Welcome to MAGISTER AKUNTANSI - The Perfect Partner For Your Business
Contact : Phone 0821-2566-2195 Wa 0821-2566-2195 Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) | Magister Akuntansi

Labels

Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)

Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) - Hallo sahabat Magister Akuntansi , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ISO , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
link : Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)

Baca juga


Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar bagi suatu lembaga baik itu dari pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan negeri dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan baik itu dari segi jasa pelayanan maupun infrastruktur penunjangnya. Jika ingin bersaing maka masing – masing lembaga diharapkan mampu dalam memberikan pelayanan yang prima. Suatu lembaga baik pemerintahan maupun swasta perlu menyiapkan kerangka system mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut , dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Dalam menetapkan standar dari pada pelayanan maka diperlukan suatu aturan pedoman dalam menetapkan standar tersebut. ISO (International Organization for Standardization) merupakan suatu organisasi pembuat standar dimana  peran utamanya adalah untuk menetapkan standar yang dapat dipergunakan oleh negara-negara anggota, menjadi standar internasional.
ISO berdiri pada tanggal 23 Pebruari 1947 dan memiliki kantor pusat di Geneva, Swiss. ISO adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “sama”, seperti istilah Isoterm yang berarti “suhu yang sama”, Isometric yang berarti “dimensi yang sama”, dan Isobar yang berarti “tekanan yang sama”. Kata ini digunakan oleh International Organization for Standardization sebagai nama dari organisasinya dengan tujuan untuk mempermudah dalam penggunaan dan agar mudah diikuti. Konsep standar internasional yang disetujui oleh komisi teknik diedarkan ke badan anggota untuk pemungutan suara. Publikasi sebagai standar internasional memerlukan persetujuan oleh sekurang-kurangnya 75% dari badan anggota yang memberi suara. 
1.2 Tujuan Makalah
  • Agar Mahasiswa Mengetahui Definisi ISO
  • Agar Mahasiswa Mengetahui Jenis-jenis ISO
  • Agar Mahasiswa Mengerti Mengapa Perusahaan Perlu Sertifikasi ISO
  • Agar Mahasiswa Mengetahui Cara perusahaan memperoleh ISO
  • Agar Mahasiswa Mengetahui Pentingnya ISO dalam Dunia Bisnis
1.3  Rumusan Makalah
·         Apakah yang dimaksud dengan ISO ?
·         Apa manfaat dari adanya ISO ?
·         Jenis-jenis ISO ?
·         Mengapa Perusahaan Perlu sertifikasi ISO ?
·         Bagaimana cara perusahaan memperoleh ISO ?
·         Seberapa Pentingkah ISO dalam Dunia Bisnis ?






BAB II
PEMBAHASAN

Beberapa orang menganggap ISO adalah singkatan dari International Standard Organization atau Organisasi Standar Internasional, padahal bukan. Kepanjangan dari ISO sebenarnya yaitu International Organization for Standarzation. Nah, karena kepanjangan itu mempunyai akronim berbeda di beberapa bahasa (dalam bahasa Inggris disingkat IOS, dalam bahasa Perancis disingkat OIN dari Organisation internatiole de normalization). Para pendiri memutuskan untuk menyatukannya ke dalam ISO. ISO berasal dari bahasa isos Yunani, artinya sama. Apa pun negara, apa pun bahasanya, kita selalu ISO.
Apa itu ISO?
Sudah dijelaskan tentang istilah ISO dan kepanjangan ISO. Berikutnya bukan lagi menyoal apa itu ISO, sejarah ISO juga penting untuk kita ketahui.
Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara berkumpul di London. Mereka membahas masa depan standardisasi, dan saat itulah sejarah ISO dimulai. Setahun kemudian, ISO secara resmi menjalankan tugas sebagai organisasi standardisasi internasional. Tepatnya yaitu pada 23 Februari 1947. Setelah Perang Dunia II, para pendiri melihat ISO adalah kunci untuk merekonstruksi dunia.
Tujuan ISO yaitu memfasilitasi koordinasi dan penyatuan standar yang dikembangkan oleh badan anggotanya. Semua anggota ISO mempunyai entitas standardisasi nasional di negara masing-masing. Sejak resmi bertugas, para pendiri memutuskan bahwa ISO akan terbuka kepada setiap negara yang ingin berkolaborasi dengan ISO. Jelas, ISO ingin kolaborasi tersebut dengan hak yang sama dan kewajiban yang sama.
Sampai saat ini, prinsip-prinsip para pendiri ISO masih berlaku. Anggota ISO kini telah berkembang, memasukkan 163 anggota dari hampir setiap negara di dunia. Standardisasi suda berlangsung lama, dan Standar Internasional ISO yang kini mencakup hampir semua aspek pada bisnis dan teknologi akan terus memastikan perubahan positif dalam perkembangan di dunia.
Dengan standar ISO produk dan layanan dijaga kualitas dan keamanannya. ISO mempunyai beberapa manfaat, seperti mengurangi biaya dengan meminimalkan limbah dan kesalahan serta meningkatkan produktivitas. ISO membantu perusahaan mengakses pasar baru, terutama untuk negara-negara berkembang. Yang utama yaitu secara tidak langsung ISO memfasilitasi perdagangan global yang bebas dan adil.
II.3 Jenis-jenis ISO
Dalam era globalisasi segala bentuk hambatan dan persyaratan dihapuskan akan mengakibatkan peningkatan mobilitas manusia, barang, dan jasa dari satu negara ke negara lain. Kondisi ini juga akan mempengaruhi perusahaan dimana harus menghadapi persaingan yang ketat. Terlebih dengan adanya penetrasi dari perusahaan asing, maka perusahaan lokal dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya.
Untuk dapat menghadapi era globalisasi dengan persaingan yang sengit, maka dibutuhkan strategi bisnis yang tepat, terlebih terkait dengan meningkatkan daya saing produk . Strategi bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan dapat bersifat eksternal atau internal. Salah satu langkah peningkatan kinerja internal adalah dengan meningkatkan sistem manajemen perusahaannya agar menjadi lebih baik dengan penerapan ISO.
ISO adalah singkatan dari The International Organization for Standardization, merupakan  badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional terkait dengan adanya perubahan barang dan jasa. Badan yang berpusat di Swiss ini telah banyak menerbitkan berbagai standar ISO. Selain ISO 9001 ada beberapa jenis standar ISO lain yang diterbitkan oleh lembaga ini yang banyak diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia, seperti:
1.      ISO 9001 adalah sistem manajemen mutu yang paling populer dimana revisi terbaru adalah ISO 9001:2008. Ciri dari ISO 9001 ini adalah melakukan pendekatan proses yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen mutu. Pendekatan yang dilakukan mensyaratkan untuk dilakukannya identifikasi, penerapan, pengelolaan dan peningkatan berkesinambungan. ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. 

Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 
Jaminan Kualitas Produk dan Proses 
Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain
Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan 
Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan 
Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok 
Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk 
Meningkatkan komunikasi internal
Meningkatkan image positif perusahaan 
Sistem terdokumentasi 
Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
2.      ISO 14001: standar ini terkait dengan sistem manajemen lingkungan. Organisasi yang menerapkan sistem ini harus dapat mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari operasional usahanya. Aspek-aspek yang harus dipenuhi organisasi yang menerapkan standar ini adalah pengelolaan limbah, upaya untuk penghematan energi, air, serta bahan bakar. Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Pada prinsipnya dampak yang timbul dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-kimia misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau pengurangan cadangan air tanah. Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban dalam bentuk tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari pemerintah, masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ketika perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya. Namun, satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.
Adakalanya, perbaikan kinerja lingkungan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat karena keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya menimbulkan limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO 14001 di perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan finansial membuat perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan analisis finansial, ternyata perusahaan tersebut baru akan mampu membangun sistem pengolahan limbah yang memadai kira-kira beberapa tahun ke depan. Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan pernah memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan tersbut bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang kinerja lingkungannya telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi persyaratan tidak akan memperoleh sertifikat ISO 14001.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS terdapat persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara menerus inilah kinerja lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan kata lain ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance (kinerja)
ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
§  menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya
§  membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
§  memperoleh sertifikat

Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:
§  menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
§  meningkatkan kinerja lingkungan
§  memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
§  menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
§  sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
Selain manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
§  waktu staf atau karyawan
§  penggunaan konsultan
§  pelatihan
Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997.
ISO 14001 adalah Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan dan panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem manajemen lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem dan teknik-teknik pendukung.
Elemen ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
§  Kebijakan (dan komitmen) lingkungan
§  Perencanaan
§  Penerapan dan Operasi
§  Pemeriksaan dan tindakan koreksi
§  Tinjauan manajemen
§  Penyempurnaan menerus
1.      Kebijakan Lingkungan,
Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
2.      Perencanaan
Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu)
3.      Implementasi dan Operasi
Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi
4.      Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan
5.      Tinjauan Ulang Manajemen
Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang terjadi.
Pada prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:
§  Environmental policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
§  Environmental aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk, kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak penting yang timbul terhadap lingkungan.
§  Legal and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain): Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
§  Objectives and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor lainnya.
§  Environmental management program (program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
§  Structure and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
§  Training awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
§  Communication (komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan dengan isu lingkungan
§  EMS Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem dokumentasi lain
§  Document Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan dokumen lain.
§  Operational Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan saasaran.
§  Emergency Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
§  Monitoring and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan melacak kinerjanya
§  Nonconformance and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
§  Records (rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
§  EMS audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan baik.
§  Management Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.

3.      ISO 22000:

Apa itu ISO 22000?

ISO 22000 merupakan standar sistem manajemen keamanan pangan global untuk seluruh rantai pasokan makanan, dari mulai petani dan produsen ke pengolah dan pengepak, hingga transportasi dan penjualan. Hal ini meluas ke pemasok produk-produk dan jasa-jasa non-makanan seperti pabrikan pembersihan dan peralatan, dan bisa juga diterapkan oleh organisasi dalam berbagai besaran (ukuran). ISO 22000 menggarisbawahi persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan termasuk komunikasi interaktif, manajemen sistem, dan program-program pra-syarat. Standar ini berfokus pada pemastian rantai pasok, apakah prinsip-prinsip sistem manajemen telah diterapkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip HACCP dari Codex Alimentarius.

Siapa Saja Pengguna ISO 22000?

ISO 22000 telah dirancang untuk penerapannya di berbagai organisasi tanpa memandang besaran, sektor, dan lokasi geografis.

Mengapa ISO 22000 Penting Bagi Perusahaan Anda?

ISO 22000 dikenal di seluruh rantai pasokan makanan dan sertifikasi menjadi salah satu cara untuk menjadikan diri kita pilihan pemasok. Sertifikasi ISO 22000 secara umum menunjukkan komitmen Anda terhadap keamanan pangan. Hal ini berdasarkan pada praktek terbaik nan canggih dan dirancang untuk:
·         membangun kepercayaan para pemangku kepentingan
·         mengindentifikasi, mengatur, dan mengatasi risiko keamanan pangan
·         menghilangkan dan mengurangi terjadinya penarikan produk dan proses hukum (pengadilan)
·         melindungi brand Anda
ISO 22000 sejajar dengan standar sistem manajemen ISO lainnya, membuatnya mudah untuk digabungkan dengan manajemen mutu, lingkungan, dan kesehatan dan keselamatan. Sebagai tambahan, ketika digabungkan dengan spesifikasi teknis untuk program persyaratan sektor khusus seperti PAS 220/ISO 22002-1 dan PAS 223, ISO 22000 ini menyediakan kerangka dasar FSSC 22000.
Manfaat ISO 22000 Dengan LRQA Business Assurance
LRQA membantu mengembangkan ISO 22000 dan pemahaman kami mengenai standar ini memungkinkan kami untuk menyampaikan manfaat nyata kepada Anda lewat pendekatan Business Assurance kami yang unik. Hal ini memastikan asesmen kami berfokus pada area dan isu yang penting untuk bisnis Anda. Asesor kami merupakan para ahli di sektor keamanan pangan yang cocok dengan bisnis Anda, memungkinkan terjadinya asesmen yang kuat dan efektif terhadap sistem Anda.
·         Perbaikan terus-menerus  – memperbaiki proses dan komunikasi keamanan pangan Anda di seluruh rantai pasokan.
·         Meningkatkan rasa percaya para pemangku kepentingan – menunjukkan komitmen Anda dalam mengatur bahaya dan risiko keamanan pangan Anda.
·         Peningkatan transparans – di seluruh rantai pasokan pangan yang rumit.
·         Efisiensi waktu dan biaya – menyingkirkan kebutuhan akan standar keamanan pangan ganda.
·         Kesempatan untuk bisnis baru – meningkatkan kemampuan Anda untuk bekerjasama dengan organisasi yang menerapkan ISO 22000 sebagai suatu keharusan dalam ketentuan kontrak.
4.      ISP/IEC 27001:
Merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi yang juga dikenal sebagai Informasi Security Managemen System (ISMS). Standar ini banyak diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi IT dan sejenisnya.

      ISO 27001 atau ISMS (Information Security Management System) adalah sebuah standar khusus yang terstruktur tentang pengamanan informasi yang diakui secara international dan sekarang sudah muncul versi baru yaitu ISO/IEC 27001:2013.
      Pengamanan informasi adalah suatu proses perlindungan terhadap informasi untuk memastikan beberapa hal berikut ini:
Kerahasiaan (confidentiality): memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
Integritas ( integrity): memastikan bahwa informasi tetap akurat dan lengkap. serta informasi tersebut tidak dimodifikasi tanpa otorisasi yang jelas.
Ketersediaan (Availability): memastikan bahwa informasi dapat diakses oleh pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
      Pengamanan informasi dapat dicapai dengan melakukan suatu kontrol yang terdiri    dari kebijakan, proses, prosedur, struktur organisasi, serta fungsi-fungsi infrastruktur TI. Dengan kata lain ISO/IEC 27001 adalah suatu cara untuk melindungi dan mengelola informasi berdasarkan pendekatan yang sistematis terhadap risiko bisnis. untuk mempersiapkan, mengimplementasikan, mengoperasikan, mengawasi, meninjau kembali, memlihara, serta meningkatkan pengamanan informasi.
Manfaat
Dengan melakukan konsultasi dan menerapkan ISO/IEC 27001:2013. maka anda dapat merasakan manfaatnya, yaitu:
·         Semua kegiatan harus sesuai dengan tujuan dan proses pengamanan informasi yang didefinisikan dengan jelas dan didokumentasikan dalam suatu kebijakan dan prosedur.
·         Standar ini memberikan kontrol pengamanan yang dapat digunakan oleh organisasi unutk diimplementasikan berdasarkan kebutuhan spesifik bisnis organisasi.
·         Semua pengukuran pengamanan yng digunakan dalam ISMS harus diimplementasikan sebagai hasil dari analisis resiko untuk mengeliminasi atau untuk mengurangi level risiko hingga level yang dapat diterima.
·         Semua proses harus dapat memastikan adanyaverifikasi secara berkelanjutan terhadap semua elemen sistem pengamanan melalui audit dan review
·         Suatu proses harus dapat memastikan continous improvement dari semua elemen informasi dan sistem manajemen pengamanan dengan mengadopsis model PDCA (Plan-Do-Check-Act
5.      ISO TS 16949:
adalah Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO untuk sistem manajemen mutu dibidang industri otomotif. Standar ini memiliki konsep perbaikan berkelanjutan, pengendalian rantai pemasok, serta tindakan perbaikan dan pencegahan.
ISO/TS 16949 adalah standar sistem manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri terkait. Para pengguna standar tersebut diantaranya BMW, Chrysler, Daimler, Fiat, Ford, GM, PSA, Renault dan VW.
Sejak diperkenalkan, ISO/TS 16949 menghasilkan peningkatan secara kuat pada seluruh aspek-aspek mutu, pengiriman dan efisiensi secara keseluruhan pada rantai suplai. Hal tersebut juga mengurangi persyaratan untuk beragam jenis audit dari masing-masing pabrikan.
The International Automotive Task Force (IATF) yang mewakili para OEM utama berkomitmen untuk memberikan kepastian bahwa ISO/TS 16949 adalah suatu standar sistem manajemen mutu otomotif di masa depan.
Standar tersebut dapat digunakan pada setiap organisasi, yaitu pabrikan komponen, perakitan, dan penyedia suku cadang sebagai pemasok keperluan industri otomotif. Revisi terakhir ISO/TS 16949 dirilis pada tahun 2009.
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari penerapan & sertifikasi ISO/TS 16949:
·         Pengakuan secara internasional sebagai rekanan (supplier) yang dapat dipercaya karena sertifikasi ini diakui dan diterima oleh seluruh rantai suplai otomotif sebagai tolak ukur industri.
·         Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan.
·         Mengurangi biaya-biaya untuk memenuhi persyaratan standar teknis dari pelanggan melalui penerapan sistem manajemen tunggal dan mengurangi permintaan audit yang tidak berkaitan.
·         Mengurangi biaya operasional melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional.
·         Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan (supplier).
·         Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
·         Peningkatan terhadap pengendalian manajemen risiko dengan konsistensi secara sungguh-sungguh dan kemampu-telusuran produk dan jasa pelayanan.
·         Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
·         Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.
6.      ISO/IEC 17025:
standar yang terkait dengan persyaratan untuk lembaga pengujian atau laboratorium. Adapun yang menjadi fokus pada standar ini adalah kompentensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini penting untuk memastikan keakuratan hasil pengujian terkait dengan bidang kesehatan, perdagangan, produksi, hingga perlindungan pelanggan. ISO/IEC 17025 adalah standar persyaratan kompetensi untuk laboratorium. Persyaratan-persyaratan yang diminta bersifat umum untuk berbagai jenis dan ukuran organisasi yang melakukan pengujian dan/ atau kalibrasi. Ruang lingkup standar ini mencakup pengujian dan kalibrasi dengan metode baku, metode baku, dan metode yang dikembangkan oleh laboratorium sendiri. Judul lengkap standar ini adalah ISO/IEC 17025 General requirements for the competence of testing and calibration laboratories. Komite Akreditasi Nasional menterjemahkan dengan judul ISO/IEC 17025 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.
ü  MENGEMBANGKANMUTULABORATORIUM
Edisi pertama standar ini terbit pada tahun 1999, untuk selanjutnya direvisi dengan edisi kedua tahun 2005 yang menyelaraskan pada ISO 9001:2000. Standar ini didesain untuk sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 9001. Beberapa persyaratan ISO 9001 juga dapat ditemukan dalam standar internasional ini. Meski demikian, kesesuaian ISO/IEC 17025 yang diterapkan oleh laboratorium tidak secara otomatis telah memenuhi seluruh persyaratan ISO 9001. Penerapan sistem manajemen sesuai standar internasional ini juga bukan menjamin dengan sendirinya keabsahan secara teknis atas setiap data dan laporan yang dihasilkan. Standar Internasional ini ditujukan untuk membantu laboratorium dalam mengembangkan sistem manajemen mutu, baik secara administratif maupun kegiatan teknis. Penerapan yang baik terhadap standar internasional ini dapat memberikan konfirmasi terhadap kompetensi laboratorium di mata pelanggan, regulator, dan publik pada umumnya. Laboratorium dapat melakukan akreditasi –sebagai bentuk pengakuan formal—atas kemampuannya memperagakan kompetensinya berdasarkan ISO/IEC 17025. Penggunaan standar internasional ini diharapkan memfasilitasi kerjasama antar laboratorium serta harmonisasi standar dan prosedur. Dengan acuan standar ini, negara-negara yang tergabung dalam ILAC MRA atau APLAC MRA juga terfasilitasi untuk saling menerima hasil uji laboratorium yang telah terakreditasi penandatanganan ILAC MRA atau APLAC-MRA.

KLAUSUL-KLAUSULISO/IEC17025

Secara garis besar standar sistem manajemen ini terdiri dari lima klausul, yaitu Ruang Lingkup, Acuan Normatif, Istilah dan Definisi, Persyaratan Manajemen, dan Persyaratan Teknis. Singkat kata, inti persyaratan-persyaratan standar ini ada dalam dua klausul terakhir.
Persyaratan manajemen meliputi persyaratan-persyaratan sistem manajemen sebagaimana yang banyak kita temukan dalam SMM ISO 9001, seperti pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, penanganan pelanggan dan kontrak, tindakan perbaikan, audit, dan lain-lain.
Sedangkan persyaratan teknis meliputi, di antaranya, persyaratan-persyaratan personil, akomodasi dan kondisi lingkungan, pemilihan metode, peralatan, pengambilan sampel, dan penerbitan laporan hasil uji dan inspeksi laboratorium.
7.      ISO 28000:
persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki ancaman resiko yang tinggi seperti bank, fasilitas umum, hotel, atau pertambangan. ISO 28000: 2007 adalah sebuah standard sistem manajemen yang telah dikembangkan secara khusus untuk perusahaan logistik dan organisasi yang mengelola operasi rantai pasokan. Diterbitkan sebagai spesifikasi umum oleh Organisasi Standard Internasional pada tahun 2005, lalu digantikan pada tahun 2007, yaitu dengan standard ISO 28000: 2007.
ISO 28000: 2007 adalah spesifikasi sistem manajemen untuk perlindungan orang, properti, informasi dan infrastruktur; di perusahaan dan organisasi yang berpartisipasi dalam operasi rantai pasokan lokal, nasional dan internasional.
ISO 28000: 2007 cocok untuk semua ukuran dan jenis organisasi yang terlibat dalam produksi barang, manufaktur , jasa, penyimpanan atau transportasi pada setiap tahap pengembangan produk atau pergerakan dalam rantai pasokan.
Keamanan rantai pasokan merupakan persyaratan penting bagi perusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan internasional, terutama perusahaan yang harus memenuhi tuntutan keamanan yang lebih kuat dari bea cukai atau mitra bisnis mereka.
Untuk organisasi yang bekerja di dalam, atau mengandalkan industri logistik, sertifikasi untuk standar sistem manajemen rantai pasokan ISO 28000: 2007 menyediakan kerangka kerja yang berharga. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko insiden keamanan dan membantu menyediakan bebas masalah ‘hanya dalam satu waktu’ untuk pengiriman barang dan persediaan.
Manfaat ISO 28000: 2007
Mengadopsi ISO 28000 yang memiliki manfaat strategis yang luas, baik pada organisasi maupun operasional, diwujudkan di seluruh rantai pasokan dan praktek bisnis.
Manfaat meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
ü  Ketahanan perusahaan yang terintegrasi
ü  Praktek manajemen yang sistematis
ü  Meningkatkan kredibilitas dan pengakuan/pengenalan merek
ü  Menyelaraskan terminologi dan penggunaan secara konseptual
ü  Peningkatan kinerja rantai pasokan
ü  Pembandingan terhadap kriteria dikenali secara internasional
ü  Proses pemenuhan yang lebih besar
Apa persyaratan standard ISO 28000?
ISO 28000: 2007 adalah standard berbasis risiko, mirip dengan ISO 14001, mengintegrasikan pendekatan berbasis sistem manajemen proses Plan-Do-Check-Act (PDCA) dan persyaratan untuk perbaikan berkesinambungan.
Persyaratan umum ISO 2800: 2007 menyebutkan tentang pembentukan struktur dan perbaikan secara terus-menerus. Lalu klausul berikutnya tentang kebijakan manajemen keamanan yang diakui oleh manajemen puncak, dan klausul-klausul lain sebagai persyaratan standard ISO 28000.
Mengintegrasikan ISO 28000 dengan standar sistem manajemen lainnya
ISO 28000 dirancang agar kompatibel dengan standard dan spesifikasi sistem manajemen lainnya, seperti ISO 9001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 17025, ISO 27001, ISO 14001 dan standard ISO lainnya. Semua sistem tersebut dapat diintegrasikan melalui pendekatan sistem Manajemen Terpadu. Semua sistem tadi memiliki banyak prinsip, sehingga memilih sebuah sistem manajemen yang terintegrasi dapat menawarkan nilai yang sangat baik untuk pendekatan yang lebih mudah, untuk melaksanakan, mengelola dan meningkatkan beberapa standard secara bersamaan.

8.      ISO 50001: standar yang diterapkan untuk sistem manajemen energi yang bertujuan untuk membantu organisasi membangun sistem dan proses dalam meningkatkan kinerja, efisiensi, serta konsumsi energi. Standar ini juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar manajemen lainnya. ISO 50001 adalah | ISO 50001 Energy Management. Standar ini adalah standar yang digunakan untuk mengelola kinerja energi termasuk efisiensi dan konsumsi energi, menggunakan model Sistem Manajemen dengan pendekatan siklus Plan, do, check, action untuk perbaikan berkelanjutan.
Standar ini bertujuan membantu organisasi untuk mengurangi penggunaan energi, sehingga dapat mengurangi biaya dan emisi gas rumah kaca.
ISO 50001 adalah | ISO 50001 dirancang untuk membantu perusahaan agar lebih baik dalam menggunakan aset energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi pada seluruh rantai suplai.
Keberhasilan implementasi ISO 50001 tergantung pada komitmen dari semua tingkatan dan fungsi organisasi, terutama manajemen puncak. Manajemen puncak harus menunjuk wakil manajemen (management representative), yang akan memastikan sistem manajemen telah mematuhi persyaratan ISO 50001, menentukan metode untuk memastikan operasi dan pengendalian sistem dapat berjalan efektif, serta melaporkan kepada manajemen puncak mengenai kinerja dan efektivitas dari sistem manajemen energi.
Manfaat dari ISO 50001 meliputi:
1.      Peningkatan secara signifikan dari tingkat energy performance
2.      Pendekatan sistematis (plan-do-check and action) yang mengarah ke peningkatan efisiensi energi yang terus menerus. ISO 50001 memungkinkan organisasi untuk:
·         Mengembangkan kebijakan untuk penggunaan energi yang lebih efisien
·         Menetapkan target dari efisiensi energy dan tujuan untuk memenuhi kebijakan
·         Menggunakan data untuk lebih memahami dan membuat keputusan tentang konsumsi energy
·         Mengukur hasil perbaikan dari efisiensi energy
·         Tinjau efektivitas kebijakan energy
·         Terus meningkatkan manajemen energy
·         ISO 50001 mendukung pengembangan kebijakan dan kontribusi energi untuk struktur rencana energi dalam mencapai target.
·         ISO 50001 memfasilitasi keterlibatan (komitmen dan kesepakatan) dari manajemen dan memiliki kontribusi positif terhadap target energi.
·         EMS berbasis ISO 50001 menciptakan kesadaran dan komitmen tentang energi (konsumsi, penggunaan, efisiensi, sumber terbarukan) dalam organisasi.
·         ISO 50001 meningkatkan kemampuan organisasi untuk mengelola risiko energi mengenai dampak yang mungkin terjadi dengan seefisien dan seefektif mungkin.
·         ISO 50001 memperkuat daya saing organisasi dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga energi dan ketersediaan energi.
·         ISO 50001 memungkinkan pembentukan proses benchmarking.
·         EMS yang berbasis ISO 50001 memungkinkan organisasi untuk memperoleh visibilitas eksternal yang kredibel dari tindakan penghematan energi.\
·         EMS yang berbasis ISO 50001 memberikan pemahaman yang lebih baik antara prediksi permintaan energi dan pasokan.
·         EMS yang berbasis ISO 50001 mengurangi biaya energi dan meningkatkan profitabilitas.
ISO 50001 adalah | Selain itu, menerapkan ISO 50001 menghasilkan manfaat yang signifikan di luar penghematan biaya energi. Ada banyak kasus penghematan energi secara signifikan yang dicapai dengan modal minimum atau bahkan dengant tanpa modal. Hal ini dikarenakan  ISO 50001 menumbuhkan perubahan budaya dengan melibatkan dan memberdayakan karyawan untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi. Kemudian, dengan terus memantau dan meningkatkan efisiensi energi, perusahaan mencapai tujuannya yaitu dapat menghemat energi.
Namun, ada tambahan dari nilai pasar sesuai dengan standar yang diakui secara internasional seperti ISO 50001. Dengan sertifikasi ISO 50001, perusahaan dan organisasi dapat menunjukkan komitmen mereka untuk meneruskan hubungan keberlanjutan kepada pelanggan mereka, karyawan, investor dan regulator. Dengan demikian, perusahaan dan organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif di pasaran dengan membuktikan diri mereka sebagai good corporate citizens. Hal ini dapat membantu meningkatkan brand mereka yang secara langsung mendukung strategi pemasaran mereka.

Selain itu, mengadopsi ISO 50001 meningkatkan kredibilitas dan struktur perusahaan baru atau yang sudah ada sebelumnya dalam sebuah organisasi. Ini memfasilitasi kemajuan menuju tujuan lingkungan keberlanjutan dan dapat membantu perusahaan untuk mendorong efisiensi energi dalam rantai pasokan mereka. Standar ini juga dapat membantu organisasi menjadi lebih siap untuk program efisiensi dari pemerintah seperti pajak karbon atau energi, dan perjanjian iklim internasional. Bagi perusahaan multinasional ini dapat sangat menyederhanakan sesuai dengan peraturan lingkungan lintas batas nasional sejak ISO 50001 yang diakui secara internasional.


II.4 Perubahan Standar ISO
1.      Perubahan ISO 9001:2008 Menjadi ISO 9001:2015
Untuk keempat kalinya (sejak versi 1987), standar sistem manajemen mutu (SMM) ISO-9001 mengalami perubahan. Saat ini, telah dipublikasikan ISO/DIS-9001:2014 yang merupakan tahap ketiga (setelah Working Draft dan Comitte Draft) dari siklus terbitnya sebuah standar oleh badan IOS (International Organization of Standardization). Direncanakan pada bulan Juli 2015 DIS ini akan berubah menjadi FDIS (Final Draft International Standard) yang pada akhirnya disahkan menjadi IS (International Standard) di bulan September 2015. IS inilah yang akan menjadi rujukan resmi bagi semua industri, konsultan, dan badan sertifikasi untuk penerapan sistem manajemen mutu (SMM).
Secara alamiah, ketika manusia dihadapkan sebuah perubahan, tentunya ia akan merespon perubahan tersebut. Demikian pula yang terdapat dalam standar SMM ini. Berbagai pendapat mungkin timbul sehubungan dengan telah terbitnya draft tersebut. Bagi yang proaktif, tentu melihat perubahan tersebut sebagai sesuatu yang baik dengan pertimbangan bahwa inti revisi sebuah standar adalah untuk perbaikan. Sebaliknya, bagi yang reaktif, mereka bisa saja melihatnya sebagai beban tambahan yang terkadang merepotkan.
Ketika melihat isi ISO/DIS 9001:2014, Anda akan melihat bahwa sebenarnya standar ini dirancang untuk perbaikan; dan perbaikan ini tentunya akan dirasakan oleh seluruh pengguna standar (misal: organisasi yang telah disertifikasi)
1) Standard ISO 9001:2015 berisi istilah-istilah yang lebih umum.
Dibandingkan versi lama ISO 9001:2008, standar versi terbaru ISO9001:2015 menggunakan istilah-istilah yang lebih umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman. Dalam standar terbaru tidak ada lagi istilah "produk". Istilah ini telah diganti dengan istilah "Barang dan Jasa" Kebanyakan pengguna standar mengartikan "produk" sebagai "hardware" produk, padahal produk juga termasuk jasa.
2) Konteks Organisasi
Standar terbaru ISO 9001 versi 2015 memperkenalkan persyaratan yang berkaitan dengan konteks organisasi yakni:
- 4.1 Understanding the organization and its context
- 4.2 Understanding the needs and expectation of interested parties
Kedua persyaratan dengan judul yang baru itu juga ada dalam standar ISO 9001:2008.Penambahan persyaratan baru, misalnya konteks organisasi (eksternal dan internal) yang secara good practice telah banyak dilakukan oleh organisasi besar dan terkenal. Meskipun beberapa organisasi sudah melakukannya, namun dalam proses sertifikasi ISO 9001:2015 hal ini nantinya akan menjadi objek audit.
3) Process approach
Standar baru ISO 9001:2015 mempertegas model process approach (pendekatan proses) sebagai model yang harus diterapkan perusahaan. Pada ISO 9001:2015 klausul 4.4.2 Process Approach memuat ketentuan penerapan model process approach.
4) Risk and Preventive Action
Aspek risiko menjadi bagian standar ISO 9001:2015. Setiap perusahaan yang menerapkan standar ini diwajibkan mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan mutu. Hasil identifikasi risiko nantinya berujung pada proses "preventive action". Dalam standar baru, preventive action tidak lagi berdiri sendiri atau disandingkan dengan corrective action.
5) Documented information
Istilah "Document" dan "record" tidak lagi digunakan dalam standar ISO9001:2015. Istilah yang dipakai yakni "Documented information". Standard ini lebih menekankan kepada informasi yang terdokumentasi (baik berupa video, foto, catatan, dsb).
6) Control of external provision of goods and services
Persyaratan berkaitan dengan pengadaan barang atau proses outsourcing lebih diperjelas dalam ISO 9001:2015. Proses ini harus diterapkan berdasar pada risk based approach.
Perubahan di dalam aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi organisasi secara positif maupun negatif. Dalam teori organisasi sebagai organisme, maka organisasi diibaratkan sebagai sebuah organisme yang harus selalu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Tujuannya adalah untuk bertahan hidup (survival). Demikian pula halnya dengan organisasi yang telah disertifikasi ISO 9001:2008 dan akan di-resertifikasi kepada ISO-9001:2015 nantinya. Isu survival tentunya sangat relevan di masa mendatang ketika berbagai dinamika perubahan di luar organisasi semakin cepat. Bagi yang dapat menyesuaikan dengan perubahan, tentunya keberlangsungan (sustainability) organisasi semakin baik.
Dampak dari revisi ini sangat mirip dengan edisi 2000 dimana perubahan tersebut berdampak bagi sistem yang ada di perusahaan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem manajemen yang ada dengan struktur yang telah direvisi. Misalnya:
-Perlu adanya perubahan Manual Mutu Perusahaan dikarenakan adanya penambahan persyaratan terbaru, misalnya: mengenai Pendekatan Proses/ Process Approach (jika sebelumnya tidak mempergunakan pendekatan proses pada saat proses development sistemnya).
-Penerapan pengendalian resiko pada perusahaan sebagai sistem prevention sehingga produk/jasa yang dihasilkan memiliki output yang baik.
-Perlunya memberikan penjelasan mengenai standard terbaru ISO 9001:2015 kepada auditor internal sehingga pelatihan perlu diberikan.
Ini hanya beberapa kemungkinan efek yang timbul pada perusahaan jika memang isi final standard sesuai dengan draft yang ada. Dari hasil pembahasan ini diharapkan perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk meng?upgrade sistem yang ada untuk memenuhi persyaratan revisi terbaru ISO 9001 versi 2015.
2.      Perubahan ISO 14001:2004 menjadi 14001:2015
Perubahan tersebut diantaranya adalah :
1)       ISO 14001:2015
Mengadopsi struktur tingkat tinggi (HLS), Pedoman yang digunakan untuk pengembangan semua standar ISO baru
2)       ISO 14001:2015
Memperkenalkan dua klausa baru yang berkaitan dengan konteks organisasi, yang mengharuskan organisasi untuk menentukan isu-isu dan persyaratan yang dapat berdampak pada perencanaan kualitas sistem manajemen dan dapat digunakan sebagai masukan ke dalam pengembangan sistem manajemen Lingkungan. Klausul ini dapat ditemukan di bagian 4.1 dan 4.2.
3)       Kepemimpinan 
Untuk memastikan keberhasilan sistem, klausul baru telah ditambahkan bahwa memberikan tanggung jawab khusus bagi mereka dalam peran kepemimpinan untuk mempromosikan sisitem manajemen lingkungan dalam organisasi.
4)       Melindungi lingkungan 
 Ekspektasi organisasi telah diperluas untuk berkomitmen untuk inisiatif proaktif untuk melindungi lingkungan dari bahaya dan degradasi, konsisten dengan konteks organisasi. Teks revisi tidak mendefinisikan ‘melindungi lingkungan ‘tapi mencatat bahwa itu dapat mencakup pencegahan polusi, berkelanjutan penggunaan sumber daya, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem, dll
5)       Kinerja lingkungan 
Ada pergeseran penekanan terkait dengan perbaikan terus-menerus untuk meningkatkan kinerja lingkungan yang Konsisten dengan komitmen kebijakan organisasi organisasi Dalam mengurangi emisi, limbah dan limbah ke tingkat yang ditetapkan oleh organisasi.
6)       Pemikiran lifecycle
Selain kebutuhan saat ini untuk mengelola aspek lingkunganbyang terkait dengan barang/ jasa yang dibeli, organisasi akan perlu untuk melakukan kontrol mereka terhadap dampak lingkungan yang terkait dengan penggunaan produk dan pemakaian akhir / pembuangan produk yang digunakan . ini bukan berarti dipersyaratakan untuk melakukan assesmen lifecycle.
7)       Komunikasi 
Pengembangan strategi komunikasi dengan penekanan yang sama komunikasi eksternal dan internal . Ini termasuk persyaratan pada mengkomunikasikan informasi yang konsisten dan dapat diandalkan, dan membangun mekanisme untuk orang yang bekerja di bawah kontrol organisasi untuk membuat saran pada peningkatan sistem manajemen lingkungan. Keputusan untuk berkomunikasi secara eksternal dipertahankan oleh organisasi
8)       Dokumentasi 
revisi menggabungkan istilah ‘informasi terdokumentasi’, bukan’ dokumen ‘dan’ catatan ‘. Untuk menyelaraskan dengan ISO 9001, dan organisasi akan mempertahankan fleksibilitas untuk menentukan apa saja ‘prosedur’ yang diperlukan untuk memastikan proses kontrol yang efektif
3.      Perubahan ISO 22000
SERTIFIKAT ISO MURAH – Revisi ISO 22000, sistem manajemen keamanan pangan, masih berlangsung. Dan revisi ISO 22000 belum lama mencapai tahap Draft International Standard (DIS). Standar yang direvisi akan menggabungkan struktur inti baru, serta elemen kunci yang diakui untuk memastikan keamanan pangan di setiap langkah rantai makanan.
Revisi ISO 22000 bertujuan untuk mengonsolidasikan isu terbaru seputar keamanan pangan agar sesuai dengan situasi sektor pangan saat ini. Ini adalah proses yang sangat komprehensif dan kelompok kerja yang merevisi standar telah mencakup beberapa konsep ekstensif. Para ahli bertemu tiga kali pada tahun 2016 dan memproses 1.800 komentar dari berbagai stakeholder di dunia yang juga mewakili berbagai posisi. Sekarang, tugas utama mereka adalah menerjemahkan konsep revisi yang dimasukkan ke dalam standar dan mengomunikasikannya kepada pengguna secara jelas dan ringkas. ISO 22000 menjadi lebih mudah dipahami dan diterapkan untuk semua organisasi dalam setiap aspek rantai makanan.
ISO 22000 versi baru akan berisi sejumlah perubahan kecil yang telah diperkenalkan untuk meningkatkan minat, perhatian, dan kejelasan terhadap standar, serta beberapa perubahan substansial yang lebih bersifat struktural. Sorotan utama revisi ISO 22000 adalah sebagai berikut:
Ø  ISO 22000 versi baru akan mengadopsi ISO High-Level Structure (HLS) baru, yang merupakan kerangka kerja umum untuk semua standar sistem manajemen. Struktur umum ini memudahkan setiap perusahaan mengintegrasikan bisnis mereka, lebih dari satu sistem manajemen ke dalam prosesnya pada waktu tertentu.
Ø  Revisi ISO 22000 akan memberikan pemahaman baru tentang gagasan “risiko”. Risiko adalah konsep penting untuk bisnis pangan dan standarnya akan membedakan antara risiko di tingkat operasional (melalui pendekatan Hazard Analysis Critical Control Point, atau HACCP) dan berisiko pada tingkat strategis sistem manajemen (risiko bisnis), mencakup peluang-peluang untuk mencapai tujuan spesifik.
Ø  Standar tersebut akan memperjelas perbedaan antara dua siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA). Yang pertama berlaku untuk sistem manajemen secara keseluruhan sementara yang kedua, tertanam di dalamnya, membahas operasi yang dijelaskan dalam Klausul 8, yang secara simultan mencakup prinsip-prinsip HACCP yang didefinisikan oleh Codex Alimentarius.
Versi baru dari revisi ISO 22000 akan dipublikasikan pada bulan Juni 2018. Masih ada waktu setahun untuk memperbaiki sistem manajemen mutu dan sistem manajemen keamanan pangan yang diterapkan saat ini.

4.                          Perubahan ISO ISP/IEC 27001:2005  menjadi ISO 27001:2013


Standar keamanan informasi ISO 27001 versi 2013 telah dipublikasikan pada tanggal 25 September 2013 oleh International Organization for Standardization (ISO). Standar ini disingkat dengan sebutan ISO 27001:2013, berisi spesifikasi bagi sistem manajemen keamanan informasi (information security management system). Dengan demikian standar ini membatalkan dan menggantikan standar versi sebelumnya yaitu ISO 27001:2005. Secara umum standar ISO 27001:2013 dikembangkan agar lebih selaras dengan standar sistem manajemen lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 20000.
Perbedaan ISO 27001:2013 vs  ISO 27001:2005
Standar internasional ISO 27001:2013 menampilkan 114 kendali (control) dalam 14 kelompok domain, dibandingkan standar sebelumnya yang terdiri dari 133 kendali dalam 11 kelompok domain. Perubahan pada persyaratan revisi 2013 ini merefleksikan perubahan teknologi yang banyak berdampak pada kelangsungan bisnis saat ini, misalnya perkembangan teknologi komputasi awan (cloud computing).

5.      Perubahan ISO/TS 16949 menjadi IATF 16949:2016

ISO/TS 16949 yang terbaru telah dipublikasikan oleh IATF (International Automotive Task Force) pada bulan Oktober 2016. Salah satu hal yang menarik adalah perubahan nama depan dari ISO TS 16949 menjadi IATF 16949:2016.
Hal ini menegaskan bahwa standar internasional yang diperuntukkan untuk industri otomotif tersebut ditetapkan oleh IATF bukan dari ISO (International Standard Organization). Meskipun berganti nama menjadi IATF, standar ini masih mengadopsi ISO 9001 versi 2015. Karena itu di dalam IATF 16949 memuat tiga persyaratan yakni ISO 9001:2015, persyaratan otomotif dan persyaratan pelanggan.
Selain perubahan nama dari ISO/TS 16949 menjadi IATF 16949:2016, perubahan lainnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
·         CSR (Customer Specific Requirement) yang sebelumnya ditetapkan berdasarkan SQAM, Engineering Standard dan Drawing, sekarang ditambahkan mengenai Supplementary yaitu terkait inventori (misal: permintaan safety stock), komunikasi (contoh: IT Portal dari Customer sebagai cara untuk mendistribusikan PO, Delivery Schedule, dll seperti di TAM, Nissan, GM).
·         Penetapan Interested Parties ditambahkan mengenai pihak overseas (export), assosiasi (misal : SNI)
·         Untuk proses subkon harus dikendalikan mengenai Premium Freight dan pengendalian Product Failure
·         Supplier yang produknya tepasang software di dalamnya maka harus diaudit validasi software tersebut saat Audit Supplier.
·         Second Party Audit kembali menggunakan sistem yang dulu ada di QS 9000 yaitu bisa menggunakan checklist audit milik customer (QS 9000-terlampir).
·         Scope FMEA ditambahkan mengenai minimum of potential and actual recallfield complaints, scrap, rework.
·         Scope Contingency Plans ditambahkan mengenai notifikasi customer (misal : mengenai kinerja kualitas, pengiriman, dll), restart of production and production stop procedure, termasuk terhadap prosedur operasional yang tidak dilakukan oleh pihak terkait (operator, QC, dll).
·         Personnel Safety harus dilakukan special training terkait appearance itemwelding dan product safety.
·         Internal audit ditambahkan bagaimana cara memelihara hasil audit agar kualitasnya semakin meningkat. Untuk menghindari hasil audit yang belum sesuai ekspektasi. Misalnya dengan cara refreshment training Internal Auditor.
·         Management Review untuk item Potential Field Failure, bila ada problem di Customer maka kita harus melakukan verifikasi di Internal agar tidak terjadi cacat produk yang sama (Lesson Learn).
·         Supplier Development: prioritas sertifikasi ISO 9001 diwajibkan untuk supplier yang memiliki kinerja paling buruk.
Melihat cukup banyak perubahan yang terjadi di dalam IATF 16949 menggambarkan bahwa standar internasional ini menuntut adanya peningkatan pada sistem pengendalian proses dan produk serta produktivitas dan efisiensi pelaksanaan sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan pelanggan.
Tidak cukup hanya mengikuti persyaratan pelanggan tetapi juga dibutuhkan  improvement  terhadap sistem secara keseluruhan. Mulai dari proses penerimaan, realisasi sampai pengiriman produk dan jasa kepada pelanggan.
6.      Perubahan ISO/IEC 17025:2008 menjadi 17025:2015
ISO secara resmi merilis standar terbaru ISO/IEC 17025 untuk versi 2017 pada November 2017. Standar ini untuk menggantikan ISO/IEC 17025:2008 yang sudah berumur lebih dari lima tahun
Ketika tulisan ini dibuat, status revisi dari standar ISO/IEC 17025 di web ISO masih tertulis DIS (Draft International Standard); sehingga informasi perubahan-perubahan yang disampaikan pada tulisan ini pun mengacu pada dokumen tersebut (versi DIS), dan masih dimungkinkan akan adanya perubahan-perubahan di versi selanjutnya (FDIS & IS). Perubahan Signifikan di Versi Baru

a) Jumlah Klausul
Pada 'Daftar Isi' terlihat bahwa jumlah klausul menjadi 8 klausul utama yaitu:
            1   Ruang Lingkup
            2   Acuan Normatif 
            3   Istilah & Definisi
            4   Persyaratan Umum
            5   Persyaratan Struktural
            6   Persyaratan Sumber Daya
            7   Persyaratan Proses
            8   Persyaratan Manajemen

Jumlah dan urutan klausul tersebut terasa tidak asing bagi yang berkecimpung di bidang Lembaga Inspeksi (ISO/IEC 17020:2012) dan Lembaga Sertifikasi Produk (ISO/IEC 17065:2012), karena memang memiliki format yang sama. Jika demikian bisa diprediksi bahwa standar sistem manajemen untuk laboratorium medik/klinik (ISO 15189) pada versi barunya nanti juga akan mengikuti format ini. Secara lengkap susunan pada 'Daftar Isi' dapat dilihat pada gambar berikut:
b) Perubahan Istilah & Susunan Kata
Terdapat beberapa perubahan pada istilah & susunan kata yang digunakan di versi baru seperti:  
Secara khusus istilah 'Manajer Mutu' dan 'Manajemen Teknis' tidak lagi muncul, namun  fungsinya tetap ada (5.6)
'Manajemen Puncak' diganti dengan 'Manajemen Laboratorium'.
Tidak secara spesifik menyebut 'Quality Manual / Panduan Mutu' di versi baru.
'Measurement Traceability' pada klausul 5.6 versi lama, diganti dengan konsep 'Metrological Traceability' pada klausul 6.5 di versi baru. Konsep ini diuraikan lebih lanjut pada Annex A standar ini. 
'Purchasing services & supplies' pada klausul 4.6 versi lama, diganti dengan 'Externally provided products & services' pada klausul 6.6 versi baru.
'Subcontracting of tests & calibrations' pada klausul 4.5 versi lama, diganti dengan 'Externally provided laboratory activities' pada klausul 7.1.2.
'Control of nonconforming testing and/or calibration work' (4.9) diganti dengan 'Management of nonconforming work' (7.10)
Seperti pada ISO 9001:2015 memasukkan 'Actions to address risks and opportunities' dan menghilangkan 'Preventive action'.
'Estimation of uncertainty of measurement' (5.4.6) berubah menjadi 'Evaluation of measurement uncertainty' (7.6).
Pada klausul 3 (Istilah dan Definisi), mencantumkan definisi tentang 'ketidakberpihakan', 'pengaduan', 'interlaboratory comparison', 'intralaboratory comparison', 'proficiency testing', 'laboratorium' dan 'decision rule'. 
Sedangkan 'decision rule' adalah aturan yang menjelaskan bagaimana ketidakpastian pengukuran akan diperhitungkan ketika menyatakan kesesuaian dengan persyaratan yang ditentukan.
c)Penekanan
    Terdapat beberapa aspek yang lebih ditekankan dan dirinci atau aspek tambahan dalam versi baru diantaranya pada:
Ketidakberpihakan (4.1); termasuk hal ini harus masuk dalam kebijakan dan sasaran mutu.
Kerahasiaan (4.2);
Pemisahan pada jaminan mutu hasil pengujian, menjadi dua subklausul, yaitu yang dilakukan secara internal dan yang dilakukan secara eksternal. Terdapat perubahan atau penambahan item yang signifikan pada jaminan mutu secara internal, yaitu dari poin a) - k). Apa saja poin-poin tambahannya, akan kami bahas pada tulisan berikutnya.
Evaluasi ketidakpastian pengukuran dari aktivitas sampling (selain tentunya aktivitas kalibrasi dan pengujian).
Seperti pada ISO 9001:2015 memasukkan konsep "Risk Based Thinking" yaitu pada klausul 8.5 'Actions to address risks and opportunities'. Dengan dimasukkannya konsep ini, maka 'tindakan pencegahan' menjadi hilang pada versi baru.
Terdapat tambahan sebagai input / masukan pada 'Kaji Ulang Manajemen", yaitu: perubahan pada isu-isu internal dan eksternal yang relevan dengan lab, pemenuhan / evaluasi capaian dari sasaran mutu, status dari tindakan-tindakan yang dilakukan dari Kaji Ulang Manajemen sebelumnya, efektivitas dari improvement yang diimplementasikan, kecukupan sumber daya dan hasil dari identifikasi risiko. 
Hal lain yang berubah adalah pada klausul 8 (Peryaratan Manajemen), dimana laboratorium diberikan pilihan untuk menggunakan Opsi A atau Opsi B. Opsi B diambil, jika sebuah laboratorium telah memiliki dan memelihara sebuah sistem manajemen yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001 dan mampu mendukung serta menunjukkan pemenuhannya secara konsisten terhadap klausul 4 s.d. 7 standar ini serta maksud dari persyaratan sistem manajemen (8.2 - 8.9), maka laboratorium tersebut tidak perlu secara khusus membuat dokumen atau prosedur baru yang terpisah untuk memenuhi persyaratan:
·         Dokumentasi sistem manajemen (8.2)
·         Pengendalian dokumen-dokumen sistem manajemen (8.3)
·         Pengendalian rekaman (8.4)
·         Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang (8.5)
·         Peningkatan (8.6)
·         Tindakan perbaikan (8.7)
·         Audit internal (8.8)
·         Kaji ulang manajemen (8.9)
Dan sebaliknya jika belum memiliki sebuah sistem manajemen yang memenuhi persyaratan ISO 9001 seperti di atas, maka laboratorium harus mengambil Opsi A. Demikian beberapa informasi terkait perubahan-perubahan yang ada pada versi baru ISO/IEC 17025. Penjelasan lebih detail pada masing-masing klausul (khususnya yang terdapat perubahan) akan diberikan pada tulisan-tulisan berikutnya.
II.5 Mengapa perusahaan perlu sertifikat ISO
Hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO karena menghasilkan banyak manfaat bagi bisnis seperti memenuhi kebutuhan pelanggan secara profesional menarik pelanggan baru mendapatkan pendapatan lebih mempromosikan merek meningkatkan prosedur perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ada alasan mengapa pelanggan ingin melakukan bisnis hanya dengan perusahaan-perusahaan yang bersertifikat ISO. Jika Anda ingin hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda harus mendapatkan perusahaan Anda bersertifikat ISO. Jika pelanggan puas mereka tidak akan pergi ke tempat lain dan datang kepada Anda lagi dan lagi.
Jasa konsultan ISO memainkan peran penting dalam mendapatkan bisnis / perusahaan bersertifikat ISO. Bila Anda memilih konsultan ISO pastikan bahwa perusahaan yang Anda pilih adalah berpengalaman dan cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan Anda. Ada beberapa poin yang harus dipertimbangkan saat memilih konsultan ISO. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah berapa lama perusahaan telah memberikan bantuan ISO. Setelah Anda puas dengan latar belakang perusahaan hal berikutnya yang akan diperiksa adalah berbagai produk dan layanan yang menawarkan perusahaan. Karena sebagian besar perusahaan konsultan ISO menawarkan jaminan produk dan jasa pastikan bahwa perusahaan Anda memilih menawarkan jaminan. Konsultan ISO adalah pakar dalam catatan ekstensif menjaga dan menawarkan berbagai layanan yaitu mengembangkan sistem manajemen mutu melakukan audit internal pengelolaan perbaikan terus-menerus dan jasa manajemen proyek. Layanan ini memainkan peran penting dalam mendapatkan sertifikasi ISO perusahaan. Mereka juga menawarkan jaminan kualitas dan layanan manajemen mutu.
Apakah Anda adalah perusahaan manufaktur atau penyedia layanan sertifikasi ISO memiliki makna yang sangat tinggi. Ini menyangkut proses organisasi perusahaan Anda pelanggan Anda pelatihan berbasis kompetensi dan perbaikan berkelanjutan dan membawa hasil bisnis membaik. Sistem ISO manajemen yang efektif dapat melakukan keajaiban untuk bisnis Anda dengan memberikan manfaat luar biasa dengan disiplin meningkat dan konsistensi. Resultantly kinerja perusahaan Anda akan ditingkatkan dengan sebagian besar. Saat ini sebagian besar perusahaan / usaha lebih memilih untuk melakukan bisnis dengan orang-orang hanya perusahaan-perusahaan yang bersertifikat ISO. Sebagai soal fakta mereka membuatnya harus dimiliki untuk perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO. Oleh karena itu dengan bantuan sertifikat ISO Anda bisa membuka pasar baru Anda hampir tidak dapat melakukan bisnis dengan sebelum sertifikasi Anda.
ISO memastikan bahwa ada pemeriksaan dibutuhkan and balances dalam prosedur organisasi. Ini menyediakan perusahaan dengan kerangka kerja yang tepat sehingga organisasi beroperasi secara efisien dan efektif. Jika Anda ingin menghubungkan strategi Anda untuk eksekusi Anda perlu mengintegrasikan standar ISO dalam rencana strategis bisnis Anda. Di satu sisi setelah Anda telah mendapatkan sertifikasi ISO Anda dapat mengiklankan perusahaan Anda dengan cara yang hebat di sisi lain sertifikat ISO membantu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas. Oleh karena itu Anda dapat bertemu tidak hanya persyaratan yang dinyatakan tetapi juga kebutuhan tersirat dari pelanggan Anda.
II.6 Cara perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO
Untuk mencapai Sertifikasi ISO seperti ISO 9001 atau ISO 14001 cukuplah muda. Dalam artikel ini kami akan merinci dan membahas langkah demi langkah untuk membantu organisasi yang baru untuk proses pelaksanaan Sertifikasi ISO, serta sedikit membahas Lembaga Sertifikasi ISO yang akan dipiih oleh organisasi.
1.      Pimpinan organisasi harus menetapkan untuk menerapkan Sistem Manajemen ISO dan memastikan bahwa Standar ISOyang dipilih adalah tepat bagi organisasi. Perlu dicatat bahwa untuk memiliki Sertifikat ISO, organisasi harus telah beroperasi selama minimal 3 bulan. Hal ini agar organisasi telah memiliki beberapa proses di tempat yang dapat dinilai oleh Konsultan ISO.
2.      Sebaiknya pimpinan terlibat aktif dengan industri atau asosiasi profesi untuk melihat bagaimana implementasi Standar ISO telah bekerja untuk organisasi lainnya. pimpinan juga bisa meminta informasi dengan organisasi yang telah menerapkan Sertifikasi ISO, serta menggunakan sumber informasi dari badan pemerintah untuk menambah informasi mengenai Standar ISO. Badan Sertifikasi ISO telah mengembangkan beberapa buku pegangan yang berupa Standar ISO 9001 dan Standar ISO 14001 untuk membuat informasi lebih mudah didapatkan.
3.      Organisasi menetapkan SDM sebagai anggota Working Group dalam pelaksanaan Sertifikasi ISO yang terdiri dari ketua proyek dan tim. Tim minimal terdiri dari dua orang dari setiap divisi / departemen, terdiri dari pimpinan departemen dan staf. Penetapan manajemen representatif boleh ada atau ditiadakan, tetapi Top-Management harus terlibat aktif didalam penerapan sistem manajemen ini sebagai fungsi Leadership.
4.      Tetapkan waktu untuk melaksanakan Training ISO (biasanya melalui Konsultan ISO) untuk seluruh karyawan meliputi Training Awareness (pengenalan), Training Dokumentasi dan Training Internal Audit. Jika Anda baru mengetahui informasi mengenai Standar ISO, maka Training ISO bermanfaat memberikan rasa percaya diri dan menambah wawasan untuk membantu dalam proses implementasi Standar ISO. Walaupun Anda sudah berpengalaman, Training ISO memastikan Anda akan mendapatkan hasil maksimal. Saat ini kami menjalankan program pada Standar ISO yang paling populer yaitu ISO 9001 dan ISO 14001.
5.      Sistem Manajemen ISO perlu menjadi sasaran organisasi yang harus dikembangkan oleh manajemen senior. upaya berkelanjutan diperlukan untuk memastikan hasil maksimal yang bisa dipertahankan selama proses Sertifikasi ISOberlangsung, karena itu seorang Konsultan ISO akan dibutuhkan karena Konsultan ISO bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem manajemen yang sebenarnya. isokonsultindo dapat memberikan Jasa Konsultan ISO dan pembimbingan, dengan demikian kami dapat membantu Anda di sepanjang proses Sertifikasi ISOKonsultan ISO dapat membantu memberikan nasihat tentang strategi implementasi, dan Konsultan ISO Professional  mampu meningkatkan nilai proses bisnis. Penggunaan Konsultan ISO tidak menghapus tanggung jawab pimpinan untuk membangun dan menerapkan Sistem Manajemen ISO. karena itu adalah kepentingan organisasi sendiri maka Anda dan manajemen secara aktif terlibat dengan Konsultan ISO secara keseluruhan. Waspadalah terhadap setiap sistem manajemen 'Siap Pakai' yang mungkin tidak cocok untuk organisasi Anda.
6.      Sangat penting bagi pimpinan untuk mengetahui beberapa hal ketika menyetujui menandatangani kontrak untuk melanjutkan ke Lembaga Sertifikasi ISOStandar ISO yang umum didasarkan pada siklus 3 tahun, namun isokonsultindo dapat membantu organisasi hanya dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan Sertifikat ISOKonsultan ISO yang lain akan mengharapkan organisasi untuk membuat kontrak minimal 3 tahun sementara hanya kunjungan tahunan yang diperlukan.
7.      Bandingkan sistem manajemen yang sebelumnya sudah berjalan dengan Standar ISO, lakukan analisa mengenai apa saja yang belum di terapkan. Tetapkan kebijakan, Struktur OrganinsasiJob Desk, KPI atau target, Manual Mutu dan Prosedur Kerja dari masing-masing departemen didalam organisasi. Bila dibutuhkan penjelasan lebih terperinci dari prosedur kerja dapat dibuat instruksi kerja dan formulir kerja pendukungnya. Terapkan Standar ISO minimal 3 bulan untuk memastikan seluruh karyawan telah mengerti, mematuhi dan menjalankannya. Standar ISO dirancang untuk umum, berlaku untuk organisasi dari semua ukuran dan sektor industri dan mampu memberikan kerangka untuk proses manajemen yang baik serta menentukan hal-hal yang perlu dimasukkan. Tujuan Sertifikasi ISO adalah membentuk Sistem Manajemen ISO, misalnya Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau ISO 9001 dan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) atau ISO 14001. Sistem manajemen terbentuk dari proses kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produksi, pengukuran, analisis dan perbaikan.
8.      Pemeliharaan Sistem Manajemen ISO adalah di mana kerja keras dimulai. Lanjutan yang penting supaya implementasi bisa berhasil, dan bagi organisasi adalah untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Komunikasi dan Training ISO harus dilakukan secara teratur untuk memastikan budaya kesadaran berkelanjutan dan keterlibatan dengan staf. Lebih formal, Audit Internal juga harus dilakukan untuk memastikan persyaratan Standar ISO telah terpenuhi. Sebuah tinjauan manajemen harus digelar untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
9.      Lakukan Audit Internal perusahaan dan lakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Proses ini dimulai dengan apa yang dikenal sebagai 'Tahap 1 Audit'. Ini merupakan tahap dimana auditor memberikan laporan analisa kesenjangan yang akan mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi persyaratan Standar ISO yang dapat digunakan sebagai bantuan perencanaan, jadi jangan khawatir jika organisasi belum siap karena banyak organisasi sudah memiliki sejumlah proses yang diperlukan di tempat hanya saja mereka hanya perlu dokumentasi dan proses yang lebih baik.
10.  Setelah organisasi telah siap dan telah menentukan masalah yang disorot dalam laporan Tahap 1, Undang Badan Sertifikasi ISO untuk melakukan audit perusahaan dan selesaikan semua NC (Non Confirmity) bila terdapat temuan dalam audit BS. Pada Tahap ini Auditor akan mengungkapkan efektivitas sistem manajemen dan apakah memenuhi semua persyaratan Standar ISO tertentu yang ingin disertifikasi (misal ISO 9001 atau ISO 14001). Jika sudah sesuai, organiasi akan disarankan untuk segera diberikan Sertifikat ISO. Laporan Auditor kemudian akan diperiksa melalui proses persetujuan dan jika tidak ada anomali diidentifikasi maka Sertifikat ISO resmi diberikan kepada organisasi.
II.7 Pentingnya ISO dalam dunia bisnis
Mengapa Sertifikasi ISO Penting? Dilansir dari OSS Certification, berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebuah perusahaan dengan adanya sertifikasi ISO sebagai standar perusahaan tersebut.

1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan Serta Kepercayaan Pelanggan

Dengan menerapkan sistem manajemen mutu, sebuah perusahaan akan dapat menjamin kredibilitas mereka. Yang dimaksud kredibilitas di sini adalah kendali proses dan prosedur sebuah perusahaan dimana memastikan apabila terdapat sesuatu yang tidak beres maka antisipasi akan dilakukan dengan cepat. Pada akhirnya kredibilitas ini akan menghasilkan nilai positif dalam kepuasan pelanggan.

2. Jaminan Atas Kualitas dengan Standar Internasional

Untuk mendapatkan Standardisasi ISO sebuah perusahaan harus melalui sebuah siklus pasti yang dikenal dengan PDCA yakni identifikasi, analisa, dan eksekusi sebuah penyelesaian masalah untuk menjamin mutu internasional. Siklus atau prinsip ini adalah prinsip internasional yang juga diterapkan di segala jenis industri.

3. Menghemat Biaya

Standar ISO akan memungkinkan suatu perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen khusus yang membantu mereka untuk mengetahui kinerja perusahaan secara menyeluruh. Jika ada indikasi bahwa produk akan gagal atau kinerja perusahaan menurun maka antisipasi akan segera dilakukan. Hal itu juga secara tidak langsung berarti mencegah kemungkinan pemborosan anggaran terkait produk atau kinerja yang buruk tersebut.

4. Mengoptimalkan Kinerja Karyawan

Kembali kepada prinsip manajemen mutu, semua prinsip tersebut ditetapkan untuk dapat diikuti oleh seluruh karyawan dari level staff hingga level eksekutif dalam sebuah perusahaan. Hal ini akan memacu para karyawan untuk dapat menjaga kualitas, efisiensi, serta produktivitas mereka dalam standar ISO yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Meningkatkan Image Perusahaan

Salah satu keuntungan paling jelas dari perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO adalah tentunya image atau brand perusahaan akan menjadi jauh lebih positif.
Itulah semua keuntungan yang dapat didapatkan atas adanya sertifikasi ISO dan alasan mengapa sertifikasi itu penting. Semua keuntungan ini pada akhirnya secara lambat laun akan meningkatkan laba perusahaan.









BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar bagi suatu lembaga baik itu dari pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan negeri dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan baik itu dari segi jasa pelayanan maupun infrastruktur penunjangnya. Jika ingin bersaing maka masing – masing lembaga diharapkan mampu dalam memberikan pelayanan yang prima. Suatu lembaga baik pemerintahan maupun swasta perlu menyiapkan kerangka system mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut , dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Dalam menetapkan standar dari pada pelayanan maka diperlukan suatu aturan pedoman dalam menetapkan standar tersebut. ISO (International Organization for Standardization) merupakan suatu organisasi pembuat standar dimana  peran utamanya adalah untuk menetapkan standar yang dapat dipergunakan oleh negara-negara anggota, menjadi standar internasional.






Referensi






Demikianlah Artikel Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)

Sekianlah artikel Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2017/12/organisas-internasional-untuk.html

0 Response to " Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) "