Judul : Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
link : Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
Penindakan Virus Corona ataupun COVID 19 di Indonesia jadi suatu dilema baik oleh virusnya ataupun model penindakan virusnya sendiri, mudah- mudahan berguna..
Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
Oleh: Achmad Nur Hidayat
Pengamat Kebijakan Publik
Perpindahan dari“ Unknow Unknows” kepada“ Known the Unknown”
1. There are“ known knowns” merupakan ungkapan Donald Rumsfeld yang populer dikala membagikan jumpa pres 12 Feb 2002 tentang perang Irak. Rumsfled berkata senjata pemusnah massal yang dipunyai Irak bagaikan“ unknow knows”, suatu AS ketahui kalau mereka tidak ketahui, hitam! Alibi ini yang membuat AS setelah itu melanda Irak.
2. Ungkapan“ known knowns” maksudnya kita ketahui kalau kita ketahui bagaikan suatu yang kita percaya, terdapat“ known unknowns”( kita ketahui kalau terdapat suatu kita tidak ketahui) dimana kita tidak bisa memprediksinya, serta terdapat unknow uknowns( kita tidak ketahui tentang suatu yang kita sendiri tidak ketahui) dimana kita perlu observasi sehinggan jadi lebih jelas.
3. Panik hendak virus Corona di Indonesia membuktikan kalau kita lagi berpindah dari“ unknown unknowns” ke“ known the unknown”. Kita perpindah dari suatu yang sangat hitam jadi suatu yang“ mulai jelas”
4. Perpindahan tersebut sebab kita telah mempunyai perlengkapan buat melaksanakan test kits CV19 yang lebih baik dibanding minggu kemudian.
5. Jumlah penderita postif CV19 di Indonesia jadi 134 orang dengan kematian 5 orang( 3. 7%) serta 8 orang pulih( informasi per selasa 17/ 03). Bandingkan 1 minggu kemudian( 10/ 3), penderita positif CV19( PDP) baru 27 orang dengan kematian 1 orang. PDP( pasen dalam pengawasan) tersebut naik 396% serta kematian naik 400% dalam periode 1 minggu..
6. Dengan anggapan“ flatten the curve” hingga minggu depan, PDP Indonesia diprediksi 530 orang serta kematian menggapai 20 orang.
7. The“ Flaten the curve” merupakan anggapan pemerintah sukses melaksanakan 100% lockdown dimana PDP terkontrol aktivitasnya dalam perimeter tertentu serta social distance ditaati masyarakat. Tetapi apabila pemerintah abai serta masyarakat tidak siuman hingga minggu depan PDP diprediksi menggapai 1000, 2000 apalagi 3000 orang serta kematian dalam satu hari dapat menggapai 300 orang semacam yang terjalin di Italia. Seram sekali!
8. Yang sangat rentan dari CV19 merupakan mereka yang berumur lanjut( 55 ke atas) serta berumur bayi( 5 ke dasar). Kematian akibat CV19 hendak didominasi oleh 2 kelompok tersebut. Sedangkan yang lebih muda bisa bertahan walaupun hendak merepotkan petugas Rumah sakit sebab wajib mempersiapkan ruang isolasi yang lumayan.
9.*Bagaimana mengarah Flatten the Curve*
10. Para pakar matematik serta pakar virologi dunia melaksanakan studi bersama salah satunya merupakan Professor Francois Balloux, Pakar Genetik serta komputasi dari University Colloge London kelahiran Lausanne, Swiss.
11. Balloux bekerja 5 tahun dalam melalukan modelling penyakit pandemik di dunia, ia mengakui kalau dia tidak sukses melaksanakan identifikasi aksi yang pas buat CV19, dia bimbang tidak terdapat model yang pas atas CV19.
12. Profesor Balloux menyakini kalau CV19 merupakan ancaman kemanusian yang sangat sungguh- sungguh di dunia dikala ini semenjak pandemik flu spanyol 1918/ 1919.
13. Bersumber pada informasi flu spanyol 1918/ 19, flu tersebut mempunyai 2 kali peak yang awal di akhir spring( di awali belahan bumi utara) serta gelombang kedua di waktu winter dengan keadaan yang lebih kurang baik.
14. Dunia mempunyai 2” Unknown” keadaan ialah( 1) Dunia tidak ketahui apakah CV19 bisa bertransmisi di bermacam masa;( 2) Dunia tidak ketahui kapan immunitas CV19 tercipta sehingga kesimpulannya CV19 mereda secara alami.
15. Hasil obervasi dari penderita yang pulih di Cina membuktikan ketahanan badannya jauh menurun serta kinerja paru- parunya lebih menyusut daripada tadinya. Imunitas wajar nyatanya merendahkan kinerja badan di sesi selanjutnya.
16. Penyebaran CV19 serta pergantian masa sangat susah diprediksi tanpa informasi time- series. Perbandingan informasi daerah CV19 membuktikan kalau masa CV19 seragam dengan masa flu biasa serta MERS tetapi dibeberapa daerah lain tidak memahami masa semacam influenza. Orang bisa flu di masa apa saja.
17. Dalam twitternya@BallouxFrancois, Profesor tersebut berkata“ Dunia tidak mempunyai opsi buat menanggulangi pandemik CV19 ataupun melindungi ekonomi” sebabnya merupakan bersumber pada informasi PBD perkapita serta kesehatan( life expectancy) terjalin korelasi sempurna sehingga prediksinya merupakan pandemik CV19 hendak bawa keruntuhan ekonomi dunia.
18. Jelas sekali, Otoritas di dunia cuma mempunyai satu opsi ialah jalani flatten the curve CV19 secara efisien buat menjauhi kejatuhan ekonomi. Indonesia jangan ragu lagi buat menyelamatkan tumpah darah Indonesia dengan mengambil aksi tegas semacam lockdown sebagian kota semacam Jawa Barat, Jakarta serta Bali daripada penyebaran virus jadi tidak terkontrol.
19. Suasana dikala ini, butuh penindakan at all cost terhadap penyediaan sarana kesehatan. Butuh terbuat rumah sakit darurat dengan 5, 000- 10, 000 tempat tidur di sebagian kota, penyediaan 500 ribu- 750 ribu perlengkapan test yang kilat secara nasional( tercepat 2 jam telah terdapat hasil) serta perbantuan para mahasiswa serta sukarelawan buat menanggulangi shortfall petugas media yang sudah keletihan apalagi pula terpapar CV19 tersebut.
20. Seseorang mentor individu berkata butuh menghitung 2 skenario ialah skenario kurang baik serta skenario terburuk. Apabila kita abai pula, dapat jadi korban kematian terbanyak dari CV19 bukan di Wuhan ataupun di Italia tetapi di Indonesia, sebabnya dengan penduduk terbanyak ke- 4 dunia( 265 juta penduduk) yang tidak mempunyai sarana kesehatan serta jumlah tenaga kedokteran mencukupi dan tidak sempat hadapi pengalaman menanggulangi pandemik dunia.
21. Bila kita jalani komputasi skenario kalau Indonesia tidak sukses melaksanakan flatten the curve hingga Maret 2020 hingga PDP( penderita positif CV19) hendak jadi 10, 000- 15, 000 orang pada April 2020 dengan kematian 150- 390 orang.
22. Skenario terburuknya merupakan apabila gelombang kedua penyebaran CV19 tiba terjalin pada masa hujan( sehabis lebaran) dimana petugas serta sarana kesehatan sudah keletihan ditambah keseriusan hujan besar diwaktu itu hingga PDP bisa menggapai 100, 000- 550, 000 orang dengan kematian 2500- 16, 500 orang hingga akhir tahun 2020. Keadaan negeri jadi Fallen Nation serta ekonomi hadapi penyusutan ekstrem.
23.*Pesan buat Otoritas Indonesia: Lockdown serta Memperbanyak sarana Darurat*
24. Pasti kita tidak berharap terjalin skenario kurang baik tersebut, kita memerlukan skenario flatten the curve( kurva datar yang mereda) sehingga jumlah PDP tidak se ekstrem dalam komputasi model.
25. Dilema Lockdown antara melindungi ekonomi ataupun tumpah darah Indonesia sepatutnya dicukupkan. Dalam skenario CV19 yang seragam dengan pola penyebaran Flu Spanyol 1918/ 1919 hingga lockdown merupakan salah satunya opsi. Tinggal apakah memilah total lockdown ataupun mild lockdown sebagaimana tulisan aku tadinya yang bertajuk Bersiap Lockdown Jakarta, Ekonomi Runtuh?
26. Pantas diingat, Indonesia rentan lebih banyak korban dibandingkan Cina, Italia sebab sedikitnya anggaran serta kebijakan penindakan yg tidak pas pula budaya warga Indonesia yang tidak taat ketentuan terlebih hanya anjuran pemerintah.
27. Kita doakan skenario kurang baik serta terburuk tidak terjalin serta kita wajib menunjang gerakan social distance serta work from home secara tidak berubah- ubah serta otoritas pusat dapat lekas mengambil opsi terbaik bersumber pada bermacam pertimbangan yang terbaik tanpa ragu. Mudah- mudahan.
END
Demikianlah Artikel Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
Sekianlah artikel
Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona.
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona. dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2020/03/negeri-flatten-curve-ataupun-jadi.html
0 Response to " Negeri Flatten the Curve ataupun Jadi Negeri Falldown: Dilema Corona. "
Posting Komentar