Judul : Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan?
link : Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan?
Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan?
Beban dibayar dimuka diklasifikasikan sebagai asset pada neraca perusahaan karena saldo mereka mewakili manfaat yang akan digunakan di
periode masa depan. Untuk menghindari salah saji laporan keuangan perusahaan, penting diketahui bahwa akun ini akan direkonsiliasi setiap bulan.
Jenis Beban
Dibayar Dimuka
Jumlah yang terdiri
dari beban dibayar dimuka pada neraca perusahaan pada akhir periode termasuk, tetapi tidak terbatas pada, premi asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, pajak properti dan kontrak jasa dibayar dimuka.
Pembayaran dicatatkan sebagai aset pada saat dibayarkan dan ketika manfaat asset dikonsumsi, nilai saldonya akan terus menurun.
Contoh Beban Dibayar Dimuka
Dampak laporan laba rugi dan neraca ketika beban dibayar dimuka gagal disesuaikan dengan baik dapat dimengerti dengan mudah melalui contoh berikut. Asumsikan bahwa pada tanggal 5 Jan perusahaan yang merancang dan memproduksi kaos, membeli jasa pemeliharaan selama 12 bulan untuk dua buah mesin yang digunakan dalam produksi. Perjanjian yang senilai Rp. 9,600,000 dimulai pada 1 Februari dan berakhir Januari 31 tahun berikutnya.
Pencatatan Aset
Karena pembelian dilakukan pada bulan Januari, jurnal entri berikut akan dilakukan oleh bagian pembukuan perusahaan Januari 31:
(Db) Beban Dibayar Dimuka Rp.9,600,000
(Cr) Kas Rp.9,600,0000
Catatan : karena perjanjian belum terjadi maka pencatatan jurna entry ini hanya berdampak pada neraca.
Penjurnalan Berulang
Karena nilai kontrak sejumlah total Rp.9,600,000 untuk jangka waqktu selama 12 bulan layanan, perusahaan akan membiayakan Rp.800,000 setiap bulan pada akun pemeliharaan dan perbaikan. Penjurnalan ini dilakukan bulanan secara berulang serta dicatat oleh pembukuan perusahaansebaga berikut:
(Db) Beban Perbaikan dan Pemeliharaan Rp.800,000
(Cr)
Beban Dibayar dimuka Rp.800,000,
Catatan ini akan terus dilakukan selama periode perjanjian sampai saldo Beban Dibayar Muka
menjadi nol pada akhir masa kontrak.
Bila Gagal Mencatat Jurnal Entri
Pada tanggal 21 Mei pembukuan perusahaan menyadari bahwa ia telah gagal mencatat beban bulanan untuk akun beban dibayar
dimuka sejak masa kontrak dimulai. Ini berarti bahwa setiap bulan, beban pengeluaran perusahaan telah kurang disajikan senilai
Rp.800,000 dan menghasilkan pendapatan yang lebih disajikan
dalam nilai yang sama. Ini juga berarti bahwa akun aset beban dibayar dimuka pada neraca perusahaan telah lebih disajikan selama tiga bulan dengan total Rp.2.400,000
Membuat koreksi
Untuk memperbaiki kesalahan dan "menutup" kesalahan bulan Februari sampai Mei, pembukuan membuat jurnal entri berikut di akhir bulan:
(Db) Beban Perbaikan dan pemeliharaan Rp.3,200,000
(Cr) Beban dibayar Dimuka Rp.3,200,000.
Bagian pembukuan kemudian menjelaskan kepada pemilik mengapa untuk sementara beban perbaikan dan pemeliharaan bulan Mei tampak lebih tinggi, ini terjadi karena ada kegagalan mencatat selama empat bulan. Hingga dijurnal diakhir bulan Mei sekaligus untuk 4 bulan.
Demikianlah Artikel Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan?
Sekianlah artikel
Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan?
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan? dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/10/apa-yang-terjadi-jika-beban-dibayar.html
0 Response to " Apa yang Terjadi Jika Beban Dibayar Dimuka Tidak Disesuaikan Pada Laporan Keuangan? "
Posting Komentar