untuk menerapkan Sistem Manajemen ISO dan memastikan
bahwa Standar ISOyang dipilih adalah tepat bagi
organisasi. Perlu dicatat bahwa untuk memiliki Sertifikat
ISO, organisasi harus
telah beroperasi selama minimal 3 bulan. Hal ini agar organisasi telah memiliki
beberapa proses di tempat yang dapat dinilai oleh Konsultan ISO.
2. Sebaiknya pimpinan terlibat aktif dengan
industri atau asosiasi profesi untuk melihat bagaimana implementasi Standar
ISO telah bekerja untuk organisasi lainnya. pimpinan juga bisa meminta
informasi dengan organisasi yang telah menerapkan Sertifikasi ISO,
serta menggunakan sumber informasi dari badan pemerintah untuk menambah
informasi mengenai Standar ISO. Badan Sertifikasi ISO telah
mengembangkan beberapa buku pegangan yang berupa Standar ISO 9001 dan Standar
ISO 14001 untuk membuat informasi lebih mudah didapatkan.
3. Organisasi menetapkan SDM sebagai
anggota Working Group dalam pelaksanaan Sertifikasi
ISO yang terdiri dari ketua proyek dan tim. Tim minimal terdiri
dari dua orang dari setiap divisi / departemen, terdiri dari pimpinan
departemen dan staf. Penetapan manajemen representatif boleh ada atau
ditiadakan, tetapi Top-Management harus terlibat aktif
didalam penerapan sistem manajemen ini sebagai fungsi Leadership.
4. Tetapkan waktu untuk melaksanakan
Training ISO (biasanya melalui Konsultan ISO) untuk seluruh karyawan
meliputi Training Awareness (pengenalan), Training
Dokumentasi dan Training Internal Audit. Jika Anda baru
mengetahui informasi mengenai Standar ISO, maka Training
ISO bermanfaat memberikan rasa percaya diri dan menambah wawasan untuk membantu
dalam proses implementasi Standar ISO. Walaupun Anda
sudah berpengalaman, Training ISO memastikan Anda akan mendapatkan hasil
maksimal. Saat ini kami menjalankan program pada Standar ISO yang
paling populer yaitu ISO 9001 dan ISO 14001.
5. Sistem
Manajemen ISO perlu
menjadi sasaran organisasi yang harus dikembangkan oleh manajemen senior. upaya
berkelanjutan diperlukan untuk memastikan hasil maksimal yang bisa
dipertahankan selama proses Sertifikasi ISOberlangsung,
karena itu seorang Konsultan ISO akan dibutuhkan karena Konsultan
ISO bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem manajemen yang
sebenarnya. isokonsultindo dapat memberikan Jasa
Konsultan ISO dan
pembimbingan, dengan demikian kami dapat membantu Anda di sepanjang
proses Sertifikasi ISO. Konsultan ISO dapat
membantu memberikan nasihat tentang strategi implementasi, dan Konsultan
ISO Professional mampu
meningkatkan nilai proses bisnis. Penggunaan Konsultan ISO tidak
menghapus tanggung jawab pimpinan untuk membangun dan menerapkan Sistem
Manajemen ISO. karena itu adalah kepentingan organisasi sendiri maka Anda dan
manajemen secara aktif terlibat dengan Konsultan ISO secara
keseluruhan. Waspadalah terhadap setiap sistem manajemen 'Siap Pakai' yang
mungkin tidak cocok untuk organisasi Anda.
6. Sangat penting bagi pimpinan untuk mengetahui
beberapa hal ketika menyetujui menandatangani kontrak untuk melanjutkan
ke Lembaga Sertifikasi ISO. Standar ISO yang
umum didasarkan pada siklus 3 tahun, namun isokonsultindo dapat membantu
organisasi hanya dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan Sertifikat
ISO. Konsultan ISO yang lain akan
mengharapkan organisasi untuk membuat kontrak minimal 3 tahun sementara hanya
kunjungan tahunan yang diperlukan.
7. Bandingkan sistem manajemen yang
sebelumnya sudah berjalan dengan Standar ISO, lakukan
analisa mengenai apa saja yang belum di terapkan. Tetapkan kebijakan, Struktur
Organinsasi, Job Desk, KPI atau
target, Manual Mutu dan Prosedur Kerja dari
masing-masing departemen didalam organisasi. Bila dibutuhkan penjelasan lebih
terperinci dari prosedur kerja dapat dibuat instruksi kerja dan formulir kerja
pendukungnya. Terapkan Standar ISO minimal 3 bulan
untuk memastikan seluruh karyawan telah mengerti, mematuhi dan
menjalankannya. Standar ISO dirancang untuk umum,
berlaku untuk organisasi dari semua ukuran dan sektor industri dan mampu
memberikan kerangka untuk proses manajemen yang baik serta menentukan hal-hal
yang perlu dimasukkan. Tujuan Sertifikasi ISO adalah
membentuk Sistem Manajemen ISO, misalnya Sistem Manajemen Mutu (SMM)
atau ISO 9001 dan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)
atau ISO 14001. Sistem manajemen terbentuk dari proses kegiatan manajemen,
penyediaan sumber daya, realisasi produksi, pengukuran, analisis dan perbaikan.
8. Pemeliharaan Sistem Manajemen ISO
adalah di mana kerja keras dimulai. Lanjutan yang penting supaya implementasi
bisa berhasil, dan bagi organisasi adalah untuk mendapatkan Sertifikat
ISO. Komunikasi dan Training ISO harus dilakukan secara teratur untuk
memastikan budaya kesadaran berkelanjutan dan keterlibatan dengan staf. Lebih
formal, Audit Internal juga harus dilakukan untuk memastikan
persyaratan Standar ISO telah terpenuhi. Sebuah tinjauan manajemen harus
digelar untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
9. Lakukan Audit Internal perusahaan
dan lakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Proses ini
dimulai dengan apa yang dikenal sebagai 'Tahap 1 Audit'. Ini
merupakan tahap dimana auditor memberikan laporan analisa kesenjangan yang akan
mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi
persyaratan Standar ISO yang dapat digunakan sebagai
bantuan perencanaan, jadi jangan khawatir jika organisasi belum siap karena
banyak organisasi sudah memiliki sejumlah proses yang diperlukan di tempat
hanya saja mereka hanya perlu dokumentasi dan proses yang lebih baik.
10. Setelah organisasi telah siap dan
telah menentukan masalah yang disorot dalam laporan Tahap 1, Undang Badan
Sertifikasi ISO untuk melakukan audit perusahaan dan selesaikan
semua NC (Non Confirmity) bila terdapat temuan dalam audit
BS. Pada Tahap ini Auditor akan mengungkapkan efektivitas
sistem manajemen dan apakah memenuhi semua persyaratan Standar ISO tertentu
yang ingin disertifikasi (misal ISO 9001 atau ISO 14001). Jika sudah sesuai,
organiasi akan disarankan untuk segera diberikan Sertifikat ISO.
Laporan Auditor kemudian akan diperiksa melalui proses
persetujuan dan jika tidak ada anomali diidentifikasi maka Sertifikat
ISO resmi diberikan kepada organisasi.
II.7 Pentingnya ISO dalam dunia bisnis
Mengapa Sertifikasi ISO Penting? Dilansir
dari OSS Certification, berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat
diperoleh sebuah perusahaan dengan adanya sertifikasi ISO sebagai standar
perusahaan tersebut.
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan Serta
Kepercayaan Pelanggan
Dengan menerapkan sistem
manajemen mutu, sebuah perusahaan akan dapat menjamin kredibilitas mereka. Yang
dimaksud kredibilitas di sini adalah kendali proses dan prosedur sebuah
perusahaan dimana memastikan apabila terdapat sesuatu yang tidak beres maka
antisipasi akan dilakukan dengan cepat. Pada akhirnya kredibilitas ini akan
menghasilkan nilai positif dalam kepuasan pelanggan.
2. Jaminan Atas Kualitas dengan Standar
Internasional
Untuk mendapatkan
Standardisasi ISO sebuah perusahaan harus melalui sebuah siklus pasti yang
dikenal dengan PDCA yakni identifikasi, analisa, dan eksekusi sebuah
penyelesaian masalah untuk menjamin mutu internasional. Siklus atau prinsip ini
adalah prinsip internasional yang juga diterapkan di segala jenis industri.
3. Menghemat Biaya
Standar ISO akan memungkinkan
suatu perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen khusus yang membantu mereka
untuk mengetahui kinerja perusahaan secara menyeluruh. Jika ada indikasi bahwa
produk akan gagal atau kinerja perusahaan menurun maka antisipasi akan segera
dilakukan. Hal itu juga secara tidak langsung berarti mencegah kemungkinan
pemborosan anggaran terkait produk atau kinerja yang buruk tersebut.
4. Mengoptimalkan Kinerja Karyawan
Kembali kepada prinsip
manajemen mutu, semua prinsip tersebut ditetapkan untuk dapat diikuti oleh
seluruh karyawan dari level staff hingga level eksekutif dalam sebuah
perusahaan. Hal ini akan memacu para karyawan untuk dapat menjaga kualitas,
efisiensi, serta produktivitas mereka dalam standar ISO yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Meningkatkan Image Perusahaan
Salah satu keuntungan
paling jelas dari perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO adalah
tentunya image atau brand perusahaan akan menjadi jauh lebih positif.
Itulah
semua keuntungan yang dapat didapatkan atas adanya sertifikasi ISO dan alasan
mengapa sertifikasi itu penting. Semua keuntungan ini pada akhirnya secara
lambat laun akan meningkatkan laba perusahaan.
BAB
III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Seiring
dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar
bagi suatu lembaga baik itu dari pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan
negeri dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan baik itu dari segi jasa
pelayanan maupun infrastruktur penunjangnya. Jika ingin bersaing maka masing –
masing lembaga diharapkan mampu dalam memberikan pelayanan yang prima. Suatu
lembaga baik pemerintahan maupun swasta perlu menyiapkan kerangka system mutu
lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang
ditetapkan oleh lembaga tersebut , dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran
mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang
diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Dalam menetapkan standar dari pada
pelayanan maka diperlukan suatu aturan pedoman dalam menetapkan standar
tersebut. ISO (International Organization for Standardization) merupakan suatu
organisasi pembuat standar dimana peran utamanya adalah untuk menetapkan
standar yang dapat dipergunakan oleh negara-negara anggota, menjadi standar
internasional.
Referensi
Demikianlah Artikel Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
Sekianlah artikel
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2017/12/organisas-internasional-untuk.html
0 Response to " Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) "
Posting Komentar