Judul : Membangun Indonesia dari Desa
link : Membangun Indonesia dari Desa
Membangun Indonesia dari Desa
Sebuah note kecil menjadi tenaga pendukung program monitoring dan evaluasi manfaat dana desa
Program Dana Desa adalah program perwujudan nawa cita yang digulirkan Pemerintahan Jokowi JK. Dana desa ini menjadi perhatian Kabinet Jokowi-JK dan tertuang dalam NAWA CITA, khususnya Nawa Cita ke-tiga “Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan”
Program ini menyalurkan bantuan berbentuk dana tunai langsung ke rekening desa. Sejak UU No 6/2014 tentang Desa disahkan, desa-desa di Indonesia menjadi bergairah. Sejak tahun 2015, triliunan rupiah digelontorkan sebagai dana desa. Tahun 2015 saja dana desa yang dialokasikan lebih dari 20 triliun untuk 74 ribu desa di Indonesia. Alokasi dana desa ini meningkat pada tahun 2017 sebesar Rp 60 triliun yang ditujukan untuk 74.954 desa di 434 kabupaten dan kota. Pada tahun 2019 diperkirakan dana desa akan meningkat mencapai Rp.111 triliun rupiah. Kalau dihitung secara rata rata dana perdesa yang diterima diperkirakan mencapai 1 milyar.
Program Dana Desa adalah program perwujudan nawa cita yang digulirkan Pemerintahan Jokowi JK. Dana desa ini menjadi perhatian Kabinet Jokowi-JK dan tertuang dalam NAWA CITA, khususnya Nawa Cita ke-tiga “Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan”
Program ini menyalurkan bantuan berbentuk dana tunai langsung ke rekening desa. Sejak UU No 6/2014 tentang Desa disahkan, desa-desa di Indonesia menjadi bergairah. Sejak tahun 2015, triliunan rupiah digelontorkan sebagai dana desa. Tahun 2015 saja dana desa yang dialokasikan lebih dari 20 triliun untuk 74 ribu desa di Indonesia. Alokasi dana desa ini meningkat pada tahun 2017 sebesar Rp 60 triliun yang ditujukan untuk 74.954 desa di 434 kabupaten dan kota. Pada tahun 2019 diperkirakan dana desa akan meningkat mencapai Rp.111 triliun rupiah. Kalau dihitung secara rata rata dana perdesa yang diterima diperkirakan mencapai 1 milyar.
Sebagai contoh :
Desa Balbar di Halmahera Barat mampu membangun gedung serbaguna yang bisa digunakan untuk acara pernikahan atau pertemuan warga yang mengundang banyak orang sekaligus di fungsikan sebagai gedung olahraga. Gedung ini bisa menghasilkan pendapatan asli bagi desa.
Menurut kades, pada saat perencanaan menggunakan jasa konsultan RAB mencapai 2,7 milyar rupiah. Maka kades memutuskan untuk membangun sendiri dengan gotong royong dari warga, gedung serbaguna bisa berdiri dengan dana cukup di 800 juta saja.
Selain itu desa Balbar juga telah memiliki BUMDES yang bergerak dalam pengolahan limbah kemasan plastik. Plastik kemasan dikumpulkan dari masyarakat dengan insentif tabungan bank sampah, kemudian dibersihkan dan diolah menjadi cacahan plastik. Kemudian cacahan ini dikrim ke pabrik untuk di olah lebih lanjut. Sebuah proses sederhana namun bermakna, pertama bagi kelestarian lingkungan kedua pendapatan bagi BUMDES itu sendiri.
Desa Sedyamulyo
Desa ini terletak di kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, kategori Desa Berkembang. Meski status desa belum mengalami peningkatan sejak 2015, secara kasat mata Dana Desa telah sedikit banyaknya merubah wajah desa. Jalan jalan desa tidak lagi dari tanah yang dikeraskan, namun juga telah dikeraskan dengan kerikil, sehingga tidak becek ketika hujan. Fasilitas pendidikan dan kesehatan dasar juga mengalami perbaikan.
Desa ini juga telah memiliki BUMDES yang mendirikan perusahaan air minum layaknya PDAM di kota kota. BUMDES menyalurkan air langsung ke rumah warga yang berlangganan. Pemilihan jenis usaha ini terkait bahwa BUMDES tidak ingin menjadi kompetitor dari Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada serta usaha warganya sendiri.
Desa Ponggok
Desa yang paling banyak jadi contoh adalah desa Ponggok, di Klaten di Pulau Jawa. Di mana desa menggunakannya untuk membangun fasilitas lokasi wisata, hingga desa tersebut memiliki pendapatan asli desa mencapai 10 milyar pertahun.
Desa ini terletak di kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, kategori Desa Berkembang. Meski status desa belum mengalami peningkatan sejak 2015, secara kasat mata Dana Desa telah sedikit banyaknya merubah wajah desa. Jalan jalan desa tidak lagi dari tanah yang dikeraskan, namun juga telah dikeraskan dengan kerikil, sehingga tidak becek ketika hujan. Fasilitas pendidikan dan kesehatan dasar juga mengalami perbaikan.
Desa ini juga telah memiliki BUMDES yang mendirikan perusahaan air minum layaknya PDAM di kota kota. BUMDES menyalurkan air langsung ke rumah warga yang berlangganan. Pemilihan jenis usaha ini terkait bahwa BUMDES tidak ingin menjadi kompetitor dari Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada serta usaha warganya sendiri.
Desa Ponggok
Desa yang paling banyak jadi contoh adalah desa Ponggok, di Klaten di Pulau Jawa. Di mana desa menggunakannya untuk membangun fasilitas lokasi wisata, hingga desa tersebut memiliki pendapatan asli desa mencapai 10 milyar pertahun.
Catatan
Perlu menjadi catatan dari desa desa diatas adalah keberlangsungan pembangunan yang telah berjalan. Masih menjadi pertanyaan apakah pergantian kepala desa akan tetap menjamin keberlangsungan dari program yang telah berjalan baik.
Kemudian umumnya desa berbatasan juga dengan desa disampingnya, pertanyaannya bagaimana mekanisme yang mengatur kerjasama antar desa atau bumdes antar desa. Karena keberlangsungan suatu desa tergantung juga dari desa sebelahnya.
Catatan lainnya adalah apakah kelompok paling rentan dari desa yaitu keluarga yang dikategorikan prasejahtera bisa betul betul terjangkau di kelompok ini, karena secara umum masyarakat desa yang menikmati Dana Desa merekalah yang memiliki akses ke program ini.
Catatan lainnya adalah apakah kelompok paling rentan dari desa yaitu keluarga yang dikategorikan prasejahtera bisa betul betul terjangkau di kelompok ini, karena secara umum masyarakat desa yang menikmati Dana Desa merekalah yang memiliki akses ke program ini.
Bottom up
Tentu ada juga problem problem yang terkait penyelewengan dana desa, meskipun pada pelaksanaan dana desa sudah diupayakan bottom up. Dimana semua warga desa dilibatkan dalam penyusunan program. Hal hal minor seperti ini adalah wajah lain dari dana desa.
Penyusunan program pemanfaat dana desa di mulai dari mekanisme bursa inovasi desa. Dimana ada acara bursa inovasi desa (BID). Pada saat BID warga mengisi kartu ide (inovasi desaku). Dari kartu Ide warga mengisi kartu komitmen. Berdasarkan kartu ide dan kartu komitmenlah pemanfaatan dana desa dibuat untuk apa dilakukan. Sehingga program dari dana desa adalah program yang memang berangkat dari kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Agar Program Inovasi Desa ini juga bermanfaat secara luas, kementrian desa juga mewajibkan setiap kecamatan membuat video capturing terkait usaha yang berlangsung di desa tersebut. Setiap kecamatan diwajibkan membuat minimal 5 buah video setelah proses editing maksimal panjang 5 menit. Maka nantinya akan ada ribuan video terkait usaha inovasi berbasis pedesaan yang bisa menjadi sumber inspirasi dan ditiru oleh desa desa diseluruh tanah air Indonesia
Pergeseran
Program dana desa yang telah mencapai tahun ke 4 ini, telah sanggup membangun infrastruktur dasar di desa, berupa jalan, jembatan, MCK, Posyandu, PAUD dan TK serta sarana lain. Maka diharapkan ada pergeseran prioritas dari pemanfaatan dari dana desa ke arah pemberdayaan ekonomi dan kapasitas warga.
Pergesaran yang dimaksud adalah, dana desa itu sendiri telah menunjukkan tanda tanda meningkatkan taraf ekonomi warga. Dana desa telah digunakan membangun inovasi dari usaha produksi warga yang telah ada, dimana usaha tersebut mendapat bantuan management maupun pendampingan.
Disamping itu saat ini ada kewajiban dari desa untuk membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) agar dana Desa dapat dimanfaatkan.
Mengukur Kemajuan Desa
Sejak 2015 pemerintah membuat IDM (Indeks Desa Membangun), yang mencakup 5 ukuran yaitu Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju dan Desa Mandiri.
Pada tahun 2018 pemerintah dalam hal ini kementrian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal, melakukan program pengumpulan data sejauh mana manfaat dari dana desa itu sendiri.
Sehingga akan diketahui komposisi pergeseran status desa. Brapa desa yang awalnya sangat tertinggal kemudian berubah status menjadi tertinggal atau berkembang dan seterusnya. Sehingga juga menjadi bahan informasi dan evaluasi untuk program selanjutnya.
Selanjutnya
Besaran signifikan dari desa yang cukup sexy tentu mengundang berbagai pihak yang relevan ikut berpartisipasi. Misalnya penyedia aplikasi akuntansi yang bisa digunakan oleh BUMDES. Para akuntan yang berinisiatif menyusun regulasi akuntansi Bumdes. LSM LSM yang juga telah duluan membina desa, berpartisipasi sebagai pendamping tehnis program manfaat dana desa. Para auditor yang juga ingin berpartisipasi dalam mengaudit. Pihak universitas yang tergabung dalam pertides (perguruan tinggi desa) serta pihak pihak lain secara tidak langsung.
Secara kualitatif masyarakat desa telah merasakan manfaatnya, sehingga sangat diharapkan program ini dilanjutkan bahkan dikembangkan ke tingkat kelurahan. Harapan utamanya adalah dengan membangun desa maka dengan sendirinya berarti membangun Indonesia.
Besaran signifikan dari desa yang cukup sexy tentu mengundang berbagai pihak yang relevan ikut berpartisipasi. Misalnya penyedia aplikasi akuntansi yang bisa digunakan oleh BUMDES. Para akuntan yang berinisiatif menyusun regulasi akuntansi Bumdes. LSM LSM yang juga telah duluan membina desa, berpartisipasi sebagai pendamping tehnis program manfaat dana desa. Para auditor yang juga ingin berpartisipasi dalam mengaudit. Pihak universitas yang tergabung dalam pertides (perguruan tinggi desa) serta pihak pihak lain secara tidak langsung.
Secara kualitatif masyarakat desa telah merasakan manfaatnya, sehingga sangat diharapkan program ini dilanjutkan bahkan dikembangkan ke tingkat kelurahan. Harapan utamanya adalah dengan membangun desa maka dengan sendirinya berarti membangun Indonesia.
Ihsanto Wahyudi
Demikianlah Artikel Membangun Indonesia dari Desa
Sekianlah artikel
Membangun Indonesia dari Desa
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Membangun Indonesia dari Desa dengan alamat link https://magisterakutansi.blogspot.com/2018/12/membangun-indonesia-dari-desa.html
0 Response to " Membangun Indonesia dari Desa "
Posting Komentar