Judul : Goodwill dan Bangkrutnya Carillion
link : Goodwill dan Bangkrutnya Carillion
Goodwill dan Bangkrutnya Carillion
Apakah goodwill itu?
Goodwill muncul dari akuisisi yang mana pengakuisisi bersedia bayar lebih mahal dari pada total nilai wajar semua aset neto teridentifikasi.
Carillion adalah perusahaan konstruksi besar di UK. Carillion membangun royal opera house dan project2 besar lainnya. Kantor Pusatnya ada di Wolverhampton. Perusahaan ini dinyatakan bankrut tgl 15 Januari 2018 lalu.
Carillion adalah perusahaan multinasional dengan total karyawannya mencapai 43 ribu jiwa, dan sekitar 20 ribu ada di UK. Maka ketika dinyatakan bangkrut, terbayang meledak kasusnya, padahal UK sendiri baru keluar dari Uni Eropa (brexit). Pertanyaan dasarnya adalah mengapa perusahaan ini bisa bangkrut? Ternyata...
Sebagian besar asset carillion ada di goodwill, sedangkan pada dasarnya goodwil tidak bisa digunakan untuk membayar kewajiban. Setelah dinyatakan bangkrut, banyak kritik menanyakan mengapa nilai goodwill di Neraca sangat besar, tahun 2016 angkanya £1.57 billion sedangkan total modal cuma ada diangka £710 million.
Nilai Goodwill lebih dari dua kali lipat nilai modal. Akibatnya apa?...
Apa akibatnya kalau goodwillnya begitu besar? Jika perusahaan melakukan impairment, modal bisa langsung habis. Kemudian bila para kreditur meminta pinjamannya dikembalikan, maka pada dasarnya goodwill tidak bisa dijual untuk membayar pinjaman. Dan mayoritas asetnya dari Carillion adalah goodwill ini.
Kenapa Carillion goodwillnya bisa begitu besar?
Jawabannya ad pada fakta bhwa dia sering mengakuisisi project2 konstruksi perusahaan lain dengan nilai valuasi lebih besar dari nilai asli kontraknya. Pada tahun 2017 saja, sebesar £845 million nilai kontrak dihapusbukukan (write off).
Selain tentang goodwill Carillion, juga punya problem lain yaitu; profit marginnya yang rendah, penjualan banyak dalam bentuk piutang, namun membagikan dividen dalam jumlah besar.
Hal ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat sampai anggota DPR nya UK, mengapa auditor tidak bisa mendeteksi? Apalagi Carillion diaudit oleh Big Four, dan dari tahun 2016 seharusnya sudah mulai bisa melihat buruknya kualitas goodwill mereka. Kenapa baru 2017 dilakukan write off besar besaran?
Secara Logika, perusahaan mana ada yang ikhlas menghapus nilai aset mereka? Maka peran auditor sebenarnya sangat penting untuk memastikan perusahaan sudah melakukan uji penurunan nilai goodwill dengan benar dan komprehensif.
Carillion diaudit oleh salah satu Big Four sejak tahun 2014 hingga 2017. Dan pada bulan Maret 2018, tiga bulan semenjak bangkrut, FRC (semacam OJK nya UK) melakukan investigasi terhadap auditornya.
Masalah yang menambah rumit adalah, program pensiunnya Carillion mengalami defisit. Berarti perusahaan tidak bisa membayar pensiun dan pesangon para karyawannya. Pada saat dinyatakan Bangkrut perusahaan memiliki 40 ribu lebih karyawan dan masih memegang 450 kontrak pekerjaan dengan pemerintah UK.
Ok, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Carillion ini terutama tentang goodwill? Kalau perusahaan goodwillnya sangat besar dan tidak pernah membukukan impairment loss, sudah pertanda, risikonya besar. Karena goodwill itu adalah aset takberwujud yang paling tidak berwujud.
Di Indonesia sejak tahun 2011 goodwill sudah tidak boleh lagi diamortisasi tapi dites penurunan nilai (impairment) setiap tahun. Kalau di US GAAP dan IFRS malah sudah lebih lama lagi, amortisasi goodwill dilarang, sejak 2002 dan 2005
Demikianlah Artikel Goodwill dan Bangkrutnya Carillion
Sekianlah artikel
Goodwill dan Bangkrutnya Carillion
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Goodwill dan Bangkrutnya Carillion dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2018/07/goodwill-dan-bangkrutnya-carillion.html
0 Response to " Goodwill dan Bangkrutnya Carillion "
Posting Komentar