Judul : Netralitas dalam Akuntansi
link : Netralitas dalam Akuntansi
Netralitas dalam Akuntansi
Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus bebas dari bias. Informasi harus mencerminkan pandangan yang seimbang tentang urusan perusahaan tanpa berusaha menghadirkan info yang disukai.
Informasi mungkin saja sengaja dibuat bias atau bias secara sistematis.
Disengaja Bias
Disengaja bias: terjadi mana situasi dan kondisi menyebabkan manajemen sengaja membuat laporan keuangan yang salah saji
Contoh:
Manajer perusahaan dijanjikan bonus berdasarkan laba. Ini mungkin menggoda manajemen untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yangmengakibatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada mereka mencerminkan kinerja perusahaan yang sesuai dengan PSAK.
Perusahaan menghadapi masalah likuiditas yang serius. Manajemen mungkin memutuskan membuat laporan keuangan yang dibuat bagus yang dengan cara yang meningkatkan rasio untuk menyembunyikan gawatnya situasi.
Perusahaan menghadapi masalah litigasi. Meskipun perkiraan yang wajar jumlah penyelesaian yang mungkin bisa dibuat, manajemen memutuskan untuk menutupi ketidakmampuannya mengukur kewajiban potensial dengan kehandalan yang memadai.
Bias Sistematis
Bias sistematis: terjadi dimana sistem akuntansi yang diterapkan memiliki kecenderungan melekat pada sebuah hasil daripada yang lain dari waktu ke waktu.
Contoh:
Kebijakan akuntansi dalam sebuah organisasi mungkin terlalu berhati-hati karena pengaruh budaya atas kepemimpinan yang sangat berhati-hati.
Demikianlah Artikel Netralitas dalam Akuntansi
Sekianlah artikel
Netralitas dalam Akuntansi
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Netralitas dalam Akuntansi dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/11/netralitas-dalam-akuntansi.html
0 Response to " Netralitas dalam Akuntansi "
Posting Komentar