Judul : Paradigma Akuntansi
link : Paradigma Akuntansi
Paradigma Akuntansi
Principal dan agent
- Menurut agency theory didalam pengelolaan suatu organisasi baik organisasi sektor bisnis maupun sektor publik terdapat dua pihak kepentingan yaitu pihak yang memberi amanah yaitu pemilik (principal) dan pihak yang menerima amanah untuk mengelola sumber daya pemilik yaitu manajemen (agent) sehingga sumber daya tersebut dapat meningkat
Pertanggungjawaban
•
Pertanggungjawaban dapat berbentuk suatu laporan keuangan yang
accountability yaitu yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban,
dan dapat dipakai sebagai alat penilaian kinerja manajemen, serta
menghasilkan informasi yang handal dan bermanfaat sebagai bahan pengambilan
keputusan pihak-pihak yang berkepentingan.
Akuntansi
•
Informasi
dalam laporan keuangan diperoleh dari hasil
proses pengukuran pengolahan data dari transaksi-transaksi usaha dengan
cara-cara tertentu berdasarkan criteria dan standar yang telah ditentukan yang
selanjutnya kita sebut akuntansi. Penyelanggaraan akuntansi di Indonesia
didasarkan atas Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Akuntansi sebagai Art, Science, dan Engineering
•
Para ahli
yang menyatakan akuntansi sebagai art (Wolk, et al.) menganggap bahwa
akuntansi itu sangat erat dengan pertimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan
oleh praktisi akuntansi sehingga sukar merumuskannya dalam formula tertentu.
•
Sedangkan
para ahli yang menyatakan akuntansi sebagai science mengemukakan
bahwa ilmu akuntansi banyak didominasi oleh prosedur pengukuran yang ketat yang
akan menghasilkan atribut ekonomis yang mempunyai arti seperti dalam hal pengukuran
aset yang dapat dijadikan sebagai dasar peramalan.
•
Akuntansi
sebagai engineering (perekayasaan) yang dikemukakan oleh Dr. Bambang Sudibyo,
menyatakan akuntansi adalah proses engineering yang mengolah data yang belum
berguna yang diperoleh dari transaksi keuangan menjadi informasi yang berguna (
laporan keuangan) bagi masyarakat.
•
Menurut
penulis berpendapat bahwa akuntansi cenderung mengarah pada science karena prosesnya
sarat dengan pengukuran kekayaan suatu entitas yang didasarkan pada pada suatu norma/standar/prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Paradigma Akuntansi
1. Inductive paradigm- the anthropological.
Dalam paradigma ini disebutkan bahwa akuntansi memfokuskan
pada hubungan accountability diantara berbagai pihak yang berkepentingan.
Akuntansi dianggap sebagai media atau alat untuk memberikan pertanggungjawaban
(accountability) kepada pihak lain.
2. Deductive
paradigm-the true income.
Menurut paradigma ini akuntansi dianggap sebagai
alat ukur yang tepat untuk menilai laba. Idealnya laba harus diukur dengan
menggunakan dasar atau standar yang tunggal, karena dengan pendekatan ini akan
memenuhi kepentingan semua pihak.
3. Decision
model paradigm- the decision usefulness.
Menurut paradigma ini akuntansi adalah media atau
alat dalam proses pengambilan keputusan sehingga teori akuntansi harus
menggunakan konsep yang mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat. Yang
menjadi perhatian adalah bagaimana agar informasi akuntansi berguna dalam
membuat model pengambilan keputusan.
4. Aggregate market behavior paradigm.
Dalam paradigma ini disebutkan bahwa yang menjadi
sorotan akuntansi adalah tentang reaksi pasar terhadap data dan angka-angka
akuntansi. Akuntansi mempengaruhi kelompok perilaku (aggregate behavior),
sehingga yang menjadi sorotan atau pegangan dalam penilaian isi informasi serta
prosedur yang dipakai dalam menghasilkan angka dan data adalah kaitan antara
informasi dengan reaksi pasar. Informasi akuntansi mempengaruhi harga pasar
saham di bursa. Dengan perkataan lain harga saham dibursa sebagian digambarkan
oleh semua informasi yang tersedia bagi publik.
5. Individual user paradigm.
Dalam paradigma ini disebutkan bahwa akuntansi
dianggap mempunyai pengaruh pada perilaku individu (individual behavior)
bukan reaksi pasar (aggregate behavior). Disini dianggap bahwa ada
hubungan antara informasi akuntansi dengan pemakai informasi individual pada
pengambilan keputusan. Yang menjadi perhatian dalam paradigma ini adalah
bagaimana respon individu pemakai laporan terhadap variabel akuntansi.
6. Economics paradigm-the information.
Dalam paradigma ini disebutkan bahwa design dalam
menentukan nilai suatu perubahan dalam sistem informasi untuk pengambilan
keputusan individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefitnya. Artinya dalam memilih suatu informasi harus
menggunakan kriteria cost benefit dalam struktur decision theory dan economic
theory.
•
Demikianlah Artikel Paradigma Akuntansi
Sekianlah artikel
Paradigma Akuntansi
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Paradigma Akuntansi dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2013/06/paradigma-akuntansi.html
0 Response to " Paradigma Akuntansi "
Posting Komentar