Judul : ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
link : ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dalam
Era globaliasi dunia bisnis menghadapi beberapa tantangan besar, jarak
geografis dan budaya yang telah menyempit dengan munculnya berbagai kemajuan,
kemajuan-kemajuan ini telah merangkul negaranegara di seluruh dunia ke dalam
satu ekonomi global. Dalam ekonomiglobal,
perusahaan harus menanggapi kecenderungan pasar seraya tetap bertanggung-jawab
melindungi lingkungan. Mereka juga harus memusatkan perhatian pada pelanggan
jika mereka ingin berhasil di pasar global.
Proses manajemen strategis membantu
organisasi mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana
seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai, besarnya peranan manajemen
strategis semakin banyak diakui -pada masa-masa ini dibanding masa-masa
sebelumnya. Maka dari itu kiranya perlu diuraikan strategi-strategi yang
selayaknya dilakukan perusahaan-perusahaan dalam menyongsong era globalisasi.
Perusahaan sebaiknya dapat cermat dalam memilih strategi dan menentukan analisa
apa yang paling tepat dipakai.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka makalah
dapat diangkat dengan judul “
ANALISIS
STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI”
1.2
Masalah Pokok Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka
kami kemukakan permasalahan sebagai
berikut : ” Apakah Analisis Yang Paling Tepat
Digunakan Dalam Manajemen Strategi”
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah “Strategi mana yang paling tepat yang dapat
digunakan oleh manajemen dalam memajukan perusahaanya ? “
1.4
Manfaat
Penelitian
Manfaat dari penelitian ini
adalah Untuk mengetahui strategi mana yang paling tepat yang dapat digunakan
oleh manajemen dalam memajukan perusahaan.
1.5
Keterbatasan
Penelitian
Peneliti
mampu menjelaskan kerangka kerja untuk memilih strategi alternative dan mampu
menguraikan matriks : SWOT, SPACE, BCG, IE dan QSPM.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan
penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai akhir penelitian.
Penelitian ini dimaksud sebagai suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menganalisis data yang dilakukan secara efisien dan sistematis.
Penelitian
ini dikategorikan dalam penelitian menggunakan metode kualitatif dan deskripif
dimana penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana suatu perusahaan memilih strategi yang tepat untuk mempertahankan
suatu perusahaan.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1
Kerangka
Kerja Perumusan Strategi Komprehensif
Kerangka kerja
perumusan strategi komprehensif terdiri dari tiga tahapan :
·
Tahap 1 (INPUT STAGE) : meringkas informasi
dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Terdiri atas : IFE (Internal
Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), dan CPM (Competitive
Profile Matrix).
·
Tahap 2 ( MATCHING STAGE) : berfokus
pada menciptakan alternative strategi yang layak dengan mencocokan faktor
eksternal dan internal kunci. Terdiri atas : SWOT Matriks, SPACE, BCG, Matriks
Internal dan Eksternal, Grand Strategy
·
Tahap 3 (DECISION STAGE) :
melibatkan strategi tunggal yaitu Matriks PerencanaanStrategi Kuantitatif
(Quantitative Strategic Planning Matrix – QSPM)
3.1.1
Tahap Input
merumuskan strategi.
Terdiri atas : IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor
Evaluation), dan CPM (Competitive Profile Matrix).
- Matriks
IFE (Internal Factor Evaluation)
Penilaian Internal
Hakikat
audit internal adalah kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan
peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas menjadi dasar untuk penetapan
tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan
kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Pandangan Resource Based View
(RBV) menyatakan bahwa sumber daya internal adalah lebih penting untuk
perusahaan dibandingkan faktor eksternal dalam mencapai dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.Audit internal membutuhkan pengumpulan dan
pengasimilasian informasi tentang operasi manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan system
informasi manajemen perusahaan.
Fungsi
manajemen terdiri atas lima aktifitas dasar yaitu : Perencanaan : terdiri atas semua aktifitas
yang terkait dengan persiapan masa depan. (Strategi formulation), Perorganisasian
: mencakup semua aktifitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan
hubungan otoritas (Strategi implementation), Pemberian motivasi : melibatkan
usaha yang diarahkan untuk membentuk perilaku manusia (Strategi implementation),
Pengelolaan staf : dipusatkan pada
manajemen staf atau sumber daya manusia ( Strategi implementation,
Pengendalian/Kontrol : mengacu pada semua aktifitas manajerial yang diarahkan
untuk memastikan bahwa hasil actual konsisten dengan hasil yang direncanakan
(Strategi evaluation).
- Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses
mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan atas barang dan jasa :
1)
Analisis pelanggan : investigasi dan evaluasi kebutuhan, aspirasi, dan
keinginan konsumen
2)
Penjualan Produk/jasa
3)
Perencanaan produk/jasa : mencakup aktifitas seperti uji pemasaran, positioning
produk dan merek, merencanakan garansi, pengemasan, menentukan pilihan produk,
fitur produk, model dan kualitas produk, menghapuskan produk lama, dan
menyediakan layanan konsumen
4)
Penetapan harga : lima pemangku kepentingan utama mempengaruhi keputusan
pricing yaitu konsumen, pemeritnah, pemasok, distributor, dan pesaing.
5) Distribusi
6)
Riset Pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis data secara
sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa
7)
Analisis Peluang : melibatkan evaluasi terhadap biaya, manfaat, dan resiko yang
berhubungan dengan keputusan pemasaran.
- Beberapa fungsi dari keuangan/akuntansi :
1) Keputusan
Investasi : alokasi dan realisasi dari modal dan sumber daya untuk proyek,
produk, asset, dan divisi dari sebuah organisasi.
2)
Keputusan Pendanaan : menentukan struktur modal terbaik untuk perusahaan dan
mencakup evaluasi berbagai metode yang dapat digunakan perusahaan untuk
menghasilkan modal
3) Keputusan
deviden : memikirkan isu seperti pembagian laba kepada pemegang saham
- Fungsi produksi dari suatu bisnis terdiri atas
semua aktifitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Roger Schroeder
menyatakan bahwa manajemen produksi/operasi terdiri atas lima area
keputusan atau fungsi : Proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan
kualitas.
- Fungsi dari Research & Development adalah
diantaranya mengembangkan produk baru sebelum pesaing, memperbaiki
kualitas produk, memperbaiki proses manufaktur guna menurunkan biaya
produksi
- Fungsi dari system informasi manajemen adalah
untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas
keputusan manajerial.
- Internal
Factor Evaluation (IFE) meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara
area-area tersebut.
Contoh
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) :
matriks IFE meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi
serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut. Penilaian intuitif digunakan
dalam pengembangan matriks IFE, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh
ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Matriks IFE
dapat
dikembangkan dalam lima langkah :
• Membuat daftar faktor-faktor internal utama
perusahaan seperti kekuatan dankelemahan organisasi. Masukkan 10 sampai 20
faktor internal.
• Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang
berkisar dari 0,00 (tidak
penting) sampai 1,00 (sangat penting). Bobot ini
mengindikasikan signifikasi relatif
dari suatu faktor terhadap keberhasilan organisasi.
Faktor-faktor yang dianggap
memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja
organisasional harus diberi bobot
tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan
1,00.
• Memberikan peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap
faktor untuk mengindikasikan
apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat 1),
lemah (peringkat 2), kuat
(peringkat 3), atau sangat kuat (peringkat 4).
Perhatikan bahwa kekuatan harus
mendapat peringkat 3 atau 4 sedangkan kelemahan harus
mendapat peringkat 1 Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk
menentukan skor bobot.
• Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna
menentukan skor bobot total
untuk organisasi. Skor bobot total berkisar antara
1,00 sebagai titik terendah dan 4,00 sebagai titik tertinggi, dengan skor
rata-rata 2,50. Skor bobot total di bawah 2,50 mencirikan organisasi yang lemah
secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada di atas 2,50 mengindikasikan
posisi internal yang kuat.
Berikut ini akan ditampilkan contoh matriks IFE
·
Matriks EFE (External Factor
Evaluation)
Matriks
External Factor Evaluation (EFE Matrix) memungkinkan para penyusun strategi
untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemeritnah, hukum, teknologi, dan persaingan. Total nilai
tertimbang tertinggi 4.0 berarti organisasi merespon dengan sangat baik
terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Total nilai tertimbang
terendah 1.0 berarti strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak
menhindari ancaman eksternal.
Tahap pembuatan Matriks EFE :
n
Buat daftar CSF (Critical
Success Factor) untuk aspek eksternal berkaitan dengan kesempatan (opportunities)
dan ancaman (threats)
n
Tentukan skala (rating)
dari setiap CSF, berkisar antara 1 – 4, dimana : 1 = di bawah rata-rata, 2 =
rata-rata, 3 = di atas rata-rata, 4 = sangat bagus
n
Tentukan bobot dari setiap CSF
n
Hitung skor setiap CSF dengan
mengalikan bobot dengan rating
n
Jumlahkan semua skor untuk
memperoleh skor total. Nilai skor berkisar antara 1 – 4
Contoh Matriks
EFE :
3.1.2
Tahap
Pencocokan ( Matching Stage)
Analisa
Strategi berfokus pada menciptakan alternative strategi yang layak dengan
mencocokan faktor eksternal dan internal kunci. Terdiri atas : SWOT Matriks,
SPACE, BCG, Matriks Internal dan Eksternal, Grand Strategy
·
Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang
penting yang dapat membantu
para manajer mengembangkan empat jenis strategi,
seperti : Strategi SO (kekuatanpeluang),
strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST
(kekuatan-ancaman), dan strategi WT (kelemahan-ancaman)
Tahapan Pembuatan Matrik SWOT :
n Buat daftar peluang eksternal
organisasi
n Buat daftar ancaman eksternal
organisasi
n Buat daftar kekuatan kunci
internal organisasi
n Buat daftar kelemahan kunci
internal organisasi
n Cocokkan kekuatan-kekuatan
internal dengan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi
SO
n Cocokkan kelemahan-kelemahan
internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi WO
n Cocokkan kekuatan-kekuatan
internal dengan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi
ST
n Cocokkan kelemahan-kelemahan
internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel startegi WT
Matriks SWOT :
·
Matriks Space
Pendekatan
analisa SPACE berusaha untuk mengatasi keterbatasan metode metode lainnya,
dengan menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap dimensi dilihat
sebagai gabungan dari beberapa faktor yang dievaluasi secara terpisah. Dengan
memasukkan sejumlah faktor, manajer dapat melakukan evaluasi alternatif
strategi tertentu dari beberapa perspektif, dalam posisi yang lebih baik untuk
menentukan strategi yang dipilih
SPACE (Strategic Position and Action
Evaluation) Matriks
: memetakan kondisi perusahaan menggunakan diagram kartesius dengan skala
ukuran yang sama, dimana masing-masing sumbu menyatakan dua dimensi :
o Dimensi internal : kekuatan
finansial (FS) dan keunggulan bersaing (CA)
o Dimensi eksternal : stabilitas
lingkungan (ES) dan kekuatan industri (IS)
- Matriks ini menghasilkan 4 strategi :
- Strategi agresive Strategi defensive
Strategi konservative Strategi competitive
1) Kuadran Agresif : penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan dan belakang, diversifikasi, atau
strategi kombinasi semuanya layak digunakan.
2) Kuadran
Konservatif : penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan
diversifikasi konsentrik.
3) Kuadran
defensive : retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik.
4) Kuadran
kompetitif : integrasi ke depan belakang dan horizontal, penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture.
Tahapan Pembuatan Matrik SPACE :
n
Pilih sejumlah indikator untuk
mengukur FS, CA, ES dan IS
n
Nilai indikator-indikator
tersebut menggunakan skala 1 (paling buruk) sampai 6 (paling baik) untuk FS dan
IS
n
Nilai indikator-indikator
tersebut menggunakan skala –6 (paling buruk) sampai –1 (paling baik) untuk ES
dan CA
n
Hitung nilai rata-rata indikator tiap dimensi FS,
CA, ES dan IS. Petakan nilai rata-rata
tersebut pada matriks SPACE
n
Jumlahkan nilai rata-rata pada
sumbu X (CA, IS), petakan hasilnya pada sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada
sumbu Y (FS, ES), petakan hasilnya pada sumbu Y. Petakan perpotongan kedua
titik X dan Y tersebut.
Gambarkan
arah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Arah panah
menunjukkan
tipe strategi yang disarankan
·
Matriks BCG
(Boston Consulting Group)
Matriks BCG adalah sebuah matriks (kotak persegi) yang
terdiri dari 4 kotak atau kuadran. Dalam praktik matriks BCG tidak hanya
digunakan oleh BCG firm saja, namun juga digunakan oleh
perusahaan-perusahaan konsultan lainnya. Di sisi internal perusahaan, matriks
BCG juga menjadi salah satu alat pemaparan yang holistik namun informatif bagi
puncak manajemen dan owner perusahaan mengenai tindakan yang sebaiknya
dilakukan terhadap portofolio bisnis yang saat ini dimiliki.
Terdapat 4 kuadran di dalam matriks BCG: star, cash
cows, question mark dan dog. Kuadran star merupakan kuadran
yang terletak di kiri atas, yang menandakan kondisi bisnis sedang berada dalam
tingkat pertumbuhan (growth) yang cukup tinggi dan ukuran pasar (market
size) yang besar. Kuadran cash cows terletak di bagian kiri bawah,
yang menandakan kondisi bisnis sedang berada di tingkat pertumbuhan (growth)
yang relatif lebih rendah, namun ukuran pasar (market size) yang besar.
Kuadran question mark merupakan kuadran yang terletak di kanan atas, yang
menandakan kondisi bisnis berada di tingkat pertumbuhan (growth) yang
tinggi namun ukuran pasar (market size) yang masih kecil. Sementara itu,
dog merupakan kuadran yang terletak di bagian kanan bawah, yang
menandakan kondisi bisnis berada di tingkat pertumbuhan (growth)
bermasalah serta ukuran pasar (market size) yang juga rendah.
Gambar Matriks BCG
Anjing. Ini adalah produk dengan pangsa
pasar yang rendah pertumbuhan rendah. Mereka tidak menghasilkan uang bagi
perusahaan, mereka cenderung untuk menyerap itu. Singkirkan produk ini.
Kas Sapi. Ini adalah produk dengan
pangsa tinggi dari pertumbuhan pasar yang rendah. Kas Sapi menghasilkan
lebih daripada yang diinvestasikan di dalamnya. Jadi menjaga mereka dalam
portofolio Anda produk untuk saat ini.
Soal Anak-anak. Ini adalah
produk dengan pangsa pasar yang rendah pertumbuhan yang tinggi. Mereka
mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan sedikit kembali. Mereka
menyerap sebagian besar uang ketika Anda berusaha untuk meningkatkan pangsa
pasar.
Bintang. Ini adalah produk yang di pasar
pertumbuhan yang tinggi dengan tinggi pangsa pasar itu. Bintang cenderung
menghasilkan jumlah pendapatan yang tinggi Jauhkan dan membangun bintang Anda.
·
Matriks
Eksternal Internal
- IE (Internal-Eksternal)
Matriks : memposisikan organisasi ke dalam matriks dengan EFE (baris)
dan IFE (kolom) dengan 3 ukuran, kuat-sedang-lemah
- Matriks
ini menghasilkan 3 strategi :
- Pertumbuhan
- Stabilitas
- Penciutan
Internal-Eksternal (IE) matriks merupakan alat manajemen
strategis yang digunakan
untuk menganalisis
kondisi kerja
dan posisi
strategis
bisnis.
The
Matrix
Internal Eksternal
atau pendek
matriks
IE
didasarkan pada
analisis
faktor
bisnis internal
dan eksternal
yang
digabungkan menjadi
satu model
sugestif.
Matriks IE merupakan kelanjutan dari matriks EFE dan matriks IFE model.
Matriks IE merupakan kelanjutan dari matriks EFE dan matriks IFE model.
Sel
I,
II,
dan
III
menyarankan
tumbuh dan
membangun strategi.
Ini
berarti
strategi
taktis
yang intensif
dan agresif.
Strategi
Anda
harus fokus pada
penetrasi pasar,
pengembangan pasar,
dan pengembangan produk.
Dari
perspektif
operasional,
integrasi ke belakang,
integrasi ke depan,
dan integrasi
horizontal juga
harus dipertimbangkan.
Sel IV, V, dan VI menunjukkan terus dan mempertahankan strategi. Dalam hal ini, strategi taktis Anda harus fokus pada penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Sel VII, VIII, dan IX yang ditandai dengan panen atau exit strategy. Jika biaya untuk meremajakan bisnis rendah, maka harus berusaha untuk merevitalisasi bisnis. Dalam kasus lain, manajemen biaya yang agresif adalah cara untuk memainkan permainan akhir.
Sel IV, V, dan VI menunjukkan terus dan mempertahankan strategi. Dalam hal ini, strategi taktis Anda harus fokus pada penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Sel VII, VIII, dan IX yang ditandai dengan panen atau exit strategy. Jika biaya untuk meremajakan bisnis rendah, maka harus berusaha untuk merevitalisasi bisnis. Dalam kasus lain, manajemen biaya yang agresif adalah cara untuk memainkan permainan akhir.
- Matriks Grand Strategy
Matriks
Grand Strategy (Strategi Utama) terdiri dari 2 (dua) dimensi,
yaitu:dimensi posisi persaingan dan dimensi pertumbuhan pasar) dan memiliki 4
(empat) kuadran
Matrik Grand
Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses formulasi
strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi
kompetitif (Competititive position) dan pertumbuhan pasar (market growth).
Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada
urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks.
Matrik Grand Strategy mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu perusahaan. Pada Kuadran I mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi kompetitif yang kuat. Perusahaan pada kuadran ini mempunyai posisi yang sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidak bijak untuk perusahaan di Kuadran I untuk bergerak jauh dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada Kuadran I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu berkomitmen pada pada suatu produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi resiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit.
Perusahaan pada Kuadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan ,mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah dengan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan pada Kuadran II berada pada industri yang pasarnya tumbuh secara cepat, strategi intensif (bukannya integrative atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak memiliki kompetensi yang unik atau keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering menjadi alternatif yang disukai. Sebagai jalan terakhir Divestasi dan likuidasi merupakan cara yang dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk memmbeli bisnis lain atau membeli kembali saham perusahaan.
Perusahaan di Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan asset dan biaya secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu. Alternatif lain yaitu melakukan diverifikasi untuk mengalihkan sumber daya dari bisnis ke bidang lain, jika gagal alternatif seperti seperti divestasi atau likuidasi dapat dilakukan.
Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diverifikasi dengan sukses. Perusahaan tersebut juga dapat menjalankan joint venture.
Gambar Grand Strategy Matrix
Matrik Grand Strategy mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu perusahaan. Pada Kuadran I mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi kompetitif yang kuat. Perusahaan pada kuadran ini mempunyai posisi yang sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidak bijak untuk perusahaan di Kuadran I untuk bergerak jauh dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada Kuadran I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu berkomitmen pada pada suatu produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi resiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit.
Perusahaan pada Kuadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan ,mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah dengan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan pada Kuadran II berada pada industri yang pasarnya tumbuh secara cepat, strategi intensif (bukannya integrative atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak memiliki kompetensi yang unik atau keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering menjadi alternatif yang disukai. Sebagai jalan terakhir Divestasi dan likuidasi merupakan cara yang dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk memmbeli bisnis lain atau membeli kembali saham perusahaan.
Perusahaan di Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan asset dan biaya secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu. Alternatif lain yaitu melakukan diverifikasi untuk mengalihkan sumber daya dari bisnis ke bidang lain, jika gagal alternatif seperti seperti divestasi atau likuidasi dapat dilakukan.
Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diverifikasi dengan sukses. Perusahaan tersebut juga dapat menjalankan joint venture.
Gambar Grand Strategy Matrix
Matrik Grand Strategi pada organisasi non profit dapat digunakan. Namun harus dimodifikasi dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi pemerintahan yang menggunakan. Pada organisasi profit terdapat dua dimensi evaluative yaitu pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif dengan 4 kuadran yang didalamnya terdapat strategi yang dapat digunakan.
3.1.3
Tahap Keputusan
Tahap 3
(DECISION STAGE) : melibatkan strategi tunggal yaitu Matriks PerencanaanStrategi
Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix – QSPM)
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) adalah alat yang memungkinkan para penyusun
strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan
faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi
pada analisis sebelumnya.
Ada satu teknik analisis dalam literatur mengenai suatu
rancangan untuk menentukan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari
tindakan tindakan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan. Teknik
yang dimaksud adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM),
yaitu teknik yang dipakai keputusan dari kerangka kerja analisis formulasi
strategi. Teknik ini secara
jelas menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. QSPM
menggunakan input dari hasil analisis (EFE dan IFE) dan pada pengolahan (IE
Matrix dan TOWS Matrix) untuk analisis selanjutnya melalui QSPM.
Bentuk dasar QSPM
Faktor Utama
|
Alenatif
Startegi
|
|||
Weight
|
Strategi
I
|
Strategi
II
|
Strategi III
|
|
Faktor eksternal
-
Ekonomi
-
Politik / hukum
-
Social / kebudayaan
-
Demografi / lingkungan
-
Teknologi
-
Persaingan
Faktor Internal
-
Manajemen
-
Pemasaran
-
Keuangan
-
Produksi / operasi
-
Penelitian-pengembangan
-
Sistem informasi
|
|
|
|
|
Faktor internal 1
= sangat lemah 2 =
lemah
3
= kuat 4
= sangat kuat
Faktor eksternal: respon perusahaan
1
= lemah 2 = rata-rata
3 = diatas rata-rata 4 = superior
Langkah-langkah pengembangan QSPM
Tahap 1:
Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan SBU perusahaan dikolom
sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari EFE Matriks dan IFE Matriks.
Minimal sepuluh external critical success
factor dan internal critical success factor dimasukkan kedalam QSPM.
Tahap 2:
Beri Weight pada masing-masing external and internal key success factor. Weight ini sama dengan yang ada pada di EFE Matrix dan IFE Matrix.
Tahap
3: Teliti matriks-matriks pada
stage 2 dan identifikasikan strategi alternatif yang pelaksanaannya harus
dipertimbangkan perusahaan. Catatlah strategi-strategi ini dibagian atas baris
QSPM. Kelompokkan strategi-strategi tersebut kedalam kesatuan yang mutually exclusive, jika memungkinkan.
Tahap 4:
Tetapkan Attractiveness Score (AS),
yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi
yang terpilih. Attractiveness Score
ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing external and internal key success factor.
Tahap 5:
Hitunglah Total Attractiveness Score.
Hal ini didapat dari perkalian Weight (tahap 2) dengan Attractiveness Score (tahap 4) pada masing-masing baris. Total Attractiveness Score menunjukkan relative attractiveness dari
masing-masing alternatif strategi.
Tahap 6: Hitung
Score Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua Total Attractiveness Score pada masing-masing kolom QSPM. Dari
beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang
tertinggilah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi
pilihan utama. Nilai TAS terkecil
menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir
QSPM adalah alat yang dapat
direkomendasikan bagi para peneliti strategi untuk mengevaluasi pilihan
strategi untuk mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif,
berdasarkan faktor-faktor sukses utama internal-eksternal yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Seperti alat analisis untuk memformulasikan strategi
lainnya, QSPM juga membutuhkan Intuitive judgment yang baik.
3.1.4
Kelebihan
dan Kekurangan masing-masing strategi
Masing
masing strategi memiliki kelebihan dan kelemahannya masing masing,
SWOT
Kelebihan
Untuk SWOT kelebihan utamanya
adalah perusahaan dapat melakukan langkah mengantisipasi peluang dan menghadapi
tantangan dengan mencoba memanfaatkan kekauatan yang ada.
Kelemahan
Menentukan
Strength, tidak dibandingkan dengan
pesaing sehingga apa yang tadinya dianggap sebagai kekuatan, sebenarnya masih
banyak kelemahannya dibanding pesaing.
Dalam menganalisa Weakness :
- Kelemahan dianalisa secara departemental (parsial) dan bukan secara organisasi
keseluruhan
- Salah
satu kelemahan yang sering dipilih adalah customer satisfaction index yang lebih rendah dari pesaing
atau jumlah komplain yang tinggi. Padahal mungkin kelemahan tersebut
terjadi karena kebijakan atau karena menyangkut orang – orang tertentu
(oknum)
Dalam menganalisa Opportunity, cenderung menganggap weakness sebagai peluang untuk perbaikan. Misal : perusahaan
kekurangan orang – orang yang berbakat dibidang tertentu (seperti IT). Di sini opportunity dianggap sebagai ‘menambah
orang – orang IT yang berbakat’
Dalam menganalisa Threat, sering kali gagal
mempertimbangkan dampak negatif jangka panjang dari suatu faktor. Misalnya :
peraturan pemerintah mengenai ekspor / impor, ketentuan perpajakan dan lain –
lain
BCG, IE, QSPM
Kelebihannya
Merupakan alat strategi
perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif (menghasilkan keuntungan di
atas rata-rata) dalam persaingan industri yang sangat ketat.
Kekurangannya
Muncul
kecenderungan untuk memainkan satu skenario sebagai kunci utama (bahkan satu-satunya) terhadap
analisis strategi. Misalnya, menurut BCG Matriks, pemain yang paling kuat
adalah pemain yang memiliki pangsa pasar terbesar. Namun hal ini akan sulit
digunakan untuk menjelaskan perusahaan kecil yang kinerjanya sangat baik tetapi
pangsa pasarnya kecil, padahal pada saat ini konsep inovasi dan diversifikasi
lebih menonjol.
Konsep
tidak terlalu berkembang karena banyaknya terjadi pengulangan dalam beragam
analisa para tokoh yang dilakukan. Misalnya, Porter yang dalam beragam
kajiannya relatif hanya mengulang-ulang hubungan antar aktor (players)
dalam analisis lingkungan kompetitifnya. Bandingkan kenyataan tersebut dengan
ungkapan Matsushita,
“We
are going to win and the industrialized Western countries will lose. You can no
longer do much about it because you carry the seeds of your defeat within
yourselves. Your organizations are Taylorists, but worse still, so are your
heads… whereas we are post-Taylorists…” [Godet, 1994: 21].
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Perusahaan
berupaya menggunakan strategi dalam memenangkan persaingan yang semakin
ketat. Di mana analisa strategi dan implementasinya berguna :
- Sebagai
panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis
terkait pelaksanaan kerja dimasa yang akan datang
- Sebagai
bentuk evaluasi kebijakan strategis dan system perencanaan sebuah
perusahaan
- Memberikan
informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui informasi yang
ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan maupun perancang
kebijakan untuk melakuakn berbagai kebijakan baru sebagai solusi sebagai
hasil analisa yang ada
- Memberikan
tantangan ide ide baru bagi pihak manajemen, adanya kelemahan, peluang dan
ancaman persaiangan memberikan ide ide baru yang fresh bagi perusahaan
4.2 Saran
Seperti telah ditunjukka diatas bahwa mazhab strategi positioning ini telah
hadir cukup lama dan dianggap masih bagus. Padahal bekembangan dunia semakin
flat dan dinamis dan terdesentralisasi. Dimana era jejaring sosial begitu
digjaya memlalui internet faceebook, twitter dlsb. Maka perlu dipikirkan
lahirnya mazhab strategi yang baru yang sesuai dengan jaman saat ini.
Demikianlah Artikel ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
Sekianlah artikel
ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2018/06/analisis-strategi-dan-pilihan-dalam.html
0 Response to " ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI "
Posting Komentar